09

2.5K 299 28
                                    

Sehun kecil terus menatap Jennie yang kini sedang berbicara sendiri di pojok ruang bermainnya. Ah. Dia tidak sendiri melainkan sedang bicara dengan beberapa boneka yang Sehun miliki. Ia tampak berada di dunianya sendiri.

Lalu mata kecilnya mendapati Namjoon yang tengah tertidur dengan memeluk boneka beruang besar miliknya. Entah sejak kapan hyung itu telah tertidur.

“Nuuna!”

“Bawel Kamjong, jauh-jauh ah!!”

“Pinjam apeee!”

“Gak! Ini punya noona-

“Noona cantik dehh”

“Dari dulu!!”

“Ehh.. noooonnaaaaa-

“Berisik! Sana pinjam sama Namjoon oppa!!”

Jongin memajukan bibirnya. Ia segera berlari menghampiri hyungnya dan menarik kerah bajunya hingga tidur Namjoon terganggu.

“Kenapa?”

“Pinjam apee!!”

“Buat apa sih? Hyung lagi nunggu kabar dari teman hyung-

“Pacal hyung ya? Cokjin kan?!”

“…..”

“Jongin bilangin appa, hyung main pacal pacalan!!” ancam Jongin sambil berlari tapi Namjoon tetap tak bergeming.

“YUNG! KU BILANGIN APPA YA!!”

“Iyaaa. Bilang aja, Appa tahu kok-

“ICHHHH!! KENAPA CIH KALIAN PELIT CAMA JONGIN?!!”

Jennie mengangkat bahunya tak peduli, begitupula Namjoon yang tak mengindahkan keluhan adiknya itu. Jongin sedih, kenapa hyung dan noonanya sangat jahat.

Jangan-jangan Jongin anak pungut :’(

Sehun yang dari tadi hanya diam memperhatikan kini berjalan menghampiri Jongin dan menggenggam tangannya.

“Letcc dying banana uyu!”

“Jongin ga cuka banana uyu”

“Huh? Lalu jongin thukanya apa?”

“Coda”

Sehun memiringkan kepalanya lalu mengangguk cepat. kedua bocah itu lalu meninggalkan ruangan bermain. Menjajaki tangga turun bersama, lalu belok kanan mencapai dapur.

“Mom.. ken aii heff banana uyu?”

“Yes honey, can you sit please?”

Sehun dengan semangat memanjat kursi dan menaiki meja, karna kursi makan khususnya tidak terpasang. Chanyeol segera memberikan susu pisang untuk Sehun dan Jongin, namun Jongin mendorong susu pisangnya.

“Ahjumma, coca cola catu!”
  

PLAK!

“Kau pikir sedang di café?!!”

“Uhh.. Umma, ini cakit cekali, kenapa umma milip cepelti jenne nuuna?” keluh Jongin dengan mengelusi kepalanya.

“Jongin, anak kecil mana boleh minum cola?”

“Aku bukan anak kecil, ahjumma. Aku ini cudah becal. Aku caja cudah bica lali cepat”

Sehun dan Chanyeol memandang Jongin dengan aneh ketika Jongin mulai merengek minta diberikan minuman soda. Hingga akhirnya Yixing menyerah dan meminta sedikit minuman soda dari lemari pendingin Chanyeol.

“Umma tau? Joonie hyung pacalan cama Cokjin yung”

“Pacalan itu apa eoh?” tanya Sehun dengan polosnya. Chanyeol yang tak ingin putranya terkontaminasi micin segera memegang kepalanya dan diarahkan kedepan.

“Cake coklat?”

“Yethh pweeeeatthh”

Yixing tersenyum tipis saat Sehun tersenyum lebar hingga wajahnya tampak seperti kucing kecil yang tersenyum polos. Ia mengusap pipi chubby Sehun dengan gemas.

“Hunnie manis sekali sih, ahjumma jadi gemas ingin cium pipi Hunnie” ucapnya, “Jadi anak ahjumma yaa?” pintanya yang direspon dengan kedipan mata bingung.

“Tenang umma, nanti Jongin nikahi hunnie ya, nanti dia jadi anak umma juga kok” ucap Jongin kemudian duduk dengan santainya ia melipat kakinya dan tersenyum menggoda dengan alis naik turun menatap Sehun.

Sehun hanya dapat memutar bola matanya malas dan melanjutkan acara makan kue coklat kesukaannya.

Dalam hati Chanyeol merapalkan doa, ‘Please jangan sampai Tuhan, jangan sampai…’





 
 
  
  
  
  
 



















 


  
  




“Jongin itu, entah bagaimana aku mengatakannya. Tapi menurutku Sehun tidak boleh terlalu dekat dengannya”

Chanyeol mengeluh tentang Jongin malam itu. Sehun sedang berada agak jauh dari mereka. Dia sedang mewarnai beberapa gambar dengan crayon.

“Kenapa? Dia liar?” tanya Kris dengan mata yang mash fokus dengan tv didepannya. “Menurutku dia memang agak liar untuk ukuran bocah berusia empat tahun, tapi yah.. mau bagaimana kalau anakmu senang berteman dengannya?”

Chanyeol menghela nafas kemudian. Ia dengan manja bergerak naik ke pangkuan Kris. Duduk miring dengan menyandarkan kepalanya pada dada bidang Kris.

Kris benar, Chanyeol tidak bisa melakukan apapun kalau Sehun memang senang berteman dengan Jongin tapi serius-

“Dia benar benar tampak kacau. Apa Suho-ssi dan Lay-ssi tidakk mengurusnya dengan baik?”

Kris tertawa pelan. “Mereka sepertinya terlalu sibuk bekerja. Lagipula Jongin memiliki dua orang kakak. Wajar jika mereka memasrahkan Jongin dengan Hyung dan Noonanya”

Chanyeol mendesah panjang. Desahannya menjadi sesuatu yang membuat Sehun merasa penasaran. Ka-a eclnya menghampr sang bu dan ayah yang sedang bersama ddepan tv.

“Mommy, Wat heppen?”

“No, Nothing” ucap Chanyeol yang dalam hitungan detik segera bergeser dan duduk sedikit berjarak dari Kris. Kris tersenyum tipis sembari melirik Chanyeol yang masih tampak berpikir serius.

Sehun menatap ekspressi mommynya lalu menangkup wajahnya dengan kedua tangannya diatas meja. Pipinya menggembung. “Daad wat hepen cyu mommy?”

Kriis membungkuk lalu tersenyum. “Hunnie, senang main bersama Jongin?” tanya Kris yang langsung dianggukki oleh Sehun.

“Ne!! CHOOOAAAA!!”

“Lalu Jennie noona bagaimana? Apa dia baik?”

“Annie, Je nuunnaa.. nomuuu muthoowoo! Cekeeeliii”

“Scary? Wae?”

“Matanyaaa—hunne tatuttt”

Kris tertawa kecil. “Lalu Namjoon hyung bagaimana? Apa dia menyeramkan?”
Sehun menggeleng. “Juuni yung aikkk.. apii, alak”

“Hah? Maksudnya?”

“Juuni yung aik cama hunnie, api alak cama jongin”

Kris tersenyum. Ia mengacak rambut tebal Sehun ketika kini bibir tipisnya mengocehi bagaimana Namjoon dan Jennie membully Jongin tadi.

“Jadi- Hunnie masih mau punya hyung atau noona?” tanya Kris dengan senyuman tulus dan hangatnya yang segera dibalas gelengen cepat oleh Sehun.

“Chilooooooooooooo!!!”

4 Years Old SehunnieWhere stories live. Discover now