39

1.2K 175 23
                                    

Kris menarik nafas lalu menghembuskan nafasnya panjang. Ia menatap Chanyeol disisinya yang menatapnya dengan mata berair. Ia menyunggingkan senyuman lalu berdiri.

“Xiuyuan” panggilnya yang membuat Chanyeol tersentak.

Namun Kris tidak melihat bagaimana bola mata Chanyeol bergerak terkejut. Ia berjalan menjauh dari Chanyeol. Menuju halaman belakang dan duduk di kursi taman.

Chanyeol terdiam menatap punggung Kris. Kemudian berbaring diatas sofa panjang dan mati-matian menahan tangisnya agar tidak pecah.

Chanyeol takut. Takut kehilangan Kris, takut keluarga kecilnya berakhir tak bersama. Ia takut, ia takut akan kemungkinan buruk yang memenuhi kepalanya.

Tangannya mengepal dan ia menggigit bibirnya. Sial. Rasanya sungguh menyakitkan.
  
  
   
  

  
   
   
Kris duduk disebuah kursi di halaman belakang. “Xiuyan, kau sibuk?” tanyanya pada wanita diseberang yang menjawab ‘tidak’

“Aku ingin bertanya mengenai Tao-

‘Aku akan ke Korea besok, aku sudah membereskan urusanku disini’

“Oh sungguh? Kalau begitu kapan kita bisa bertemu?”

‘Jam dua siang, aku akan mengirimu alamatnya’
     

Kris terdiam. Begitu juga dengan Xiuyan diseberang sana. Mereka seolah menikmati waktu mereka yang kosong hanya untuk mendengar deru nafas satu sama lain yang anehnya, menenangkan.

‘Yifan’

“Ya?”

'Kau—bahagia?'

Kris memejamkan matanya, “Tentu, aku sangat bahagia. Aku memiliki seorang anak, namanya Shixun. Dia dan Tao sangat dekat, kalau kau melihat mereka, mereka sangat menggemaskan” ucap Kris yang tersenyum, tanpa sadar setiap kali ia menceritakan Sehun ia akan tersenyum seperti itu.

“Bagaimana denganmu Xiuyan?” tanya Kris pada wanita di seberang sana. Tak ada jawaban untuk waktu yang lama. Hingga Kris mengecek ponselnya untuk memastikan apakah sambungan telfon mereka masih terhubung.

“Xiuyan?—

‘I wish you were mine…'
  

Jantung Kris berdenyut sakit. Ia meringis dan meremas piyama yang ia kenakan. Ia terdiam, sampai ketika Xiuyan di seberang sana tertawa.

‘See you tomorrow’

Lalu sambungan telfon terputus. Kris menatap ponselnya. Dimana Chanyeol menjadi wallpaper ponselnya. Ia tertawa kecil. Bagaimana bisa, bagaimana bisa ia tidak bahagia.
  
   
   
    

Ia melangkah masuk dan mendapati Chanyeol sudah tertidur di sebuah sofa panjang. Ia mengangkat tubuh Chanyeol dan membawanya ke kamar tamu.

Ia membaringkan Chanyeol di sisinya, sementara ia hanya duduk menatap wajah Chanyeol yang terlelap namun tampak begitu lelah.

Kris mencuri satu ciuman dari bibir Chanyeol yang tebal. Menghisapnya, dan menggigitnya kecil.

Chanyeol terbangun ketika Kris sudah melumat bibirnya dengan meninggalkan gigitan-gigitan kecil. Lidah milik Kris menyelip memasuki celah bibirnya kemudian mengabsen deretan giginya.

“Nghhhh”

Kris menunduk untuk lebih memperdalam tautan bibir keduanya. Chanyeol secara natural meraih tengkuk Kris dan memeluknya erat.

4 Years Old SehunnieWo Geschichten leben. Entdecke jetzt