AQUARIUS | 02

3.6K 344 186
                                    

HALO APAKABAR AQUA'THIC^^ SEBUTAN UNTUK KALIAN LUCU GAK? WKWK :))

SUDAH SIAP UNTUK MEMBACA?

QUARIUS? KASIH AKU EMOJI KESUKAAAN KALIAN DULU.

NAH, SIAPIN HATI, YA, UNTUK MEMBACA! JANGAN KETAWA JUGA WKWKW JANGAN DITAHAN KALAU KETAWA :))

MULMED CHAPTER INI : WATER BY BAND NEW HOPE^^

OKE, SO, HAPPY READING, ALL^^

****

"Bertarung dengan rasa memanglah hal yang susah. Bukan semena-menamasalah melupakan. Tapi ada hati yang harus dikuatkan pasca sebuah perpisahan."

Ah iya! Ia hampir lupa untuk berterima kasih pada Nila karena sudah memutuskan obrolannya dengan Ghea tadi di kantin sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah iya! Ia hampir lupa untuk berterima kasih pada Nila karena sudah memutuskan obrolannya dengan Ghea tadi di kantin sekolah. Mungkin, jika tak ada Nila, ia sudah malas sekali untuk berbincang lebih lama dengan Ghea, yang pasti tak kunjung menemukan sebuah penyelesaian dalam pembicaraan.

Yang dibahas hanya masalah 'kamu kenapa jauh-jauh sama aku, sih?'

"Emang harus kasih lem apa gimana biar rangket mulu," cibir Rius sembari memasuki perpustakaan Andromeda High School. 

Baru saja ia melangkahkan kakinya, hembusan udara dari AC yang menerpa kulit Rius, membuat cowok itu bisa merasakan wanginya aroma buku.

Benar-benar surga dunia bagi Rius untuk tetap berlama-lama di tempat seperti ini. Bahkan ini menjadi salah satu alasan mengapa Rius sampai kelas XI belum juga mendapatkan teman wanita spesial. 

Ya, karena selama ini pacarnya hanya buku!

"Pagi Mas Chan. Mau nyari buku bacaan ringan sampai berat masih ada, kah?"

Pertanyaan Rius pada Mas Chan, seorang pria berusia sekitar dua puluh tiga tahun yang menjabat sebagai pustakawan Andromeda High School. Mas Chan bahkan selalu hafal dengan wajah-wajah si kutu buku, termasuk Rius ini.

"Masih ada, Rius. Tinggal cari di rak nomor empat ratus lima. Ada di sekitar situ."

"Ahsiap, Mas Chan. Arigatou!

Rius melangkah menuju lorong yang disebutkan oleh Pustakawan yang memang bekerja di sekolah elit ini. Baru lulus atau sedang kuliah katanya. Rius sendiri jarang menggali informasi. Tak butuh waktu lama, ia sudah menemukan dua buku bacaan ringan dan berat yang menurutnya pas untuk mengisi waktu senggang.

Rius mendaratkan pantatnya di atas kursi perpustakaan yang menghadap langsung ke arah lapangan dari atas lantai dua. Ya, setidaknya dengan suasana sepi nan menenangkan hati, bisa membuat cowok itu bernapas lega dari Ghea sebentar saja.

Baru saja membuka buku bacaan lembar pertama, dirinya sudah dikagetkan dengan bunyi ponselnya yang bergetar. Ia mengernyit saat melihat sebuah nama tertera di layar ponsel.

AQUARIUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang