38

1.1K 165 40
                                    

Chanyeol menyibukkan dirinya di dapur. Kris beranjak menuju kamar untuk membersihkan tubuhnya. Tao dan Sehun duduk bersisian di pojk ruangan, diatas matras nan lembut mereka duduk bersisian.

Jaehyun yang mendengar nama Zitao yang bermarga wu segera sadar apa yang sedang terjadi. Itulah sebabnya Chanyeol kelihatan tidak baik-baik saja. Ia beranjak meraih mantelnya dan pamit untuk pergi menginap dirumah teman.

Lebih baik ia tidur bersama Taeyong kalau rumah tangga yang mulia Kris Wu sedang tidak beres.

“Hunnie, do you want puding?”

“YETHH!!”

Sehun berlari menuju meja makan, namun belum sampai pada meja makan ia menghampiri Tao dan menarik tangannya, mengajaknya untuk makan puding.

Tao duduk disisinya. Chanyeol menyiapkan puding sama besar dengan rasa yang juga sama dihadapan kedua bocah itu. Keduanya segera melahap puding yang Chanyeol buat dengan cepat.

Chanyeol meninggalkan keduanya untuk menelfon Lay yang agaknya merajuk padanya atas kejadian beberapa saat yang lalu.
   

“Tao ge, menginap thaja yaaa? Bethok beytemu jongin, dia pangeyan hunnie”

Tao mengangguk. “Ah.. lalu bagaimana dengan yang tinggi itu? siapa namanya-

“JYANI!” jawab Sehun dengan riang. “Jyani itu yajaaa!!” ucapnya, ia menjelaskan pada Tao mengenai hubungannya dengan Johnny.

“Mommy theid, jyani laitth mii, en jyanii theyayu biyang talau hunnie talon tetathihnya?”

“Kalau begitu, Jongin bagaimana?”

Sehun menggembungkan pipinya. “Hunnie mau dua 😔“ keluhnya dengan bibir yang melengkung kebawah. Tao tertawa. Ia mengusap kepala Sehun gemas.

Tao bergerak turun dan menggendong Sehun untuk turun dari kursi makannya. Keduanya kembali ketempat semula. Tao membacakan buku bergambar lagi.
   
   

“Suatu hari, ada seorang putri yang sangat cantik, kulitnya putih seperti salju, karna itu ia dinamai Snow White. Dia sangat cantik dan baik, juga lembut. Namun ia sudah tidak memiliki ayah, dia memiliki seorang ibu tiri yang sangat jahat. Ibu tiri itu memiliki cermin ajaib yang bisa bicara”

Tao memulai ceritanya dan Sehun duduk ditengah-tengah kaki Tao dan menatap buku itu dengan seksama.

Sampai pada bagian sang putri diberikan apel merah oleh seorang nenek tua, Tao mengusap kening Sehun dan membawa kepala Sehun bersandar pada dadanya.

“Makanya Hunnie tidak boleh menerima pemberian dari orang yang Hunnie tidak kenal, okay?”

Sehun mengangguk mengerti. Kemudian Tao melanjutkan ceritanya hingga pada bagian putri salju meninggal, dan ada pangeran yang menemukannya dan mencium bibirnya.

Putri salju itu kemudian tersadar dan terbangun dari tidurnya. Sehun mengerjap. “Apa benay begitu?” tanyanya. “Thepeyti tithah puyti tiduy?”

“Iya, akhirnya seperti kisah putri tidur. Sang putri mati, lalu datang pangeran tampan yang mencium sang putri”

Sehun mengangguk. Ia kembali menyandarkan kepalanya pada dada bidang Tao.

“Tao ge..”

“Mmh?”

“Lelah…”

“Tidurlah”

“Thing mi e lullabaii”

Kris yang sebelumnya membersihkan tubuhnya kini sudah duduk disebuah single ssof, dan Chanyeol yang baru selesai menelfon Lay kini berdiri didepan kabinet dapur untuk menata beberapa bahan masaknya.
 

4 Years Old SehunnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang