Part. 52

109 13 0
                                    

Happy reading
Warning!!
Terdapat kata-kata kasar
Jangan ditiru ya readers 😊
~~~~

"Kamu sudah keterlaluan Resha!!! Apa tidak cukup kejadian waktu itu?" tanya Elno yang masih berdiri di hadapan anaknya itu.

Resha terdiam, napasnya terdengar begitu berat.

"Kamu bunuh adik Adnan!! Apa enggak cukup?"

"Itu bukan salahku!!! Adiknya yang terlalu bodoh dan Adnan yang terlalu jahat," jawab Resha tanpa rasa bersalah.

"CUKUP!!!"

Amarah Elno sudah tidak bisa ditahan lagi. Ia merasa sudah gagal mendidik anaknya sendiri untuk menjadi lebih baik lagi.

"Kamu memang tidak akan pernah berubah Resha!" ucap Elno.

"Semua itu gara-gara Adnan!!"

Flashback On

"Ada apa Keysha?"

Keysha merasa bahagia karna Adnan mau menemuinya di taman sekolah hari ini sesuai permintaannya.

Senyuman Keysha tidak bisa ditahan, ia sangat gugup begitu bertemu dengan Adnan. "Hmmm kita udah lama kenal kan?"

Adnan mengangguk, memang Adnan dan Keysha sudah berteman semenjak mereka SMP sampai SMA.

"Hmm a-aku su ... ka sama kamu, Nan."

Begitu lega rasanya saat Keysha sudah jujur soal perasaannya pada Adnan walaupun hatinya begitu gugup.

"Maaf, aku suka sama perempuan lain."

Mata Keysha terbelalak, ia tak percaya apa yang diucapkan oleh Adnan barusan.

"Terus kedekatan kita selama ini apa?" tanya Keysha yang mulai meneteskan air matanya.

"Maaf Sha, aku cuman nganggep kamu sebagai temen aku ... enggak lebih," jawab Adnan.

Ucapan Adnan begitu menyakitkan untuk Keysha. "Si ... siapa? Siapa orangnya?"

Adnan tidak menjawab pertanyaan Keysha, justru ia pergi meninggalkan Keysha sendirian begitu saja.

Ditolak mentah-mentah. Siapa pun pasti akan merasakan patah hati. Begitu juga dengan Keysha. Keysha berlari keluar sekolah dan menangis tersedu-sedu. Ia tak menyangka jika Adnan menyukai perempuan lain.

Brak!

Dorongan pintu yang begitu kuat membuat orang-orang yang ada di dalam mansion terkejut.

"Nona Keysha. Nona sudah pulang?" tanya butler.

Butler (kepala pelayan) melihat mata Keysha sembab. Ia sangat paham dengan sikap Keysha, tidak mungkin Keysha bolos sekolah. Karena ia sangat mengenal Keysha dengan baik sedari Keysha kecil.

"Nona tidak enak badan?" tanya butler ketika menghampiri Keysha.

"Jangan ganggu aku," ujar Keysha dengan nada dingin.

Keysha masuk ke dalam kamarnya dalam keadaan menangis. Itu membuat butler menjadi sangat khawatir.

Siang berganti malam, cuaca pun menjadi cukup dingin. Butler keluarga Elno sedari tadi lalu lalang di depan pintu kamar Keysha. Ia sangat khawatir karena sejak Keysha pulang, ia tak keluar-keluar dari kamarnya.

Call My NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang