AQUARIUS | 25

735 125 322
                                    

Yang baca cerita Aquarius, wajib follow Instagram!

@aquarius.bgspti
@berlin.clarissa
@one.dream12
@zakisept

SPAM KOMEN DISINI WAKTU KALIAN BACA CHAPTER INI!^^

Spam komen tiap paragraf ya, biar aku cepet update!🔥😍

Next? Kasih 100 komentar lagi, yuk!! semangat!

SEMANGAT MELAKUKAN AKTIVITASNYA!! MAAF BARU UPDATE! LANGSUNG BACA AJA, YA!

TEKAN BINTANGNYA DULU! UDAH? KOMEN DI SETIAP IN-LINE RAMEIN YA!!

story by zakisept

story by zakisept

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

AQUARIUS BAB 25 

"Dipaksa dewasa oleh keadaan si another level of pain."

****

"Proposal kerja untuk proyek kita adalah persiapan kemah besok, hari Sabtu. Kita kurang meminta tanda tangan Kepala Sekolah, setelahnya, biar gue yang umumin dan bagiin selebaran pengumuman kemah ke anak-anak."

Pembahasan itu, membuat Rius hanya mengangguk singkat. Edgar, sang ketua Pramuka Ambalan ini, sedang memasang ekspresi serius dalam rapat rutin. Dikarenakan acara jatuh pada hari esok, mau tak mau harus dilakukan rapat lagi.

"Buat Vera, jangan lupa rekap pemasukan dan pengeluaran dari biaya pihak sponsor ataupun bantuan dari Sekolah, perihal makanan dan konsumsi di acara kemah besok."

"Siap, Gar," sahut Vera mulai mencatat beberapa angka-angka di atas kertas, karena ia menjabat sebagai bendahara Pramuka Ambalan.

"Mungkin rapat cuma sampai sini. Selebihnya, gue percaya sama jabatan yang kalian ampu masing-masing. Ingat, kerja tim sangat dibutuhkan! Semangat!!"

Teriakan Edgar membangkitkan beberapa anak inti Ambalan untuk memencar dan membagi tugas sesuai dengan jabatan. Edgar sendiri mulai sibuk dengan laptop untuk memeriksa lebih jauh kegiatan agenda kemah besok.

Rius bangkit dari duduknya, mengambil duduk di sebelah Vera.

"Aloe Vera, gue mau tanya." Rius menopang dagu, menatap kertas milik Vera yang berisi angka-angka penjumlahan dana dan pengeluaran dana.

"Apa lagi? Mau ngerusuh? Ntar aja. Gue bener-bener harus urus dana ini."

Mata Vera seperti mesin scanner yang sibuk memindai dari atas hingga bawah, bahkan sesekali beralih ke kalkulator yang menjadi temannya sedari tadi.

"Jadwal kemah kita nanti, bareng sama kelas sepuluh? Bisa rusuh sama Nila."

Vera hanya mengangguk sebagai respon. "Kayaknya enggak. Juga kelas XII harus udah harus fokus sama Ujian Sekolah."

AQUARIUSDonde viven las historias. Descúbrelo ahora