Bagian 10

1.3K 163 21
                                    

Tubuh Irene benar-benar terasa lelah dan amat lemah, kepalanya kembali berdenyut sakit. Kegiatan di kampusnya hari ini sungguh menguras tenaga, belum lagi jika ditambah dengan segala macam gunjingan yang masih senantiasa mengiringi setiap langkahnya di gedung kampusnya itu.

Dengan lunglai kaki kecil itu Irene langkahkan menuju bangunan apartemennya. Saat ini irene hanya ingin segera mengistirahatkan tubuhnya, membaringkan tubuh letihnya itu di atas kasur empuk kesayangannya.

Keinginan untuk langsung telelap dalam buaian mimpi nyatanya harus Irene telan bulat-bulat. Ketika membuka pintu apartemennya, Irene harus dikejutkan dengan kedatangan orang-orang yang amat sangat dihindarinya, bahkan lebih tepat disebut orang-orang yang amat dibencinya.

" kau sudah pulang ? " tanya pria paruh baya yang kini dengan lancangnya duduk di sofa sembari menonton acara tv dengan ditemani anak dan istrinya.

Irene bungkam, tak ada keinginan untuknya menjawab pertanyaan basa-basi yang pria tua itu lontarkan. Dirinya enggan membuka mulut sedikitpun dan tetap memilih berdiri kaku ditempatnya sembari memandang kearah keluarga bahagia itu.

" kau bisa jelaskan ini ? " tanya pria yang merupakan ayah Irene itu sembari melemparkan beberapa lembar foto kearahnya.

Irene memandang kearah ibu serta adik tirinya yang tengah tersenyum penuh cemooh kearahnya. Dengan perasaan ragu dan juga penasaran yang amat tinggi, Irene memungut lembaran foto yang tergeletak di lantai.

Manik rusa sayu itu membola kala gambar dirinya tengah berada di rumah sakit terpampang dengan nyata di foto tersebut.

" kenapa kau hanya diam hah ?! " suara Siwon kini berubah meninggi hingga membuat Irene tanpa sadar meremat foto ditangannya dengan kuat

" lalu sekarang apa yang akan coba kau jelaskan dengan ini !! " kini Siwon melembarkan selembar kertas tepat kearah wajah Irene

Irene mengigit bibir dalamnya dengan kuat, tubuhnya gemetar ketakutan kala melihat netra ayahnya telah menggelap karena emosi.

P L A K K ! !

Suara tamparan yang tedengar amat keras menggema di ruangan apartemen yang menjadi amat mencekam itu. Tubuh Irene limbung karena kuatnya pukulan yang Siwon layangkan di pipinya, bahkan bisa Irene rasakan jika sudut bibirnya kini tengah mengeluarkan darah pekat.

" sayang, kau harus bersabar. Jangan gunakan emosi mu, kita dengarkan dulu penjelasan Irene " Jessica, wanita ular yang merupakan ibu tiri Irene itu tampak bermain drama dengan berpura-pura simpati. Padahal Irene dapat melihat dengan jelas senyuman penuh kemenangan di bibir wanita itu

" bersabar kata mu !! dia sudah mempermalukan nama baik keluarga dan aku tetap harus bersabar ! " teriak Siwon penuh emosi

Dengan kasar pria paruh baya itu menarik tubuh lemah Irene untuk berdiri. "bangun kau anak tak tahu di untung ! katakan siapa bajingan yang sudah menghamili mu, katakan !! "

Irene hanya mampu terisak dan menggelengkan kepalanya lemah. Sungguh dirinya tak mungkin mengatakan pada sang ayah siapa pria yang harus bertanggung jawab atas kehamilannya.

" katakan sialan !! " Siwon kini mulai memukuli tubuh putrinya yang amat ringkih itu.

Parah, Irene tak melawan dan menerima pukulan yang ayahnya berikan. Gadis itu hanya mampu menangis sembari melindungi perutnya, ia tak ingin jika sampai bayi yang dikandungnya terluka. Cukup dirinya saja yang merasakan sakit atas siksaan yang ayahnya berikan. Irene terus menangis tanpa perlawanan hingga kesadarnya sedikit demi sedikit mulai mengilang.

Way Of LoveWhere stories live. Discover now