Bagian 27

1.1K 158 45
                                    

Irene duduk merenung ditempatnya. Kedua tangan wanita muda itu saling meremat satu sama lain, memperlihatkan bagaimana risau yang ia rasakan. Netra bambinya mengedarkan pandangan keseluruh penjuru ruangan hingga berhenti pada sebuah cermin besar yang memantulkan gambaran dirinya saat ini.

Ia terpaku dengan hati yang bergemuruh, bergulat dengan heboh antara kata hati dan juga pemikirannya. Membuat wanita yang tengah hamil itu diserang pening yang luar biasa menyakitkan, namun ia hanya mampu memendamnya seorang diri.

" bantu aku untuk melalui semua ini, karena hanya ini satu-satunya jalan yang bisa kita tempuh saat ini. Apapun yang terjadi, aku berjanji akan berusaha sebaik mungkin untuk membahagiakan mu "

setidaknya semenjak mengandung Irene memiliki satu kebiasaan unik yang mampu menenangkannya, yaitu membelai perut membuncitnya sembari mengajak sang buah hati saling berbicara. Yah, meskipun Irene tahu jika sang bayi tak akan mampu memberikan respon yang berarti, namun hanya dengan menyentuhnya saja Ia dapat merasakan perasaan menghangat dalam dadanya.

Flashback On

Yeri yang sedari tadi duduk di samping Irene senantiasa membawa tubuh mungil itu kedalam jangkauannya, mencoba menjaga dan menghindarkan Irene dari jangkauan keluarganya sendiri.

Sejak pertama kali Ia dan keluarga besarnya datang menginjakkan kaki di kediaman Irene, mereka semua langsung merasa prihatin dan sedih di dalam hati kala melihat bagaiamana kondisi Irene. Bahkan satu haripun belum terlewati secara utuh, namun perubahan besar tampak jelas ditubuh wanita hamil itu.

Tubuh Irene terlihat begitu lemah dan lunglai. Belum lagi kala melihat luka bekas pukulan di wajah cantik Irene yang luar biasa pucat itu. sungguh mereka yang melihatnya ikut meringis nyeri dan sakit sekaligus.

" sampai kapan pun aku tak akan pernah mengijinkan putriku menikah dengan putra mu Donghae ! " ucap Siwon tajam. Sejak tadi aura intimidasi dan keangkuhan menguar begitu pekat dari pria paruh baya itu.

Donghae menghela napas panjang, ia sedikit terkejut dan dibuat pening kala melihat siapa ternyata orangtua dari Irene selama ini. Tak pernah disangka-sangka jika ternyata musuh bebuyutan perusahaannya lah yang akan menjadi besannya.

" setidaknya untuk kali ini saja kita membuang rasa egoisme dalam diri kita masing-masing. Saat ini Irene tengah mengandung anak dari putra ku. Biarkan putraku ini mempertanggung jawabkan semuanya. Bagaimana dengan nasib putri mu kelak, coba pikirkan hal itu " ucap Donghae setelah mencoba membesarkan hatinya, mencoba memberikan masukan pada pria arogan dihadapannya itu.

Siwon mencebik mendengar penuturan Donghae. Ia menatap musuh beserta putranya itu dengan tatapan mencemooh, sebelum kemudian mengarahkan netranya pada sang putri yang sejak tadi terus menunduk di antara Yeri dan Yoona yang tampak berusaha melindungi tubuh ringkih itu.

Taehyung yang sejak tadi diam ikut mengarahkan pandanganya pada Irene. Ia melihat kedalam netra Irene yang penuh luka. Dadanya bukan hanya terasa nyeri, melainkan terasa amat sakit layaknya tercabik-cabik. Ia harus melakukan apapun agar bisa membuat Irene pergi dari rumah ini dan dari keluarganya. Ia harus memastikan bahwa wanita itu berada disisinya agar ia bisa selalu menjaganya.

Dengan penuh keberanian Taehyung bangkit dari duduknya, ia melangkah mendekat kearah Siwon. Semua orang tampak terkejut kala melihat pria muda itu dengan tanpa ragu bersimpuh di hadapan Siwon. Menundukkan kepala dengan begitu dalam hingga membuat Siwon menautkan alisnya sangking terkejut.

Siwon mengubah ekspresinya dengan senyum remeh " apa yang coba kau lakukan ? kau pikir aku akan tersentuh dan kemudian mengubah keputusan ku ? "

Way Of LoveWhere stories live. Discover now