AQUARIUS | 33

587 99 10
                                    

Yang baca cerita Aquarius, wajib follow!
@aquarius.bgspti
@berlin.clarissa
@one.dream12
@zakisept
@wpzakisept

ramein gess, perasaan berdebu banget, nih lapak, dah huhuhu!

Ajak temen2 kalian baca kisah gemes pasangan ini! Ghea juga, yaa~

now playing~ Misellia' Akhir Tak Bahagia (spoiler apa, nih?)

Mau next? spam sampai 100 komen dulu, yaa baru next!

Story by zakisept found me in this page!

"Dari banyaknya insan di dunia, mengapa dirimu yang aku sangkaa? Bisa temani hari-hariku yang tak selalu indah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari banyaknya insan di dunia, mengapa dirimu yang aku sangkaa? Bisa temani hari-hariku yang tak selalu indah?"

-Akhir tak bahagia | Misellia

****

Berlin menarik napas panjang. Menghirup udara pada siang hari di kaki bukit daerah Bandung, lumayan sejuk juga. Apalagi disuguhi pemandangan danau yang mulai menunjukkan aktivitas alamnya.

Semenjak kejadian semalam, Berlin pingsan bukan main. Pihak sekolah sampai mendatangkan satu Dokter terdekat dari daerah sini, untuk memeriksa kondisinya.

Untung, penanganan Dokter lebih cepat. Berlin berhasil sadar setelah diberi alat bantu pernapasan sesaat. Perempuan itu baru pulih tadi pagi, sekitar pukul enam.

"Gue gak munafik, dan gue suka sama lo. Lo beda, berani jutek ke cowok lain. Selalu bar-bar dan gak pernah jaga image di depan gue. Lo, selalu beda, Ber."

"Kalau lo ngerasa mahkota ranting ini terlalu berat, lo boleh anggap itu sebagai tanda pertemanan kita, Ber. Pertemanan yang jauh dari kata teman."

Berlin mengalihkan pandangannya ke sebuah mahkota ranting yang kini ada di tangannya. Tidak terlalu besar, namun sangat pas dan cantik berada di puncak kepala Berlin.

Pikirannya kacau, mengembara, berhasil dipatahkan oleh dimensi waktu bagaimana Rius dengan sangat serius mengucapkan kalimat demi kalimat yang diuntainya semalam.

Perempuan itu mengelus pelan, mahkota ranting dengan perasaan bimbang.

"Gue belum bisa buat buka hati gue kedua kalinya, Rius. Tolong lo paham."

Sesungguhnya, ia tak pernah merasa setersiksa ini. Kalau boleh jujur, ia juga merasakan hal aneh sejak bertemu dengan Rius.

Rius dengan gombalannya, Rius dengan tingkah kocaknya, dan Rius yang beda.

"BERLIN!!" teriak Lyra tiba-tiba dari arah belakang, membuat Berlin yang sedang melamun menatap mahkota ranting itu, terlonjak kaget.

"Lyra, lo kayak lagi lomba lari marathon, deh."

AQUARIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang