-7- Menjaga

3.9K 750 17
                                    



"Sukuna"

Gojo memanggil.  Sukuna yang terkantuk di sebelah Yuji hanya menoleh ke arah Gojo di ambang pintu.  Gojo menyuruhnya keluar dan hendak membicarakan sesuatu di ruang tamu.



"Oh?  Kau menangis?"  Gojo yang baru saja duduk di sofa menatap mata Sukuna yang terlihat agak berkaca-kaca.  Sukuna merengut dan menggelengkan kepala membantah.  "Di umur segitu, wajar kok kalau menangis."

"Ck, apa yang mau kau bicarakan?"

Gojo menyodorkan satu botol kaca yang terisi penuh dengan cairan hitam, "tolong masukkan ini setiap makan malam di makanan Yuji.  Cukup sesendok saja."  Sukuna menerima botol kaca itu sambil mengernyit.

"Apa ini?"  Sukuna membuka botol kaca itu dan mengendus.  Hanya ada sedikit wangi mawar yang melintas.



"Darahku"


"Hah!?  Kau memintaku memasukkan darahmu ke makanan Yuji?  Menjijikkan!"  Sukuna melempar botol kaca itu ke arah dinding.  Gojo mengedipkan matanya dan seketika itu, botol kaca yang dilempar Sukuna tadi berhenti dan melayang ke arah tangannya.


"Jangan sembarangan!  Darahku ini bisa membuat Yuji bertahan hidup!"

Sukuna diam membeku di tempat.  Baru kali ini Gojo membentaknya.  Ia menunduk.  Gojo menghela napas dan memijat pangkal hidungnya.  Ia berjalan ke arah Sukuna dan berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan Sukuna.  Ia kembali memberikan botol kaca berisi darahnya itu kepada Sukuna dan membuka penutup matanya.

Sesaat, Sukuna terdiam mengetahui warna netra di balik penutup mata Gojo.




"Sukuna, setelah ini aku akan pergi."  Ucapan Gojo membuat Sukuna terkejut.  Lantas bagaimana dengan Yuji?


"Aku akan mencari temanku yang dapat memulihkan kekuatanku.  Setelah itu aku akan segera kembali, ya?"  Gojo mengelus rambut Sukuna.  Sukuna dalam hatinya merasa sedikit lega, rupanya Gojo tak akan meninggalkan Yuji.


"Hingga saat aku kembali, berjanjilah padaku."  Gojo menangkup pipi Sukuna dengan kedua tangannya dan memaksanya untuk menatap netra birunya, "Jaga Yuji, apapun yang terjadi jangan sampai kau meninggalkannya.  Dan jangan sampai kau mengekangnya, mengerti?"  Gojo berkata dengan sedikit nada penekanan.


Seakan terhipnotis oleh netra biru Gojo, Sukuna mengangguk kecil membuat Gojo tersenyum.  Pria bersurai putih itu memberikan sebuah ponsel berwarna hitam pada Sukuna.  "Aku akan menghubungimu untuk kedepannya.  Kalau sampai terjadi apa-apa, hubungi aku, hanya ada satu nomor disana."

pythonissam [END] ✔Where stories live. Discover now