41

1.2K 188 52
                                    

“N-ne?” Chanyeol bersuara terkejut. Ia menatap Xiuyuan dengan tatapan tak percaya sementara wanita itu tetap menatapnya dengan dalam.

“Kau tidak tuli bukan?” ucapnya tajam. “Tinggalkan Kris” ulangnya sekali lagi yang membuat Chanyeol kehilangan kata-kata.

“Kau yang tiba-tiba muncul diantaraku dan Kris. aku yang pertama memilikinya, kau hanya perebut. Jadi, bukankah sudah pasti kau yang harus pergi?”

Chanyeol masih terdiam. Kepalanya kini pening. Pikirannya bercabang. Ia memilih untuk menunduk.

“Kris mungkin bilang kau adalah takdirnya, atau apalah itu. namun bisa jadi itu hanya bualan semata., bukan?”

Chanyeol masih tak menjawab. Wanita itu kini meletakkan kedua sikunya diatas meja dan memangku wajahnya.

“Jika dia bisa meninggalkanku untukmu, maka dia juga bisa meninggalkanmu demi orang lain”

Chanyeol menarik nafasnya. Ia kemudian mengangkat wajahnya dan menghela nafas. mencoba terlihat tenang meskipun gagal karna matanya sudah tampak berair. Ia memaksakan sebuah senyuman. Menatap lurus mata Xiuyuan.

“Kenapa bukan kau yang pergi?” tanya Chanyeol dengan suara yang serak.

“Aku juga bisa membesarkan Tao dengan baik, kenapa harus aku yang pergi?”

Xiuyuan semakin menyeringai, ia nyaris membuka mulutnya untuk kembali mengeluarkan kalimat yang Chanyeol anggap sampah. Namun Chanyeol mendahuluinya,

“Aku percaya dengan Kris hyung. Bahkan meskipun dia membual, aku akan tetap percaya dengannya”

“He’s gonna leave you for another person”

Chanyeol tersenyum. ia juga memangku wajahnya diatas meja menatap Xiiuyuan lekat sementara wanita itu kini sudah bersandar pada kursi.

“Bahkan jika itu demi kebahagiaannya, aku akan melepaskannya” ucap Chanyeol. “Hanya jika ia yang meminta” tambahnya.

Lalu ia kembali bersandar pada sandaran kursi. “Jika kau sangat ingin kembali bersama Kris, kenapa tidak kau panggil dia sekarang dan suruh dia memilih?” ucap Chanyeol. Matanya menatap lurus Xiuyuan yang kini tertawa.
   
   

“Baby, kau bukan pilihan” ucap Kris yang datang entah dari mana. Ia memeluk Chanyeol dari belakang dan menggigit kecil lehernya hingga Chanyeol tersentak dengan tubuh meremang.

Wajah Chanyeol memerah, ia menatap Kris dengan kesal namun Kris hanya tersenyum menggoda dan duduk dikursi tepat disisi Chanyeol.

“Apa yang kau lakukan disini? Mana Sehun?”

“Ada di luar, bersama Johnny”

“Hah? Bagaimana bisa ada Johnny?”

Kris menatap Chanyeol lalu mulai cerita bahwa ketika ia keluar dari café dan restaurant itu, ia berpapasan dengan Johnny dan menitipkan TaoHun pada Johnny.

“Kau mulai kebiasaan menitipkan anakmu, tuan Wu”

“Johnny tidak akan menyakiti Sehun. Dilihat dari caranya menatap Sehun sepertinya dia sudah cinta mati dengan Sehun”

“Dan kau memanfaatkan perasaannya?”

“Ya, kalau itu menguntungkan kenapa tidak? ku kira itu simbiosis mutualisme. Dia senang bersama Sehun, dan aku bisa kembali kesini dengan menitipkan Sehun padanya”

Chanyeol meninju lengan atas Kris, “Dan kau bisa-bisanya terus berpikiran memberikan Sehun adik sementara kau saja tidak pecus mengurusnya!!”

“Hei! Menurutmu siapa yang membesarkan Sehun hingga sekarang usianya empat tahun?”

4 Years Old SehunnieWhere stories live. Discover now