Bagian 29

1.1K 156 43
                                    

Setelah membersihkan diri Irene keluar dari kamar mandi menggunakan piyama satin berwarna maroon yang telah di siapkan oleh ibu mertuanya. Irene menautkan alisnya saat melihat jika Taehyung juga tampak menggunakan pakaian yang sama dengannya. Ingin rasanya Irene melepas piyama yang ia kenakan itu dan menguburnya di dalam lemari yang paling dalam agar sulit ditemukan. Namun mengingat itu pemberian sang mertua, Irene harus mati-matian mengubur keinginannya itu.

Tubuh Irene terasa luar biasa lelah dan pegal, belum lagi kedua kakinya yang tampak membengkak. Ingin rasanya ia segera merebahkan diri diranjang dan bergelung nyaman di bawah selimut. Namun melihat Taehyung tampak telah berbaring di sana sembari sibuk dengan ponselnya, Irene menghela napas pasrah.

Irene melangkah lunglai mendekat ke samping ranjang dan perlahan meraih sebuah bantal yang tergeletak manis di sisi kanan ranjang. Memeluk bantal empuk dan besar itu dengan erat sebelum kemudian melangkah pada sebuah sofa di pojok kamar.

Merebahkan tubuh mungilnya, Irenepun bernapas lega. Ketika hendak bersiap memejamkan mata untuk memasuki alam mimpi, sebuah suara berat mengintrupsi kegiatannya.

" apa yang kau lakukan di situ ? " tampaknya Taehyung baru sadar jika tubuh mungil wanita yang baru saja menjadi istrinya itu terbaring diatas sofa

Mengubah posisinya menjadi duduk, Irene menatap Taehyung dengan alis berkerut.

Taehyung berdecak " kenapa kau tidur di sofa ? ranjang ini lebih dari cukup untuk menampung 5 orang sekaligus " ucap Taehyung sarkas

Irene memutar bola matanya jengah mendengar ucapan hiperbola Taehyung " aku tak mau tidur di satu ranjang yang sama dengan mu "

Demi kolor patrick, mengapa semenjak hamil Irene sering sekali bertingkah menjengkelkan. Wanita itu benar-benar sulit untuk ditebak. Saat ini Taehyung benar-benar merasa lelah dan penat secara fisik dan hati, tidak bisakah Irene sedikit saja mengerti.

Menghebuskan napas berat, Taehyung berusaha meredam kekesalannya " baiklah jika itu mau mu. kemarilah, aku yang akan tidur di sana "

Taehyung meraih bantal miliknya dan melangkah menuju kearah sofa. Irene masih duduk diam ditempatnya, ia mendongak menatap kearah Taehyung yang berdiri menjulang di depannya dengan tatapan menimbang.

" segeralah tidur, apa kau tidak lelah ? aku benar-benar lelah saat ini " sepertinya Taehyung berucap jujur, Irene bisa dengan jelas melihat raut lelah di wajah tampan itu.

Irene duduk dipinggir ranjang, ia menatap kearah Taehyung yang berbaring di sofa dengan sorot mata yang sulit dijelaskan. Irene tak bisa bohong jika masih ada sedikit rasa kasihan melihat Taehyung tidur diatas sofa yang jelas lebih kecil dibandingkan ukuran tubuh pria itu.

" kenapa belum tidur juga ? " tanya Taehyung melihat wanita hamil itu masih saja duduk di pinggir ranjang sembari menatapnya

" ini.... " Irene meraih sebuah selimut dan bermaksud mengulurkannya pada Taehyung, namun pria itu lebih dulu menggelengkan kepalanya

" pakailah, aku tak suka menggunakan selimut. Kalau tak ada lagi, cepatlah tidur ini sudah malam " ucap Taehyung sembari tersenyum dan kemudian mulai memejamkan kedua matanya.

Irene terpaku melihat Taehyung mengulas sebuah senyum untuknya. senyum tulus yang sudah lama tak pernah dilihatnya lagi. Tanpa sadar Irene meremat selimut di tangannya sebelum kemudian menggelengkan kepalanya heboh, menghalau pikiran aneh yang tiba-tiba muncul di otaknya.

Tak ingin semakin memikirkan hal yang aneh-aneh, Irene memutuskan segera merebahkan diri dan menenggelamkan tubuh mungilnya dalam selimut. Namun sebelum itu, ia mendekati nakas di samping kiri ranjang bermaksud untuk mengganti lampu kamar dalam mode lampu tidur.

Way Of LoveWhere stories live. Discover now