34

1.2K 186 37
                                    

Kris buru-buru keluar dari mobilnya. Panik melihat rumahnya yang gelap seperti tidak ada orang.

Ia memasuki rumahnya dan seluruhnya gelap. “BABY?! HUNNIE?!” panggilnya namun tak ada sahutan. Ia semakin takut dan panik.

Ia berlari ke lantai atas dan membuka pintu kamarnya. Menemukan Chanyeol dan Sehun berbaring didepan tv layar lebar yang sedang menayangkan sebuah film.

“Baby”

Sehun menoleh. “DADDY!! YU AY BEEKK!!” ucapnya dengan riang. Kris memaksakan senyuman dan menghampiri sang putra, mengecup keningnya dan mengacak pucuk kepalanya lembut.

“NETPLIKTHH!”

“Okay, daddy mandi dulu” ucap Kris. ia memutar untuk menghampiri Chanyeol dan mengecup keningnya. Chanyeol tak menepisnya, ataupun menghindarinya, ia hanya diam.

Kris tahu, Chanyeol tetap diam karna Sehun masih terjaga. Kris memilih untuk menunggu dengan menghabiskan waktu dikamar mandi, sampai ketika ia beranjak keluar ia mendapati Sehun sudah tidur nyenyak dengan ibu jari pada bibirnya. Tak ada Chanyeol disana.
 
   

Kris beranjak keluar dan mendapati Chanyeol duduk dikursi makan. Tangannya memegang cangkir coklat panas, mungkin ingin mencari kehangatan pada dinding cangkir itu. dihadapannya terdapat cangkir bening berisikan kopi. Kris otomatis menghampirinya dan duduk dihadapannya.
 
  
  
“Aku memang pernah tidur dengan Xiuyan”

Chanyeol bersandar pada kursi makan. Meneguk coklat hangatnya dan Kris melanjutkan ceritanya.

Cerita bahwa ia melakukannya hanya sekali, Xiuyan menggunakan pengaman, Namun entah bagaimana Zitao hadir. Ia bahkan menceritakan tentang Liying, juga tentang ia yang melakukan tes DNA antara dirinya dan Zitao, yang hasilnya dengan jelas menyatakan bahwa Zitao adalah putra kandungnya.

Saat Kris bercerita bahwa satu-satunya cara untuk menemukan dimana Xiuyan adalah dengan memunculkan tanda itu lagi pada pergelangan tangannya, Chanyeol tersentak. Ia menatap Kris lekat namun Kris tak menyadarinya, ia melanjutkan ceritanya terus hingga selesai.

Kris menatap Chanyeol lalu menghembuskan nafasnya panjang. Ia bahkan tak berani mengucapkan kata maaf karna ia yakin kata maaf dari celah bibirnya tak akan berguna. Kata maaf tak akan berarti apapun saat ini.

Chanyeol meneguk coklat hangatnya lalu mengangguk. “Berikan aku waktu” ucapnya dengan suara pelan. Lalu ia berdiri dan beranjak memasuki kamarnya dan berbaring disisi putranya.

Kris menyisir rambutnya ke belakang dengan sedikit menariknya. Merasa begitu bersalah kepada Chanyeol. Tangannya mengepal, lalu ia bangkit berdiri dan menyewa banyak orang untuk mencari keberadaan Xiuyan.

Kris akan berusaha menemukan Xiuyan tanpa memunculkan kembali tanda pada pergelangan tangannya.

 

 

  

 
   
Keesokan harinya, Sehun terbangun tanpa sang ayah disisinya. Ia menengadah dan mendapati sang ibu sedang membaca sebuah buku sembari bersandar pada kepala ranjang.

“Mom?”

“Hei, morning sweetheart” Chanyeol mengecup pipi chubby Sehun dan Sehun melakukan hal yang sama. Ia memeluk Chanyeol dan mengecup pipinya.

“Whey ith daddy?”

“Mmm.. maybe in his office?”

“Huh? Ith hii wotingg?”

“I don’t know, maybe” ucap Chanyeol dengan sedikit tak peduli. Sehun yang merasakan ada hal yang tidak beres segera turun dari ranjang orang tuanya.

4 Years Old SehunnieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang