-24- Umpan

2.5K 484 89
                                    



Yuji kembali bersekolah esok harinya.  Tubuhnya sudah terasa lebih baik.  Ia mengabaikan segala tatapan dan bisikan siswa yang tertuju padanya, meski agak mengganggu.  Sepertinya para guru sudah menegur mereka agar tidak mengganggunya.

Nobara menoleh ke arah belakang dimana Yuji duduk.  Ia berbisik, "Kau baik-baik saja?"

Yuji tersenyum dan mengangguk.

"Kalau kau merasa tak enak badan bilang saja.  Akan kuantar kau ke klinik."

"Um, terimakasih."


Megumi datang dan duduk di kursinya, sebelah Yuji.  Seperti biasa, ia terlihat cuek.  Megumi membisikkan sesuatu pada Yuji, "Sukuna merindukanmu."

"Eh?  Bagaimana kau tahu?"

"Kemarin setelah turnamen, aku berpapasan dengannya.  Nanti coba telpon dia."

"Aku sudah mencoba, tapi tidak pernah diangkat.  Aku benar-benar kehilangan kontak dengannya..."  Lesu Yuji.

Saat Nobara hendak menghibur Yuji, tiba-tiba pintu kelas terbuka dengan kencang.  Seluruh pasang mata di kelas itu menatap beberapa orang di ambang pintu kelas.  Tak terkecuali Yuji, Nobara dan Megumi.


"ITADORI YUJI!!"

Yuji bergidik, mereka adalah para siswa yang kemarin memalaknya di atap sekolah.  Mereka menghampiri Yuji dengan raut muka yang nampak kesal.  Yuji menyadari beberapa perban luka pada tubuh mereka.  Ia meneguk ludah.  Entah apa yang membuatnya diteriaki seperti itu.

Nobara mencegat beberapa siswa bertampang sangar itu dan bertanya maksud kedatangan mereka.  Cukup berani.  Para siswa itu ditakuti oleh siswa seantero sekolah karena tingkah berandal mereka.


Sambil menunjuk ke arah wajah Yuji, pimpinan mereka berseru kencang.  "Kemarin kawan rambut perakmu datang menghajar kami.  Apa-apaan itu!?"

Yuji bingung, tidak tahu apapun tentang itu.  Setahunya malah kemarin ia yang dipalak dan dipukuli.  "B-bukankah kemarin kalian yang memukulku?"  Pemimpin berandal sekolah itu memelototinya membuat Yuji menciut.

"Dan kau mengadu pada temanmu!?"


Sumpah, Yuji tak tahu apapun tentang ini.



"Ha!  Jadi kalian kalah dengan temannya?  Lemah!"  Nobara merangkul Yuji sambil tertawa mengejek.  Yuji diam saja, ia tidak tahu apa yang terjadi.

Saat Yuji hendak berbicara, tiba-tiba sebuah pukulan menghantam telak wajah Nobara yang sedang lengah.  Yuji memekik dan menghampiri Nobara yang terkapar di lantai kelas.  Seisi kelas menahan napasnya tak berani melerai.  Sekali mengganggu, maka para berandal itu tak akan melepas mereka.

pythonissam [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang