Bagian 28

1K 141 38
                                    

Pandangan Jennie kosong, wajahnya terlihat pucat dan tak bersemangat meskipun telah dipoles dengan segala macam perona make up. Jennie kini terlihat hanya layaknya sebuah cangkang rapuh yang kosong.

" Jen " panggil Jisoo pada gadis yang terpaut usia dibawahnya itu, namun sama sekali tak mendapatkan tanggapan yang berarti. Jennie tetap sibuk menatap kosong keluar jendela mobil yang mereka kendarai.

Jisoo dan Joy saling melemparkan pandangan, mereka ikut sedih dan prihati dengan kondisi sahabatnya saat ini. Jennie benar-benar tampak jauh dari kata baik, dan semua itu dikarena pria bajingan bernama Taehyung.

Jisoo yang duduk di samping Jennie mencoba mendekatkan dirinya dan mengelus lengan sang sahabat dengan sayang, memberikan kekuatan. Tak lama, Jenniepun menolehkan kepalanya. Ia menatap bergantian kearah kedua sahabatnya dengan mata yang berbinar sayu dan berkaca-kaca.

" Jisoo Unnie, Joy .... " suara Jennie bergetar sebelum kemudian air matanya tumpah untuk yang kesekian kalinya.

Jisoo buru-buru membawa tubuh bergetar Jennie kedalam dekapannya. Ia Membelai surai gadis itu dengan sayang. Berulang kali pula Jisoo merapalkan kata-kata penenang untuk Jennie.


Flashback On

Jennie tersenyum cerah melihat kedatangan sang kekasih, namun senyumnya langsung luntur saat menyadari kondisi kekasihnya itu. Entah apa yang baru saja terjadi tapi saat ini wajah Taehyung benar-benar penuh dengan luka lebam.

Tiba-tiba saja perasaan Jennie berubah menjadi tak enak, belum lagi saat mengingat di telpon tadi Taehyung terdengar sangat serius memintanya untuk bertemu.

" apa yang terjadi ? " tanya Jennie seraya menyentuh wajah sang kekasih dengan perlahan dan meringis sendir membayangkan rasa sakitnya.

Taehyung meraih kedua tangan Jennie yang bertengger di wajahnya sembari tersenyum samar " aku tak apa "

Perasaan Jennie semakin tak karuan, Taehyung bersikap sangat aneh. Pria itu hanya tersenyum tipis sebelum kembali menunduk dan terdiam cukup lama. Jenniepun merasakan genggaman tangan kekasihnya itu terasa mengerat di tangannya.

" Jen .... " Jennie lebih dulu menutup mulut Taehyung dengan kedua tangannya sebelum pria itu menyelesaikan kalimatnya.

Jennie menggelengkan kepalanya heboh dengan mata yang mulai memerah " tidak, berhenti jangan katakan apapun "

Taehyung menatap sang kekasih dengan sorot mata sama terlukanya, namun bagaimanapun ia tetap harus melakukannya. Ia tak bisa membiarkan Jennie terus bersama dengannya, karena gadis itu pantas mendapatkan yang lebih baik dari seorang bajingan sepertinya.

Dengan perlahan Taehyung menyingkirkan kedua tangan Jennie, namun masih membelenggu tangannya dalam genggaman hangatnnya. Taehyung menggelengkan kepalanya " tidak, aku harus mengatakannya "

Hal yang paling dibenci Taehyung terjadi saat kristal bening lagi-lagi turun di pipi gadis pujaan hatinya itu. sungguh ia juga ikut merasakan sakitnya, bahkan mungkin lebih parah.

" kita akhir hubungan kita sampai di sini " Jennie tahu dengan pasti apa yang hendak kekasihnya itu katakan, namun kenapa masih saja terdengar amat menyakitkan untuk hatinya.

" kenapa ? kenapa Tae ? bukankah kau berjanji untuk tetap berada disisi ku hingga akhir ? Kita akan sama-sama egois dengan tetap bersama Tae. Persetan dengan pendapat orang karena ini hidup kita Tae, kebahagian kita "

" banyak laki-laki yang jauh lebih baik dari ku Jen dan kau berhak mendapatkannya " Taehyung mati-matian menahan air matanya

" aku tidak mau !! aku hanya mau diri mu Tae !! " teriak Jennie dengan penuh emosi, persetan dengan para tetangga yang akan mendengar teriakannya di halaman rumah malam ini.

" Jennie mengertilah, saat ini aku memiliki sebuah tanggung jawab yang harus menjadi prioritas utama ku dan sayangnya itu bukan dirimu " Taehyung berusaha abai dengan sorot mata penuh luka dari sang kekasih. Jika Jennie nyatanya tak bisa mengerti maka Ia harus berusaha membuat gadis itu membencinya hingga membuatnya mudah untuk melepaskan.

" sudah aku katakan bahwa aku akan menerima anak dalam kandungan Irene seperti anak ku sendiri Tae, aku akan menyayanginya sepenuh hati. Jadi kumohon, kumohon jangan tinggalkan aku. Aku tak akan sanggup jika tanpa mu " mohon Jennie dengan pilu

Taehyung melepaskan pegangan erat Jennie di tangannya sebelum kemudian melangkah pergi menjauhi Jennie. dirnya sudah berusaha mati-matian untuk memantapkan hatinya, namun jika semakin lama melihat bagiamana kacaunya Jennie, Taehyung takut ia akan berakhir goyah lagi.

Jennie berusaha mengejar Taehyung untuk menghentikan langkah pria itu, namun usahanya nihil. Taehyung lebih dulu mencapai mobilnya dan melaju pergi meninggalkannya.

" Tae !! Taehyung !! " Teriak Jennie sembari menatap kebergian Taehyung dengan luka menganga di hatinya. Entah siapa yang akan mengobati lukanya yang parah ini. Jennie yakin luka ini akan sangat sulit untuk disembuhkan

Flashback Off


" apa kau yakin ? " tanya Joy seraya memandang kearah Jennie dengan ragu. Baru saja sahabatnya itu tenang dari tangisnya, apa sekarang ia akan kembali melukai hatinya sendiri ?

Jennie memandang kearah kedua sahabatnya itu dengan senyum tipis sebelum menganggukkan kepalanya dengan yakin. Maka disinilah mereka, bergabung bersama teman-teman lainnya dengan duduk di sebuah bangku panjang untuk menyaksikan Taehyung dan Irene berikrar suci untuk saling mencintai sehidup dan semati.

Jennie menatap dengan senyum pedih kearah Taehyung yang berdiri didepan altar. Pria itu terlihat begitu tampan dan menawan dengan setelan rapi yang dikenakannya.

Hati Jennie benar-benar teremat sakit dan hancur, karena nyatanya pria yang diimpikannya menjadi masa depannya kini tengah mengikat janji suci dengan wanita lain. Masa depan yang selama ini diimpikannya benar-benar telah dihancurkan tanpa bersisa.

Mata Jennie terasa pedas dan panas, telinganyapun terasa sakit dan pekak mendengar deru suara tepuk tangan bahagia yang mengiringan kedua mempelai itu.

Di tengah-tengah keramaian itu nyatanya Jennie merasa sendirian. Kenapa harus dirinya yang berakhir meneteskan air mata pilu di tengah kebahagian itu. Demi Tuhan, Jennie merasa tak kuat, rasanya hatinya benar-benar hancur tak bersisa.

" Jennie " panggil Jisoo memastikan gadis di sampingnya yang menundukkan kepala sembari meremat meja di depannya dengan kuat.

Menggelengkan kepala lemah, Jennie mendongakkan kepalanya dan memaksakan sebuah senyum di wajahnya " aku tak apa "

Kebohongan ucapan Jennie terbongkar saat tanpa sengaja netra kelinci milik gadis itu bersirobok dengan netra gelap milik Taehyung. Dunia tiba-tiba berhenti berputar detik itu juga.

Air mata yang mati-matian Jennie tahan akhirnya tumpah juga. Merasa telah berada diambang batas dan tak mungkin sanggup jika harus berada di ruangan menyesakkan itu untuk waktu yang lama, maka Jennie memutuskan untuk segera melangkah pergi.

Meninggalkan tatapan khawatir yang sejak tadi Taehyung berikan padanya bahkan hingga bayangan Jennie telah benar-benar menghilang dari jarak pandangnya.

Way Of Loveحيث تعيش القصص. اكتشف الآن