Bagian 17

1K 163 40
                                    

Wendy menatap dua anak adam dan hawa di depannya dengan alis bertaut. Apa gerangan  yang membawa Taehyung dan Jennie datang menemuinya langsung kerumah sakit di jam seperti ini.

“ Noona, kami ingin bertanya tentang pasien bernama Irene ? “ sekali lagi alis Wendy bertaut bingung mendengar pertanyaan Taehyung.

Melihat tatapan curiga yang dilayangkan dokter muda itu membuat Jennie akhirnya kembali bersuara

“ dia merupakan teman kuliah kami Noona, dan ku dengar Yeri juga ikut terlibat dalam kecelakaan itu. Kami hanya ingin memastikan keadaannya, apakah gadis itu baik-baik saja “ Jennie sedikit berbohong pada Wendy.

Wendy menganggukan kepalanya, sedikit mengerti kemana arah pembicaraan mereka ini “ apakah Suga baru saja memberitahukan hal ini pada mu Tae ? “

“ Tidak, aku mendengarnya dari Seulgi. kurasa Yeri pasti merengek agar Suga Hyung tutup mulut “ Wendy kembali menganggukan kepalanya tanda mengerti

“ jadi noona mengetahui tentang gadis itu ? “ Jennie bertanya dengan  nada yang terdengar lega

“ aku tidak tahu banyak, karena dia bukanlah pasienku. Kalian tidak lupakan jika aku ini adalah dokter spesialis kandungan. Tapi yang kudengar gadis itu langsung diijinkan pulang sehari setelah dirawat “ ujar Wendy tak semuanya jujur

“ apakah noona benar-benar tak mengetahui hal lainnya tentang gadis itu ? “ Taehyung tampak terus berusaha mencari informasi dari kekasih sepupunya itu.

  Mengingat jika Wendy adalah seorang dokter spesialis kandungan di rumah sakit ini, Taehyung jadi merasa curiga jika sebenarnya gadis itu tengah menutupi sesuatu perihal Irene darinya.

Melihat Taehyung tengah menyipitkan mata curiga kearahnya membuat Wendy sebenarnya merasa sedikit ragu dalam melanjutkan kebohongannya.

“ emb.... gadis bernama Irene itu dibawa kerumah sakit ini dengan kondisi yang cukup memprihatinkan “ ujar Wendy setelah terdiam sejenak. Berusaha menemukan kalimat tepat untuk setidaknya menutupi satu fakta besar dari gadis bernama Irene itu

“ maksud noona ? “ Taehyung bertanya dengan tak sabaran, membuat Wendy kembali mengernyitkan dahinya

“ Banyak luka bekas penganiyayaan di tubuhnya yang tampak masih baru. Sepertinya ia berusaha melarikan diri hingga akhirnya bertemu dengan Seulgi dan yang lainnya. banyak dokter yang bertanya perihal keluarganya serta penyebab luka yang ia miliki. Namun hingga keluar dari rumah sakit ini ia hanya memilih untuk tetap diam “ penjelasan Wendy membuat Taehyung semakin dilanda rasa khawatir dan rasa bersalah yang mendalam.

Pria itu tanpa sadar mengepalkan erat tangannya, hingga membuat buku-buku jarinya memutih sempurna. Menyalurkan berbagai macam emosi yang dirasakannya.

“ noona, ku mohon katakan semua yang kau tahu tentang gadis itu pada ku “ ucap Taehyung dengan nada penuh permohonan. Membuat Jennie dan Wendy sama-sama mengarahkan tatapan mereka pada pria yang tengah menunduk itu

“ aku sudah mengatakan semua yang ku tahu Tae “ elak Wendy yang entah mengapa merasa menjadi orang tertuduh

“ Noona ku mohon “ pinta Taehyung sembari memohon

“ Tae, cukup. Apa yang coba kau lakukan “ Jennie meraih lengan sang kekasih. Mencoba mengingatkan jika pria itu sudah bicara terlalu banyak.

Taehyung menghembuskan napasnya lelah. Jujur saja ia hanya ingin tahu dengan pasti kondisi anak dalam kandungan Irene. Ia ingin memastikan jika anak dan ibu dari bayinya itu sampai detik ini baik-baik saja. kenapa terasa sulit sekali.

Mendengar larangan dari sang kekasih, membuat Taehyung akhirnya kembali diam bahkan hingga mereka meninggalkan rumah sakit. Serta meninggalkan Wendy yang menatap kepergian sepasang kekasih itu dengan sorot mata memicing curiga.

“ aku harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi “ ucap Wendy pada dirinya sendiri. Netra sejernih jelaganya masih setia menatap siluet pasangan kekasih yang berjalan menjauh meninggalkan rumah sakit.

Selepas pergi bersama kerumah sakit tempat dimana Irene pernah dirawat, namun sama sekali tak mendapatkan petunjuk keberadaan gadis itu. Taehyungpun akhirnya mengantarkan sang pujaan hati untuk kembali kekediamannya. Dikarenakan langit yang sudah berubah menggelap, pertanda hari mulai malam.

Setelah mengantarkan Jennie, Taehyung kembali melajukan mobilnya membelah jalanan kota dimalam hari. Bukan untuk kembali pulang, melainkan kembali berkeliling mencari keberadaan gadis yang selama beberapa hari ini benar-benar telah mengacaukan hidup dan pikirannyanya.

Sekali lagi, entah untuk yang keberapa kalinya Taehyung mendatangi apartement mewah di dekat kampusnya. Apartement yang dulunya merupakan tempat yang sering ia kunjungi. Apartement milik Irene mantan kekasihnya.

Taehyung masih tetap menautkan alisnya meskipun sejujurnya dirinya tahu jika pastilah bukan Irene yang akan menyambut kedatangannya. Melainkan seorang gadis bertubuh tak terlalu tinggi dengan pakaian seksi serta riasan yang sedikit mencolok mata.

“ kau kembali lagi ? “ ucap gadis itu sembari menatap Taehyung lelah. Bosan lebih tepatnya

“ sudah ku katakan jika gadis yang kau cari itu tidak lagi tinggal disini “ ucap Nancy kesal

“ oh salah, bukan gadis. Karena dia sudah tak gadis lagi sekarang “ tambah gadis itu disertai kekehan yang terdengar menghina di telinga Taehyung. Dan jujur saja ia risih mendengar kalimat sarkas yang gadis itu ucapkan mengenai Irene

“ bisa kita bicara sebentar ? ada beberapa hal yang ingin kutanyakan pada mu “ Nancy menaikan sebelah alisnya

Bersedekap tangan di depan dada, Nancy menggeser tubuhnya sedikit “ masuk lah “

Tak bohong jika dari pertama kali lihat, Nancy sudah merasa tertarik dengan ketampanannya Taehyung. Namun mengingat jika pria itu terus saja datang kemari hanya untuk menanyakan perihal saudara tirinya, membuat Nancy akhirnya jatuh kesal. Bukan lagi jatuh hati.

Taehyung sempat menatap gadis itu sekilas, sedikit merasa ragu dengan ajakan yang gadis itu berikan. Namun akhirnya pria itu masuk juga diikuti Nancy yang mengekor di belakangnya.

“ aku hanya punya ini “ ujar Nancy sembari menyerahkan sekaleng soda dingin di hadapan Taehyung.

Taehyung tak menjawab, ia hanya menunggu gadis itu untuk duduk di sofa tak jauh dari tempatnya.

“ kau bilang, Irene adalah saudara tiri mu ? “ tanya Taehyung akhirnya buka suara

Sekali lagi Nancy menaikkan alisnya “ Ya “ ucapnya seraya bersedekap tangan

“ wanita itu adalah anak dari ayah ku dengan mantan istrinya “ lanjutnya
Taehyung menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Sebenarnya ia sedikit terkejut dengan fakta dari keluarga mantan pacarnya itu. Irene sama sekali tak pernah menceritakan hal-hal sensitif seperti halnya keluarga padanya selama ini.

“ sebelum Irene menghilang—maksud ku pergi. Apakah kau tahu apa yang terjadi padanya ? “

“ biar ku tanya lebih dulu pada mu. sebenarnya apa hubungan mu dengan Irene ? “ sejak pertama Taehyung datang kemari mencari keberadaan Irene, Nancy memang sudah bertanya-tanya perihal hubungan yang mereka miliki. Pasalnya ia tak pernah mengetahu jika saudara tirinya ini bisa sampai memiliki hubungan dengan pria yang bisa dikatakan tampan.

Taehyung terdiam sejenak, memikirkan kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan gadis itu “ kami berteman cukup dekat. Melihat dirinya menghilang beberapa hari ini dan sulit untuk di hubungi, membuat ku merasa khawatir “

Nancy terkekeh geli mendengar jawaban yang diberikan Taehyung “ sejujurnya alasan mu itu sedikit sulit kupercaya. Wanita bernama Irene itu selama hidupnya tak akan pernah memiliki teman. Tapi hal itu terdengar jauh lebih meyakinkan dibandingkan kau mengatakan sebagai kekasihnya “

Alis Taehyung berkerut. Sudah dikatakankan jika telingannya merasa risih bahkan bisa dikatakan tak suka kala mendengar kalimat-kalimat sarkas penuh hinaan yang gadis itu ucapakan mengenai Irene. Bukankah mereka adalah saudara, ya meskipun hanya saudara tiri.

“ biar ku tunjukkan sesuatu “ ujar Nancy sembari berjalan menuju sebuah nakas kecil disebelah televisi yang tak jauh dari tempat mereka duduk.

Gadis itu kembali duduk di dekat Taehyung sebelum akhirnya menyerahkan sebuah amplop putih besar kepadanya.

Taehyung menatap amplop putih itu dengan tatapan penuh tanya sebelum kemudian mengambil dan membukanya. Mata Taehyung membulat membaca apa yang tertera disana, iapun mengarahkan pandangannya pada Nancy. Mencoba meminta penjelasan.

“ kau tak menyangkanya kan ? sama, akupun juga begitu pada awalnya. Aku benar-benar tak habis pikir jika ternyata wanita yang tampaknya polos itu tengah mengandung anak haram “ ujar Nancy. Gadis itu sama sekali tak paham dengan sorot mata tajam yang Taehyung berikan kearahnya

“ ayah ku marah besar dengan fakta itu. parahnya lagi Irene sama sakali tak mau memberitahu siapa ayah dari anak haramnya. Kurasa bukan karena tak ingin memberitahu, melainkan karena dia bingung menentukan siapa ayahnya “ Nancy sungguh terlewat polos atau mungkin bodoh dengan menceritakan semua yang terjadi dikeluarganya pada orang asing. Bahkan sempat-sempanya melontarkan hinaan.

Tangan Taehyung terkepal karena dirinya kini telah diliputi emosi. Sebenci apapun ia pada gadis bernama Irene itu, Taehyung tetap tak suka mendengar kata-kata hinaan yang dilontarkan untuk ibu dari anaknya. Apa lagi saat anaknya yang tak bersalah juga ikut di seret-seret.

“ jadi sekarang Irene ada di rumah orangtua kalian ? “ ucap Taehyung setelah menghembuskan napas berulang kali. Mencoba meredakaan emosinya. Tak ingin jika sampai kelepasan hingga menguliti gadis dihadapannya itu hidup-hidup.

Nancy menggelengkan kepalanya “ seperti yang kau katakan, saat ini dia menghilang. Bahkan orangtua ku sedang sibuk mencarinya “

Melihat tatapan kurang puas yang dilayangkan Taehyung, Nancy kembali bersuara “ dia kabur dari rumah. Salahkan dirinya sendiri yang sampai akhir tetap memutuskan untuk tutup mulut perihal ayah dari bayinya. Jadi orangtuaku memutuskan untuk mengugurkan anak haramnya yang mencoreng nama baik keluarga. Namun wanita itu jauh lebih pintar. Dia memberikan perlawanan bahkan hingga melukai orangtuanya sendiri. Benar-benar wanita gila “

Penjelasan yang diberikan Wendy saat ia pergi kerumah sakit tadi kembali terputar jelas di memori Taehyung. Cerita Nancy juga akhirnya mendukung keyakinan Taehyung bahwa luka lebam yang ada di tubuh Irene adalah akibat dari penyiksaan yang dilakukan oleh orangtuanya sendiri. Hanya karena gadis mungil itu berusaha melindungi bayinya. Anak yang sempat Taehyung ragukan bahkan sempat ia tolak kehadirannya.

Keluar dari bangunan apartement, bahkan hingga melajukan mobilnya membelah jalan Taehyung masih setia di hantui semua cerita yang ia dengar dari Nancy. semua cerita Nancy membuat Taehyung bukannya merasa senang dan lega karena mendapatkan kejelasan keberadaan Irene, malah semakin membuat dirinya dirundung perasaan yang menyesakkan dada.

Belum juga rasa khawatirnya terobati, kini Taehyung malah ditambahan oleh perasaan sedih dan bersalah. Seharusnya sebagai seorang lelaki, terlebih ia adalah ayah dari bayi yang Irene kandung mampu melindungi keberadaa mereka.

Apa yang sudah Taehyung lakukan selama ini. Dirinya selama ini malah bersikap seolah-olah membenci kehadiaran janin tak berdosa itu. menyalahkan semua sepenuhnya pada gadis mungil yang lemah itu. membuat Irene harus menerima sakit dan kesulitan seorang diri.

Kebencian akan kesalahan yang pernah gadis itu lakukan padanya dulu membuat Taehyung mampu menutup mata dan hatinya. Bertingkah tak perduli, hingga membuat Irene semakin merasakan sakit.

Pastilah wanita hamil itu saat ini tengah mengalami kesulitan seorang diri. Menghadapi kehamilannya tanpa ditemani oleh orang terdekat. Bahkan mungkin gadis itu kini tengah hidup dengan tanpa memiliki tujuan yang jelas.

Way Of LoveWhere stories live. Discover now