-5- Maaf

5K 1K 121
                                    



"WOI KAMPRET!!"


Gojo yang sedang makan roti isinya sambil beristirahat selepas membantu Wasuke menanam padi terkejut mendengar suara Wasuke yang menggelegar.  Ia melihat ke arah Wasuke dimana sosok tua itu mengejar Sukuna dan anak-anak desa yang dengan sengaja menginjak-injak padi yang baru saja ditanam.  Kampret memang.

Gojo hanya menghela napas dan lanjut makan roti isinya.  Di sebelahnya, Yuji tengah duduk di ayunan yang ia buat beberapa minggu lalu.  Ia nampak memandang ke arah Sukuna dan anak-anak desa yang sedang berlarian kesana-kemari.

Gojo menempelkan sepotong roti isi pada bibir Yuji, "Makan."  Tawarnya.  Yuji menerima roti isi pemberian Gojo lalu duduk di sebelah sosok berambut putih itu.  Tubuhnya ia sandarkan pada Gojo.

"Gojo-san..."

"Hmm?"  Gojo mengambil satu potong roti isi lagi dan memakannya.  Maruk.

"Sukuna enak, ya..."  Ucap Yuji sambil memandang iri pada Sukuna.


Sudah lima tahun terlewat sejak pertama kali Gojo muncul di hadapan mereka.  Yuji tidak diberi tahu mengenai kutukan yang menempel padanya, ia juga tidak diberi tahu mengenai identitas sebenarnya dari Gojo dan Sukuna yang bangkit dari kematian.  Yuji yang sudah terlanjur diberi tahu bahwa Sukuna telah meninggal hanya berpikir bahwa Sukuna berpura-pura karena ada orang jahat yang mengejarnya.

Keadaan Yuji tidak sebaik perkiraan Gojo, seiring waktu, kutukan pada tubuh Yuji semakin membesar dan tubuh Yuji semakin lemah dibuatnya meski sudah diberi obat-obatan dan makanan yang sehat.  Gojo juga sudah berusaha memberi mantra-mantra pengobatan dengan sihir lemah agar tubuh lemah Yuji bisa menampung sihirnya untuk bertahan hidup.


Yuji menekuk lututnya dan menenggelamkan wajah di antara kedua lututnya, "aku juga mau main..."  Lirihnya.

Gojo tidak bisa berbuat apa-apa, pemulihan sihirnya tanpa teman penyihirnya yang lain sangat lambat.  Efek segel di tubuhnya juga belum lepas seluruhnya.  Ia sudah mencari temannya itu kemana-mana dengan mantra radar dan masih belum juga ketemu.  Padahal ia sangat membutuhkan temannya itu saat ini untuk memulihkannya seperti sedia kala.

Ia ingin pergi lebih jauh untuk mencari, namun ia tak yakin Yuji akan dapat bertahan kalau ia tidak menyalurkan energi sihirnya sedikit demi sedikit.  Sukuna juga masih belum bisa menyalurkan energi sihirnya dengan baik.  Salah sedikit, bahkan batu besar pun bisa hancur.


Gojo tidak bisa banyak berbuat.  Ia sangat kesal pada dirinya sendiri.  Ia tidak berpikir bahwa segel yang pernah membuatnya tidur panjang itu sekuat ini.  Efeknya terasa sangat kuat dan lama bahkan setelah ia berhasil bebas dari segel itu sendiri.


Gojo merangkul Yuji dan menepuk-nepuk kepalanya.


Sukuna yang berhasil kabur dan sembunyi dari kejaran Wasuke dengan memanjat pohon, melihat ke arah kembarannya yang terlihat lesu.  Ia segera turun dari pohon dan mencari sesuatu di antara rerumputan.

pythonissam [END] ✔Where stories live. Discover now