-20- Seperti Kencan...

2.8K 513 78
                                    



"Yuji!!  Kau sudah sehat?"  Sapa Gojo yang baru saja masuk seenaknya ke dalam rumah.  Yuji yang hampir tertidur di sofa langsung terbangun.  Ia mengucek matanya dan mengangguk.

"Berkat Gojo-san..."

"Aih, jadi malu~"

Yuji tertawa geli melihat sikap sok centil Gojo.


"Yuji"

"Ya?"

"Mau jalan-jalan?"


**


"Film apa yang kau suka?"  Tanya Gojo saat mereka masuk ke dalam gedung bioskop.  Yuji nampak berpikir sejenak.

"Entahlah.  Gojo-san saja yang memilih."  Yuji mengedikkan bahunya dan memasukkan kedua lengan ke dalam saku jaket kuningnya.  Ia tidak masalah film mana yang mau ditonton, bersama Gojo saja baginya sudah sangat cukup.

Tadi saat Gojo mengajaknya menonton bioskop, kepalanya langsung berpikir.  Seperti kencan...  Dan pemikiran itu membuatnya merasa gugup sendiri sekarang.


"Yuji?  Apa yang kau lamunkan?  Ayo, tiketnya sudah kubeli."  Gojo menegur Yuji sambil mengayunkan tiket di depan wajah Yuji.  "The Nun, sudah pernah nonton?"  Tanya Gojo.  Yuji menatap satu tiket yang saat ini sudah berpindah ke tangannya.  Yuji menggeleng.  "Baguslah, tak ada spoiler!"

Yuji tertawa pelan, pipinya sedikit merona kala melihat senyum lebar di wajah Gojo.  Dan di saat itu, Yuji tersadar.


"G-Gojo-san!  Kau tidak pakai masker!"

"Eh ah, wuaah!"  Gojo memegang wajahnya, dimana ia tidak memakai masker atau hoodie untuk menutupi identitasnya.  Mereka melihat ke sekitar, banyak sekali kamera ponsel yang mengarah pada mereka.  Mereka menatap Gojo dan Yuji dengan tatapan seperti binatang buas yang mendapatkan mangsanya.


Gojo menggigit bibirnya lalu menarik lengan Yuji pergi berlari mengikutinya menjauh dari tempat itu.


Mereka baru berhenti saat tiba di sebuah taman yang sepi.  Yuji meminjamkan hoodienya pada Gojo untuk menutupi rambut Gojo yang mencolok, agak kekecilan.  Dengan napas terengah, Yuji duduk di bangku taman.  Ia menatap ke arah langit yang terlihat agak mendung dengan tatapan kecewa.

Gojo menyadari arti tatapan Yuji.  Ia berjalan ke arah mesin penjual minuman dan membeli sekaleng soda dan kopi.  Ia memberikan sekaleng soda itu pada Yuji lalu duduk di sebelahnya.  Ia menenggak kopinya lalu menghela napas, "Maaf ya, aku mengacaukannya..."

Yuji tertawa masam, "Tak apa, salahku juga sampai lupa kau itu artis, heheh."

Gojo melirik sekilas ke arah Yuji, "Sebagai gantinya, mau kutraktir kue?"  Tawarnya.  Yuji menoleh ke arahnya.  "Aku tahu kafe yang bagus, bagaimana?"

pythonissam [END] ✔Where stories live. Discover now