Part. 26

346 68 9
                                    

Happy reading
Hati-hati, terdapat kata-kata kasar
Jangan ditiru ya
~~~~

"Ibu .... hiks hiks sekarang Caca tinggal sama keluarga yang sayang banget sama Caca. Sekarang Caca udah nemuin kebahagiannya Caca, Bu. Ibu enggak usah khawatir lagi ya, sekarang Caca udah baik-baik aja," tutur Caca sembari meneteskan air matanya.

Pelukan hangat memenuhi tubuh Caca. "Ibu pasti bangga sama lo Ca. Ibu, Ayna janji bakal jagain Caca."

"Udah jangan nangis lagi," lanjut Ayna.

Senyuman Caca terukir indah di wajahnya. "Makasih ya, Ay."

"Kayak sama siapa aja, hapus air mata lo ... tambah jelek aja lo kalau nangis," balas Ayna sembari memberikan tisu pada Caca.

"Liat Bu ... Ay ngatain aku jelek," ucap Caca kepada ibunya sembari mengambil tisu tersebut dan menghapus air matanya.

"Ya udah yuk ke kampus ... nanti telat lagi," ucap Ayna.

Mereka berdua akhirnya pergi dari pemakaman itu dan langsung menuju tempat parkiran.

"Wahh mobil siapa nih? Tuh orang enggak punya mata apa," ujar Ayna.

"Apaan sih Ay?"

"Tuh lo liat, gimana coba gue mau buka pintu mobil kalau mobil orang ini deket banget jaraknya." Ayna menunjuk pada mobil berwarna hitam yang tepat ada di sebelah mobilnya.

"Tinggal masuk pintu sebelahnya aja Ay," saran Caca.

"Ihhh tapi."

Suara berat khas dari seorang pria terdengar dari arah belakang mereka. "Permisi."

Pria dengan berbadan tinggi dan kulitnya yang putih. Ditambah dengan kumis tipis yang menghiasi wajahnya, menawan.

"Gila Ay ganteng banget," bisik Caca yang berdecak kagum.

Berbanding terbalik dengan Caca, justru Ayna memang wajah dinging. Seakan ia tak suka dengan kehadiran pria tersebut.

"Maaf, kalau mobil saya ngehalangin mobil kalian."

"Ehhh iya Kak .. enggak apa-apa kok. Namanya juga parkiran kecil," sahut Caca sembari tersenyum.

"Ohh ya kenalin nama saya Resha," ucap pria yang bernama Resha itu sambil mengulurkan tangannya pada Ayna.

"Bisa keluarin mobil Anda sekarang?" tanya Ayna ketus.

Caca menyenggol Ayna sedikit menggunakan sikunya. "Jangan gitu Ay."

"Maaf Kak, sahabat saya ini lagi pms jadi rada-rada emosian," lanjut Caca untuk menjelaskannya pada Resha.

"Iya enggak apa-apa. Ya udah saya mundurin dulu mobilnya," ujar Resha lalu memasuki mobilnya.

"Ihh lo nih Ay jutek mulu sama orang lain," gumam Caca.

~~~

Kantor Adnan

"Terima kasih Pak Adnan sudah mau berkerja sama dengan perusahaan kami."

"Sama-sama Pak," balas Adnan sembari menjabat tangan kliennya itu.

Adnan baru saja menyelesaikan meeting pentingnya dan berjalan dengan lancar. Setelah semuanya selesai, Adnan kembali ke ruangannya.

"Ayna lagi ngapain ya," gumam Adnan sembari menyandarkan tubuhnya di sofa.

Tok tok tok

"Masuk," ucap Adnan.

"Mas Adnan."

Baru terdengar suaranya sedikit, Adnan langsung melemparkan sebuah bantal yang ada di sofa.

"Astaga, Mas Adnan kasar deh ... Adek enggak suka."

Call My NameWhere stories live. Discover now