......baca aja

3K 453 61
                                    


Suara tapak kaki kecil terdengar berlari beriringan dengan suara tawa kecil dan hitungan mundur.  Mereka berpencar untuk bersembunyi, ada yang menggunakan sihir untuk menghilang dan berteleportasi ke atas lemari.  Semuanya nampak sangat berbakat.


"Hihihi...  Goyu-nii!  Aku sembunyi disini, ssstt..."  Ucap salah satu yang bertubuh paling kecil berambut merah muda dan hitam yang bercampur.  Ia bersembunyi di bawah meja sambil meletakkan telunjuknya di depan mulut.

"Aku sembunyi disana!  Yugo jan kasih tau Gumi-nee."  Bocah berambut putih menunjuk ke arah sebuah vas besar lalu bersembunyi di baliknya sambil menutupi mulut dengan kedua tangan kecilnya.

Tak lama kemudian, seorang bocah perempuan berambut hitam pendek muncul di depan ruangan, ia nampak celingukan.  Sebuah ide licik muncul di kepalanya, "Yugo!  Aku makan pudingmu!!"


"Aaaah!!?  Megu-nee!?"  Yugo berteriak, kepalanya tak sengaja terantuk meja.  Ia merintih kesakitan lalu sadar akan kesalahannya.  Ia menutup mulutnya.  Namun terlambat, gadis yang lebih tua setahun darinya itu menemukannya dengan mudah dan menariknya keluar dari kolong meja.

"Yugo tertangkap!!"  Seru Megu lalu tertawa senang mengabaikan Yugo yang menggerutu karena terjebak.


"Sekarang cari Goyu, Mahito-nii, Hanami-nee, Jogo-nii, Nanako-nee, dan Mimiko-nee!"  Megu berseru, menarik tangan Yugo sambil celingukan mencari keberadaan beberapa orang yang ikut dalam permainannya.  Megu nampak berpikir sambil berjalan.  Lagi-lagi muncul ide licik.

Megu menyeringai lucu.  Ia menepuk tangannya sekali dengan keras lalu berteriak, "Yugo!!  Kan sudah kubilang sikat gigimu dengan benar!  Kau bau!"  Ia menepuk tangannya sekali lagi.  "Kukumu juga panjang sekali!  Mau kupukul lagi, kau!?"

Yugo hanya melongo kebingungan.


"Megu-nee!!!  Jan pukul Yugoooo!!"  Goyu muncul dari persembunyiannya dan berlari ke arah Megu dan Yugo.  Saat sudah dekat, Goyu baru sadar akan siasat licik Megu.

"Hehehe...  Goyu tertangkaaap!!"  Megu meraih lengan Goyu lalu tertawa puas.


Sementara itu beberapa orang dewasa mengawasi mereka yang bermain di dalam rumah khas jejepangan milik keluarga Fushiguro itu.  Mereka tengah berbincang ringan.

"Hahh...  Sifat liciknya menurun darimu."  Ujar Megumi sambil menyenggol lengan Sukuna sementara matanya tetap lekat mengawasi pergerakan putrinya.

"Aku tidak licik!"  Bantah Sukuna yang tidak Megumi dengarkan.  Sukuna mendengus.  Baru- baru ini, menggoda Sukuna adalah salah satu hobi Megumi.  Lumayan untuk mengisi waktu luangnya.


Yuji kemudian berceletuk, "Hei, hei.  Kau tahu?  Satoru dulu melamarku dengan payah sekali, wajahnya masih belepotan krim parfait, pas nyengir di giginya ada cabenya!"

"Y-Yujiii!!?"


Sukuna terbahak, "Payah kau!"  Ia meledek Gojo.

pythonissam [END] ✔Onde histórias criam vida. Descubra agora