-26- Pasar malam

2.5K 497 159
                                    



Yuji tertidur lelap di depan televisi yang masih menyala.  Kemudian terdengar suara kunci rumah yang dibuka.  Perlahan seseorang masuk dan menutup kembali pintunya.  Sosok itu mengendap masuk, hendak menuju tangga namun ia tak sengaja melihat Yuji yang terlelap di depan televisi.  Ia hendak membangunkannya namun sebuah tangan menghalanginya.


"Okaka"

"Ah, kau mengejutkanku.  Bicaralah biasa saja.  Ucapanmu yang biasa hanya mengandung sedikit sihir.  Sihir itu juga akan terserap oleh kutukan yang menempel pada Yuji dan tidak akan berpengaruh terhadap Yuji sendiri."

"...Begitukah?"

"Yaa--  Tunggu, kenapa dia terluka?"  Dengan hati-hati, Gojo mengusap dahi Yuji yang nampak disana ada sedikit memar.  Ia menaikkan sedikit lengan baju Yuji dan menemukan beberapa luka gores disana yang hampir pulih sepenuhnya, namun tetap terlihat.

"Entah, pulang-pulang dia sudah begitu.  Shoko-san juga sudah mengobati sebagian besar lukanya, jadi--"


"E-eeh...  Gojo-san?  Kenapa disini?"  Yuji membuka matanya dan duduk mengusap wajahnya.

Gojo melirik ke arah Toge yang telah berubah kembali menjadi sosok Immunda yang mengeong pelan.  Gojo tertawa pelan, "Tidak, hanya ingin mampir memastikan keadaanmu.  Saat ini aku adalah walimu."

"Emm...  Begitu?"  Meski alasannya lain dengan yang diharapkan, Yuji tetap senang.  Setidaknya melihat wajah Gojo akan membuatnya sedikit melupakan rasa sakitnya.  Yuji menunduk, berharap Gojo belum melihat luka memar di kepalanya.


"Tidak perlu disembunyikan.  Kenapa kau terluka, hm?"  Gojo berjongkok di depan Yuji sambil mengusap memar Yuji pelan.

"T-tadi aku terpeleset di tangga sekolah..."

"Ooh.."  Gojo mengangguk-angguk.  Tentu saja ia tidak sebodoh itu untuk percaya.


"Sudah makan malam?"  Tanya Gojo.  Yuji menggeleng pelan, "Sama.  Cari makan, yuk."  Gojo mengajak.  Yuji hendak mengangguk namun justru menolak ketika ingat kondisi tubuhnya yang masih sakit, bergerak sedikit saja rasanya badannya gemetaran.  Gojo yang seakan dapat membaca pikiran Yuji kemudian berbicara, "Kita naik mobilku, pesan drive thru di MangDonald?"

Yuji mengangguk kecil.


Gojo memakai masker dan hoodienya sementara Yuji mematikan televisi dan berdiri meski agak goyah.  Gojo yang melihatnya langsung sigap membawa Yuji dalam gendongannya.  Bridal style kayak pengantin baru.  Asik.

"Wuah!  T-tidak perlu, Gojo-san.  Aku bisa jalan sendiri, kok!"  Yuji berusaha memberontak.  Wajahnya memerah karena malu.  Immunda hanya menatap keduanya dengan tampang datar sambil membatin, enaknya...  Dia juga mau diperlakukan dengan manis seperti itu.

Gojo masih menggendong Yuji hingga keluar rumah.  Beberapa tetangga yang baru saja pulang berbelanja malam menatap mereka dengan tatapan aneh.  Yuji menyembunyikan wajahnya di dada Gojo saking malunya, hingga ia didudukkan di kursi sebelah kemudi.

pythonissam [END] ✔Where stories live. Discover now