AQUARIUS | 05

1.8K 216 159
                                    

WELKAM IN AQUARIUS! KEMARIN GANTUNG, YA, ABIS DIKERDUSIN RIUS? LANGSUNG NEXT!

KALAU ADA TYPO LAPOR AJA GAIS. OKE?

KLIK BINTANG BAGIAN BAWAH KIRI, UDAH? KLIK KOMEN DAN RAMAIKAN^^

HAPPY READING ALL :))

****

"Jangan pernah kamu abaikan hal-hal kecil yang ada di hidupmu. Karenasuatu hari nanti, pasti kamu akan rindu dengan semua itu meski kamu sudah menjadiorang besar dalam hidupmu."

Berlin baru saja selesai mengunci ruang UKS setelah memastikan bahwa semua anggota PMR baik angkatannnya maupun angkatan adik kelas, mulai pulang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Berlin baru saja selesai mengunci ruang UKS setelah memastikan bahwa semua anggota PMR baik angkatannnya maupun angkatan adik kelas, mulai pulang. 

Karena Kakak kelas XII sudah fokus Ujian, sehingga serah terima jabatan Ketua PMR sudah diserahkan bulan lalu.

Sebagai ketua PMR, Berlin diberi amanah untuk memegang kunci basecamp PMR. Dan di sinilah ia, baru saja selesai mengunci pintu UKS lantas memasukkannya ke dalam saku rok lipit berwarna pink.

Baru saja ia keluar dari ruang UKS, pandangannya sempat dikejutkan dengan sosok cowok berjaket hitam dengan bahan super branded itu menghalangi langkahnya. Tubuh Berlin membeku. 

Pikirannya kacau seketika, seolah-olah memang tidak bisa berpikir secara cepat untuk mengambil tindakan.

Begitu mereka berdua saling membuat kontak mata, Berlin yang terlebih dahulu sadar, lantas membalikkan tubuhnya untuk meninggalkan cowok tak tahu diri ini. Si cowok tadi langsung berusaha melangkah cepat untuk berbicara dengan Berlin.

Ah, sial! Berlin kalah cepat. Cowok tadi sudah berhasil menahan pergerakannya dengan mencengkram kuat pergelangan tangannya. Ia dapat menjangkau dan menarik tangan Berlin, hingga membuat gadis itu memutar tubuh lalu menyorot lurus ke arahnya.

"Mau apa lagi lo?!" Berlin berdecak sebal. Kenapa harus bertemu sekarang?

Pemuda itu mengacak rambut hitamnya sendiri dengan frustasi. 

"Tolong, Ber. Tolong dengerin penjelasan gue sebentar."

Berlin tersenyum kecut. "Penjelasan? Penjelasan apalagi, sih, Thur?!"

"Gu-gue sama Helen selama ini gak ada hubungan apa-apa, Ber. Tolong lo ngertiin gue bentar aja. Please. Can you?"

Berlin tertawa remeh mendengarkan penjelasan Arthur Jusuf Samuel, yang selalu mengada-ada, terkesan tak serius dalam menjalin hubungan dengannya. 

Ia sengaja memutuskan Arthur karena kepergok berpacaran dengan temannya dulu kelas X.

"Gak ada hubungan, kata lo?" Berlin bertepuk tangan pelan. "Selama ini lo pintar akting, ya, ternyata? Biasa-bisanya sejak kelas sepuluh udah sama Helen, dan sekarang lo balik lagi ke gue, dengan bilang kalau lo gak ada hubungan apapun dengan Helen, iya? Jangan munafik, deh, Thur. Lo cowok! Harusnya lo paham gimana perasaan gue!"

AQUARIUSWhere stories live. Discover now