OneDream_id : AQUARIUS
A story by : @zakisept
Aquarius Bagaspati Arsendra, orang yang paling tenang. Setenang air danau yang bisa menghanyutkan. Dia bukan badboy atau cool boy bahkan most wanted boy yang selalu dipuja kaum hawa di Andromeda High Sch...
Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
Seorang pemuda menghela napas gusar. Ia menatap nanar gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat. Helaan napas kesal, kali ini terdengar dari seorang cewek di belakang.
"Abang, sih, ah! Kita jadi telat, kan, masuknya! Aduh, ini gimana? Gue ada kuis Matematika, hari ini."
Keluhan dari Nila, makin membuat Rius menghela napas gusar. Ia diam, bukan berarti senang. Rius juga bukan tipe siswa yang suka terlambat. Hanya karena kemacetan jalan raya pagi ini, membuat Rius dan Nila terlambat.
"Ya elah, masih kuis Matematika, bukan kuis Ujian hidup. Makin susah, tuh."
"Abang! Serius, ah!" Nila menabok bahu Rius yang terlapisi hoddieputih kesukaaan Rius. Ia turun dari motor vespanya, membuat Nila mengernyit.
"Loh, kok, turun? Mau ngapain, Bang?"
"Mau gue tuker tambah sama mulut lo. Berisik bener. Sabar dulu ngapa. Gue juga lagi mikir, ini," semprot Rius membuat Nila mencebikkan bibir kesal.
Sekelebat ide muncul di benak Rius, membuat pemuda tampan dengan seragam yang sudah rapi namun terbalut hoddieputih itu, tersenyum simpul.
"Kenapa senyum?"
"Dapet duit segepok, cuma dalem mimpi."
"Abang, serius. Ini bentar lagi kuisnya mulai," resah Nila makin cerewet.
Berdasarkan peraturan Andromeda High School, pukul tujuh tepat, gerbang utama dan gerbang belakang akan ditutup serentak. Hal itu membuat Nila dan Rius kebingungan karena ia tiba pukul tujuh lebih lima menit.
"Turun dulu. Kita titip motor ke warung dekat sekolah."
"Kita? Abang aja, kali. Ini semua, kan, salah Abang kelamaan tadi nyetirnya."
Rius mengembuskan napas geram. "Sabar, dasar adik pungut."
Pemuda itu menuntun motornya untuk diparkirkan di warung berdekatan dengan SMA Andromeda, yang berjarak tak jauh dan bisa dicapai dengan jalan kaki.
"Mbok, titip motor!" teriak Rius dari depan warung, sesaat setelah seorang perempuan dengan tubuh gempal keluar.
"Akang kasep, tumben titip motor di sini? Kenapa?" Mbok Timah, menyahut.
