-18- Sakit

2.8K 560 125
                                    



Yuji menggigil di dalam selimutnya, padahal jendela dan pintu sudah ia tutup untuk mengurangi hawa dingin.  Sedari tadi ia tak bisa tidur.  Matanya yang bengkak sehabis lama menangis tadi terasa sakit saat menutup.  Biasanya kalau begini, Sukuna akan selalu ada di sampingnya dan menjaganya sambil diam-diam memberi sedikit sihir penyembuh yang baru dipelajarinya.

Sudah beberapa jam berlalu, entah mengapa Sukuna belum memberinya kabar, bahkan sekedar memberi pesan singkat atau telepon beberapa menit saja tidak ia dapatkan.  Padahal ia menanti jawaban dari pesan singkatnya, setidaknya mengabari bahwa ia sudah sampai di rumah barunya.


Yuji menyentuh dahinya, hangat.  Merasa agak menyesal karena terlalu lama menangis.  Ia terbatuk berulang kali dan menutupi mulutnya dengan tangan.  Namun kemudian, ia melihat bercak merah pada tangannya.

Yuji mendesah lelah saat teringat, ia lupa mengkonsumsi darah Gojo beberapa hari ini.  Terlalu banyak yang terjadi sampai-sampai ia lupa akan kesehatannya sendiri.

Ia tertawa datar.  Baru menyadari betapa menyedihkan dirinya saat Sukuna tak ada di sampingnya.  Perkataan Sukuna saat itu yang menyatakan bahwa ia tak bisa berbuat apapun tanpa Sukuna adalah benar.


Yuji bangkit dari tidurnya, hendak ke kamar mandi untuk membersihkan bekas darah di tangannya.  Saat selesai mencuci tangannya, ia mendengar suara dering ponselnya di atas meja nakas.  Maka, dengan langkah tertatih, ia berusaha meraih ponselnya, berharap yang menelpon adalah Sukuna.

Namun kakinya tersandung dan membuatnya terjatuh di lantai yang dingin.  Bersamaan dengan itu, suara dering telepon tak terdengar lagi.



Yuji menangis lagi.




Hampir tak bisa bergerak, Yuji mendengar suara langkah kaki yang agak terburu menuju kamarnya.

Ia tak bisa berharap bahwa Sukuna yang datang, ia tahu orang itu tidak akan mundur dari keputusannya secepat ini.


Pintu dibuka, menampilkan sosok Gojo yang terengah-engah dan langsung mengangkat tubuh Yuji ke atas kasur dan menyelimutinya.  Gojo membaca mantra untuk menghangatkan suhu di dalam kamar.  Yuji tak bisa berbuat atau berkata apapun, tubuhnya terasa lemas sekali dan pandangannya memburam.

Gojo mengecek sedikit keadaan Yuji.


"Kau lupa meminumnya..."  Gojo bergumam.  Ia menggigit ibu jarinya hingga mengeluarkan cukup banyak darah kemudian memasukkannya ke dalam mulut Yuji.  Gojo mengambilkan air hangat dan membantu Yuji untuk minum.  Itu juga akan membantu tubuhnya untuk melakukan penyerapan terhadap darahnya.

Gojo menatap ke arah langit-langit kamar lalu mengernyitkan dahinya.  Makhluk yang menempel pada Yuji sedikit mengecil dan melemah saat tubuh Yuji berhasil menyerap darahnya.

pythonissam [END] ✔Where stories live. Discover now