Bagian 3

1.4K 187 23
                                    

Untuk yang kesekian kalinya Irene memuntahkan cairan putih kental dari dalam mulutnya. Demi kerang spongebob, dirinya baru saja tertidur dua jam yang lalu, namun harus terbangun kala mual hebat kembali melanda pagi harinya.

Dengan tubuh yang terasa amat lemah, Irene menyandarkan dirinya pada dinding kamar mandi. Irene memperhatikan pantulan dirinya di dalam cermin yang tampak begitu mengerikan. Wajahnya yang putih tampak sangat pucat dengan lingkaran hitam di sekitar matanya, bahkan bibir yang biasa berwarna kemerahan kini tampak pucat tak berwarna sama sekali.

Kuliah di jurusan kedokteran membuat Irene paham jika ada sesuatu yag tak beres dengan dirinya. merasa khawatir dengan penyakit mematikan yang tiba-tiba akan membunuhnya membuat Irene segera bangkit dari duduknya. Ia harus segera memeriksakan kondisi tubuhnya itu, ia tak mau jika harus mati muda di saat tak ada satu kebahagianpun yang mampu ia raih.

Wajah terkejut tampak di wajah pucat seorang Irene kala mendengar penjelas dari seorang dokter muda cantik yang tengah duduk dihadapannya saat ini. Dokter muda nan cantik bernama Wendy tersenyum gemas kala melihat ekspresi terkejut Irene, dirinya merasa itu sedikit lucu tanpa mengetahui apa yang tengah gadis cantik itu pikirkan.

" apakah anda benar-benar terkejut dengan kabar membahagiakan ini nyonya Irene ? " Tanya Wendy memecahkan lamunan panjang Irene

" emb... panggil saja Irene tanpa embel-embel Nyonya dokter, sepertinya kita seumuran dan aku juga kurang suka berbicara formal " ucap Irene sembari menundukkan wajahnya malu. Sungguh ia benar-benar tengah terkejut hebat kala mendengar kabar yang entah membahagiakan atau malahan merupakan sebuah kabar buruk. Otaknya tak mampu memikirkan hal itu sekarang.

" baiklah kalau begitu kau juga bisa memanggilku Wendy " ujar dokter cantik dengan akses bule yang sedikit kental

" usianya baru memasuki minggu kedua, kuharap kau mulai menjaga pola makan mu dengan baik, jangan lupa untuk meminum susu ibu hamil dan juga mengkonsumsi vitamin yang aku berikan secara rutin " jelas Wendy panjang lebar, yang hanya dihadiahi anggukan kepala patuh dari Irene

Irene mendudukan dirinya dengan gontai di kursi bus yang ia tumpangi. Sungguh saat ini pikirannya tengah melalang buana meninggalkan raga kosongnya. Irene meraba perut ratanya dengan tangan bergetar, ia tak tahu apa yang harus ia lakukan saat ini. Rasanya otak cerdasnya selama ini tiba-tiba berubah kosong tanpa mampu memikirkan satu jalan keluarpun.

Tak seharusnya nyawa itu hadir di dalam rahimnya saat ini. Seharusnya saat itu tak dengan mudahnya ia menyerahkan apa yang seharusnya di jaga dengan baik kepada seorang lelaki bernama Taehyung.

Ingatan tentang kejadian di malam itu kembali menari di dalam kepalanya ibarat sebuah kaset rusak yang berputar terus menerus hingga membuat kepalanya terasa ingin pecah.

Flasback On

Irene berlari kecil kala memasuki sebuah tempat hiburan malam yang dipenuhi dengan asap rokok, bau alcohol hingga suara hingar bingar music yang mampu memekakkan telinganya.

Gadis cantik itu kembali merapatkan sweeter yang ia kenakan kala melihat tatapan lapar para pria hidung belang yang ditujukan kepadanya. Irene mengedarkan pandangan mencari seseorang yang saat ini memenuhi pikirannya, kala netranya menangkap seorang lelaki tampan bersurai hitam tengah membaringkan kepalanya diatas meja sembari sesekali meracau membuat Irene segera melangkah mendekat.

" Tae... Taehyung bangun ayo kita pulang " ucap Irene sembari sesekali menggoyangkan bahu pria yang terlihat mabuk itu.

" Jennie, kaukah itu ? " Tanya Taehyung sembari membelai lembut pipi Irene.

Way Of LoveWhere stories live. Discover now