AQUARIUS

AQUARIUS | 01

ASSALAMUALAIKUM... APA KABAR SEMUA PEMBACAKU^^ 

SEMOGA SEHAT SELALU, GIMANA? UDAH GAK SABAR, YA, PASTI?

SUDAH SIAPKAN HATI KALIAN UNTUK MEMBACA KISAH AQUARIUS YANG PASTINYA....BAKAL BIKIN KALIAN BAPER ABISSS!! :)))

OKE, SELAMAT MEMBACA, VOTE KOMENNYA RAMAIKAN GAISS^^

****

"Pertemuan aku dan kamu, itu hanya dulu. Jangan berharap lagi, pada sesuatu yang tak akan bisa kamu jangkau dengan sekali rengkuhan tanganmu." 

Pemuda berkemeja lengan panjang dengan dasi merah terkalung dileher ditemani sepatu kets putih itu, mengarahkan pandangannya tepat pada satu arah. Sedari tadi ia menghela napas kesal, kapan acara ini akan segera selesai? Ia bahkan sampai lelah menunggu acara ini selesai. Sampai brewokan dulu mungkin, ya, akan selesai?

Dia Aquarius Bagaspati Arsendra.

Bukan.

Aquarius Bagaspati Arsendra atau yang dipanggil Rius, bukanlah tipikal cowok the most wanted, bukan tipikal badboy dengan rambut berantakan dan seragam yang keluar tak rapi dari tatanan biasanya, bukan juga kapten basket seperti Leonardo Marcelino atau kapten futsal seperti Romeo Marselino Dewantara. 

Rius juga bukan cowok yang tergabung dalam organisasi sekolah yang digandrungi hampir setengah populasi cewek di Andromeda High School.

Rius hanyalah Rius. Pria tampan dengan kelebihannya yang sengaja tidak ia umbar-umbar. Bahkan ia berniat untuk menunjukkannya secara diam-diam dan juga menghanyutkan. Seperti namanya, Aquarius selalu tenang bagai air sungai. 

Kalian yang mendekatinya, akan tahu bagaimana karakter Rius sesungguhnya.

Tak suka bertele-tele, cekatan dalam bertindak di bidang Akademik, siswa juara satu Olimpiade Kimia se-Jakarta ini. Ah, iya. Daripada menonton pertandingan Basket antara kapten Basket, Leo dan Alvino yang sedang men-dribble bola hanya demi mencetak skor ini, lebih baik ia pergi ke dalam ruangan ber-AC bahkan rela mendekam di sana beberapa jam.

Ya, ruang perpustakaan Andromeda High School jawabannya untuk Rius menenangkan dirinya sendirian di sana. Namun, semua rencananya untuk membaca buku di ruang Perpustakaan harus pupus saat Reza, sahabatnya, memaksa ia harus tetap menonton.

"Rius!"

Panggilan itu, membuat Rius menyugar rambutnya ke belakang dan menemukan seorang siswi cantik, dengan hidung mancung, bibir merah ranum, rambut panjang yang selalu dibiarkan terurai, dan—ah, sudahlah! Jangan dibahas lagi masalah ini. Intinya, cewek itu masih sama seperti dulu. 

Selalu tampil elegan dengan wajahnya yang putih bersih.

"Disapa, tuh, balik sapa buruan!" tukas Reza dengan cepat menyikut perut Rius, membuat cowok itu segera tersadar dari lamunannya yang ngelantur.