-34- Tersadar [END]

4K 509 98
                                    


Mata merah itu terlihat kembali hidup beberapa saat setelah kelopak matanya terbuka.  Ia duduk lalu melihat ke sekeliling.  Seorang yang ia kenal tengah terbaring di kasur sebelahnya.  Orang itu belum membuka matanya.  Wajahnya nampak begitu pucat dan dingin.

Sukuna, ia mengusap wajahnya sembari berusaha mengingat apa yang terjadi.  Perlahan ingatannya kembali.  Ditatapnya kedua telapak tangannya lalu ia gerakkan.  Bagaimana ia masih bisa hidup?


Pintu kamar dibuka, nampak sebuah senyum kelegaan terpancar di wajah yang baru saja melihat Sukuna terbangun.

"Yuji..."  Rintih Sukuna.  "A-aku..."

Yuji tersenyum tipis lalu duduk di sebelah Sukuna, ia mulai bercerita sambil sesekali melirik Megumi yang terbaring di kasur sebelah Sukuna, "Megumi.  Dia pergi ke dunia iblis meminta pertukaran."


"Huh?"


"Ia meminta iblis kontrakmu agar mengembalikan setengah jiwamu dengan bayaran setengah jiwanya sendiri."  Yuji tersenyum tipis.  Sukuna hendak bertanya bagaimana cara Megumi melakukannya, namun Yuji lebih dulu menjelaskan detailnya, "Dia setengah iblis, ayahnya berasal dari golongan iblis dan ibunya berasal dari golongan penyihir.  Efek dari pertukaran setengah jiwa menghabiskan hampir seluruh tenaganya.  Kalian sudah tertidur hampir sebulan..."


Sukuna terdiam, ia menatap Megumi yang masih belum membuka matanya.  Ia nampak memikirkan sesuatu yang berat, "Dasar bodoh, kenapa dia melakukannya?"

Yuji melirik Sukuna.  Ia sudah diberitahu alasannya oleh Toji, ayah Megumi, namun ia ingin agar Sukuna mengetahui alasannya sendiri nanti.  Yuji tersenyum tipis, "Entahlah..."


.

.

.


Yuji dan Sukuna berjalan santai.  Yuji membawa sebuket bunga di tangannya.  Mereka kini berada di Sendai, berjalan menuju makam Wasuke, kakek Yuji yang telah membesarkan mereka berdua.  Pembicaraan dimulai dengan ringan.  Sesekali Sukuna menendang kerikil kecil di depannya.  Benar-benar suasana yang membuat nostalgia.

Sesampai di depan nisan Wasuke, keduanya berjongkok dan meletakkan bunga, berdoa untuk kebahagiaan sang kakek di sana.

"Rasanya baru kemarin kakek ada di sisi kami."  Yuji tersenyum tipis.  "Sekarang semuanya sudah jelas.  Kutukan di tubuhku sudah menghilang, rasanya ringan sekali."  Yuji bercerita.

Sukuna di belakang Yuji hanya diam, mendengarkan ocehan panjang Yuji di depan batu nisan Wasuke.  Ia hanya tersenyum tipis mengingat masa lalu mereka.


"Ayo kembali.  Kita akan ketinggalan kereta."  Ajak Sukuna.

"Ah ya.  Sampai jumpa lagi, kakek.  Lain kali aku akan mengunjungi kakek lagi."  Yuji berdiri dan berbalik pergi.

Yuji berlari kecil saat angin bertiup.  Setelah kutukan di tubuhnya mati, ia benar-benar bisa bergerak dengan bebas.  Ia tak lagi merasakan kesakitan.  Tubuhnya terasa sangat ringan seakan bisa terbang tertiup angin.

pythonissam [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang