-23- Gatau Judulnya Apa pt.2

2.4K 496 85
                                    



Yuji merasa sekujur tubuhnya sakit.  Ia menghubungi Shoko yang entah kapan memasukkan nomornya ke dalam kontak ponselnya.  Untuk mendapatkan izin dari sekolah, Shoko akan bantu mengantarkan surat izin yang harus ditandatangani oleh wali Yuji, dokter klinik, dan kepala sekolah.  Itu yang membuat keduanya kebingungan, pasalnya Yuji tidak punya seseorang untuk menjadi walinya.


Bak setan, tiba-tiba Gojo muncul di tengah-tengah mereka dan menawarkan diri menjadi wali Yuji.

Dan begitulah ceritanya bagaimana Gojo menjadi wali Yuji.  Yuji menolak orang lain sebagai walinya.  Katanya kelamaan.  Dan Gojo juga ngotot bilangnya mau jadi walinya Yuji.

Gojo menandatangani surat izin atas absennya Yuji dari sekolah karena sakit.  Sepertinya Shoko akan menggunakan sihirnya untuk meredam keributan nantinya karena seorang Gojo Satoru yang menjadi wali dari salah satu siswa.  Mungkin dengan membungkam kepala sekolah?  Entahlah.  Apapun itu, Shoko tak akan membiarkan hal ini bocor begitu saja.

Memang keinginan Gojo seringkali merepotkannya.  Namun bisa apa dia dengan Gojo yang merupakan penyihir tingkat tertinggi?  Jika saja sosok albino itu marah, ia bisa mati hanya dalam hitungan menit hanya dengan sedikit goresan.

Dengan pangkat dan kekuatan itu, seorang penyihir bahkan dapat mengendalikan penyihir lainnya dan berkomunikasi dengan iblis sesuka hatinya.  Namun Gojo tak melakukannya dan justru menganggap Shoko dan Getou sebagai temannya.

Apapun alasannya, Shoko tak ingin mengkhianati dan menjadi musuh Gojo.



***


Gojo berbaring di kasur kamarnya setelah Shoko menyuruhnya pulang dan beristirahat.  Bukan sekedar istirahat, melainkan mengumpulkan energi sihir sebagai persiapan ritual dan kebangkitan totalnya.  Selama ini, Gojo selalu menahan penggunaan energi sihirnya karena tak ingin memperlama proses pemulihannya.

Gojo berniat akan meninggalkan Yuji saat ritual selesai.  Sama seperti Sukuna, alasannya adalah karena tidak ingin Yuji didekati oleh bahaya lagi.  Apalagi setelah mendengar kabar pergerakan pemburu penyihir dari Getou dan beberapa penyihir bawahannya.

Tadi saat di rumah Yuji, Gojo dapat merasakan adanya sesuatu yang memantau.  Namun saat ia deteksi menggunakan sihir, keberadaan itu menjadi samar dan membuatnya tak bisa menemukan apa yang memantau rumah Yuji.  Namun sudah jelas itu merupakan ulah dari pemburu penyihir dan peralatan mereka yang semakin berkembang seiring waktu.

Para penyihir harus semakin waspada.  Mereka tidak tahu sudah seberapa jauh perkembangan alat yang dibuat para peburu untuk melawan mereka.


Gojo menutup matanya, "sugit animam meam in cunctis coloribus, rubrum et hyacintho, in sanguine meo."



***

Sukuna berjalan dengan kesal setelah Gojo membantunya membukakan pintu kamarnya yang terkunci.  Para pelayan di rumah keluarga Ryomen hanya bisa menatapnya tanpa berani menegur menanyakan keadaan melihat Sukuna yang nampak begitu marah.

pythonissam [END] ✔Where stories live. Discover now