Bagian 11

1.1K 161 23
                                    

Mata yang tadinya tertutup rapat itu, perlahan tapi pasti mulai terbuka. Irene langsung membelai perut buncitnya, mencoba memeriksa kondisi bayinya.

" kau tak apa kan di dalam sana, kumohon bertahan untuk ku " ucap Irene dengan air mata yang tiba-tiba meleleh di pipinya

Irene menghapus kasar air matanya dan mengedarkan pandangannya, menyusuri kamar yang sudah lama tak pernah disinggahinya. Dengan memegangi kepalanya yang terasa amat berat, Irene bangkit dari tidurnya dan melangkah mendekati pintu. Gadis itu mencoba dengan paksa membuka pintu yang tertutup dari luar itu.

Tubuhnya yang masih lemah akhirnya kembali luruh ke lantai. Luka lebam masih tampak menghiasi tubuh gadis mungil itu. Irene tak tahu sudah berapa lama ia tak sadarkan diri, hingga ayahnya membawanya kembali ke kediaman mereka. Kembali mengurungnya di kamar yang menjadi saksi bisu perjuangannya selama ini.

Kala pikirannya tengah melalang buana, pintu yang sejak tadi tertutup tiba-tiba terbuka secara perlahan. Irene dapat melihat seorang wanita tua yang selama ini menjadi pelayan di rumahnya membawakan sepiring makanan untuknya.

Tersenyum menenangkan wanita tua itu mendekati Irene dan membawa tubuh lemah itu kembali berbaring di ranjang

" sudah lama bibi tidak bertemu dengan mu " ucap wanita tua itu sembari membelai lembut wajah pucat gadis dihadapannya

" kau tak merindukan bibi ? " tanyanya lagi kala melihat anak majikannya hanya diam sembari mengigit bibirnya menahan tangis

" kenapa kau datang lagi kerumah ini dengan kondisi seperti ini, hmm ? " air mata yang sejak kedatang Irene dalam kondisi memprihatinkan dan juga tak sadarkan diri akhirnya tumpah juga.

" ak-aku hamil Bi " isakan akhirnya lolos juga dari bibir bergetar itu.

Tak tahan melihat bagaimana menderitanya anak majikannya itu membuat wanita tua itu membawa tubuh bergetar karena isak tangis kedalam dekapan hangatnya.

Keduanya sama-sama tersentak kaget saat pintu kamar itu di buka dengan amat kasar, menampilkan Siwon beserta istrinya. Siwon malangkah masuk dengan wajah dingin dan rahang mengeras karena emosi yang sama sekali belum luntur sejak semalam

" bagus jika kau sudah sadar " ucapan dingin itu membuat Irene semakin menyembunyikan tubuh bergetarnya dalam dekapan wanita tua itu.

" mana yang kau pilih, mengatakan siapa bajingan itu atau gugurkan anak haram di dalam perut mu " Irene menatap tak percaya kearah sang ayah

" a-ayah.... maafkan aku, ku mohon maafkan aku " Irene bangkit dari posisinya dan langsung bersujud di bawah kaki Siwon, memohon agar pria itu mau mengampuni kesalahannya.

" katakan !! " irene mengelengkan kepalanya dengan keras, ia tak mau mengungkapkan jati diri ayah dari bayinya

" dasar anak sialan !! " Siwon mendorong tubuh Irene dengan kasar hingga membuat putrinya terjatuh

Melihat putrinya tak berencana membuka mulut membuat kesabaran pria paruh baya itu berada di ambang batas.

" baiklah jika itu yang kau inginkan " Siwon menarik tangan Irene dengan kasar dan memberikan isyarat pada sang istri untuk mendekat

Jessica segera mengeluarkan beberapa butir obat dari sebuah botol kaca yang sejak tadi di pegangnya. Irene meronta mencoba melepaskan diri melihat berbutir-butir obat di tangan sang ayah.

" tak akan ku biarkan kau mencoreng nama baik keluarga " ucap Siwon sebelum akhirnya memaksakan Irene meminum berbutir-butir obat itu.

Irene terus meronta dan mengeleng-gelengkan kepalanya menolak obat yang ayahnya sodorkan.

" Tuan, saya mohon jangan seperti ini. Nona Irene adalah putri anda tuan dan bayi dalam kandungannya tidaklah bersalah, saya mohon tuan " tangis wanita tua yang merupakan pelayan setia di keluarga itu tak mampu dibendung kala melihat kejadian di hadapannya. Wanita tua itu mencoba menahan tangan majikannya yang terus mendesak putrinya menelan obat-obatan haram tersebut.

Dengan sekuat tenaga Irene meronta mencoba melepaskan diri dari kungkungan ayahnya, bahkan ia tetep berusaha untuk tak menelan beberapa butir obat yang tanpa bisa dicegah masuk kedalam mulutnya.

Irene menggapai apapun yang mampu menyelamatkannya dari sang ayah saat ini. Dengan reflek Irene menggapai vas bunga di sampingnya dan menghantamkannya pada kepala sang ayah hingga membuat pria itu memekik sakit.

Saat kungkungan Siwon terlepas, Irene berusaha berlari menggapai pintu. Namun langkahnya lagi-lagi harus tertahan kala ibu tirinya mencekal pergelangan tangannya dengan amat keras. Irene yang dalam mode menyelamatkan diri tanpa ampun mendorong tubuh Jessica hingga terjatuh dengan amat keras.

Kaki kecil Irene terus berlari menjauh dari rumah mengerikan itu. Gadis itu terus berlari bahkan saat kakinya tak menggunakan alas kaki sama sekali, yang ada dipikirannya hanyalah menyelamatkan diri dan bayinya. Menjauh sejauh mungkin dari jangkauan iblis-iblis bertopeng manusia itu.

Way Of LoveWhere stories live. Discover now