Bagian 30

1.2K 151 37
                                    

Taehyung baru saja pulang dari kampus, entah apa yang sudah Ia lalui di setengah hari ini namun tampang pria itu terlihat luar biasa kusut yang menandakan bahwa harinya berjalan dengan berat.

Memasuki rumah, Taehyung langsung merebahkan dirinya diatas sofa empuk di dalam ruangan keluarga. Ia meletakkan lengan atasnya untuk menutupi indera penglihatannya. Sebelum kemudian sebuah suara mengintrupsi kegiatannya hingga membuatnya mendudukkan diri.

" tidakkah lebih baik kau pergi dengan Taehyung ? atau jika tidak kita tunggu sampai Yeri kembali sepulang sekolah " ujar Yoona dengan raut wajah khawatir, nampaknya wanita itu belum sadar jika putranya telah pulang dan kini tengah menonton dengan alis berkerut

" tak perlu ma, lagi pula aku pergi dengan diantarkan supir jadi mama tak perlu terlalu khawatir " jawab Irene untuk yang kesekian kalinya, ia berkali-kali meyakinkan mertuanya itu jika ia mampu pergi ke rumah sakit seorang diri. sudah lebih dari cukup untuknya hanya dengan diantar oleh supir pribadi keluarga ini.

" kau mau kemana ? " Taehyung yang penasaranpun ikut bicara. Pria itu bangkit dari duduknya dan berjalan kearah dua wanita berbeda usia itu

Yoona dan Irene tampak kaget akan keberadaan Taehyung yang tiba-tiba. Sebelum kemudian Yoona mengulas senyum senang dan lega, berbeda dengan Irene yang malah terlihat tertekan.

" syukurlah kau cepat pulang " ucap Yoona girang, pasalnya putranya ini memiliki kebiasaan untuk tidak segera pulang kerumah jika kelasnya telah selesai. ia akan pulang di saat larut malam

" kau harus mengantarkan Irene ke rumah sakit " Taehyung segera mengarahkan pandangannya pada Irene, menatap wanita hamil itu dari atas ke bawah hingga berakhir pada perut sedikit membuncitnya. Tampak jelas kekahawatiran di wajah Taehyung selepas mendengar penuturan sang ibu.

" memangnya ada apa, apa kau terluka ? "

" Aku tak apa, hanya ingin mengecek kondisinya " jawab Irene mencoba berbohong tak ingin Taehyung mengetahui keadaannya yang sebenarnya, namun Yoona malah menggagalkan rencananya.

" apanya yang tidak apa-apa. Irene berbohong Tae, dia baru saja mengalami kram di perutnya dan ada bercak darah yang keluar. Jika Bibi Nam tidak memergokinya, mungkin dia akan tetap diam saja dan menutupi semuanya " terang Yoona

Raut khawatir semakin nampak di wajah Taehyung kala ingatan pada kejadian di apartementnya kembali terputar di memori. Taehyung menyipitkan mata kearah Irene, sedikit geram dengan tindakan wanita hamil itu yang hanya diam saja menyembunyikan kesakitannya. Bagaimana jika nanti terjadi sesuatu pada bayi mereka.

Tak ingin membuang waktu semakin lama, Taehyung segera membawa Irene kerumah sakit. pria itu terlihat sama sekali tak ingin mendengar penolakan, maka Irene hanya mampu diam dan menurut saja.

Di rumah sakit, Irene tak langsung di periksa karena menutur peraturan mereka tetap harus mengantri. Maka mereka berdua kini berakhir di ruang tunggu dengan duduk di sebuah kursi panjang bersama beberapa pasangan lainnya.

Irene dan Taehyung sejak pertama kali datang hingga saat ini hanya saling diam tanpa berencana mengeluarkan suara apapun. Mereka beruda tampak sibuk dengan kegiatan serta pemikirannya sendiri.

Entah mengapa perasaan Irene berubah menjadi melankolis setelah mendaratkan diri di ruangan tunggu itu. Melihat pasangan suami istri yang tampak serasi dan bahagia menanti kehadiran sang buah hati membuat Irene tiba-tiba di rundung perasaan sedih dan iri.

Dalam kondisi mengandung seperti ini Irene memang memiliki suami disampingnya. Namun pernikahannya dengan Taehyung tidaklah seperti pernikahan pada umumnya. Pernikahan yang ia jalani saat ini hanya sebuah permainan dan kebohongan, hanya di dasari oleh rasa tanggung jawab akan keberadaan nyawa di dalam rahimnya. Anak itu bukan lah buah cinta mereka, karena sejak awal hanya Irene lah yang menggunakan hati untuk mencintai.

Way Of LoveWhere stories live. Discover now