Eps 11.

608 95 4
                                    

Happy reading
~~~

Matahari sudah mulai menampakkan dirinya. Orang-orang sudah mulai beraktivitas seperti biasa tetapi perempuan ini lebih memilih menarik selimutnya saat jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi.

Tok tok tok

Saat bunda membuka pintunya, bunda tidak terkejut lagi melihat anak perempuannya ini. "Adek bangun, kamu kalau enggak bangun Bunda tinggal ya."

"Hmmm bentar lagi Bun."

"Jam 8 udah di bawah Dek."

"Iya iya Bunda."

Hampir setengah jam Ayna bersiap. Kali ini ia hanya memakai pakaian yang sederhana tetapi tetap manis dilihat.

Hari ini Ayna akan menemani bundanya untuk pergi ke sebuah acara, yaitu pesta ulang tahun

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.


Hari ini Ayna akan menemani bundanya untuk pergi ke sebuah acara, yaitu pesta ulang tahun. Dengan sedikit memakai make up di wajahnya, Ayna sudah sangat terlihat cantik. "Oke, cukup."

"Bunda, nanti Kakak cuman nganterin ya. Soalnya Bunda kan ..."

"Iya Bunda paham Kak, Kakak sibuk sama skripsi Kakak. Lagian ada Adek yang nemenin Bunda."

"Kakak lebay Bun." Ayna mengejek kakaknya.

Setelah sedikit berbincang-bincang, akhirnya mobil mereka segera melaju membelah lautan manusia yang sudah berlalu lalang sejak pagi tadi.

"Bunda," panggil Ayna.

"Kenapa Sayang?"

"Hmmm nanti malem Adek minta izin ya buat keluar, Adek disuruh temenin dosen buat hadirin acara."

"Kenapa mendadak Dek minta izinnya?" tanya Adrian sambil melirik Ayna dari arah kaca mobil.

"Ya maaf Kak, Adek bener-bener lupa."

"Pulang jam berapa dan sama siapa?" tanya bunda.

"Hmm enggak tau Bun tapi Adek janji enggak bakal pulang malem, terus itu hmm Adek perginya sama Pak Adnan," tutur Ayna.

Ayna sangat berharap bunda dan kakaknya ini memberikan izin, karna jika tidak bisa-bisa dia membuat masalah lagi dengan Adnan.

"Ya udah, nanti Bunda bilang sama Ayah. Tapi janji jangan pulang kemaleman."

Ayna hampir bersorak kemenangan tetapi ucapan kakaknya langsung mengurungkan niatnya.

"Kakak enggak izinin, Bunda kenapa gampang banget ngasih izinnya. Kalau dosen itu macem-macem gimana?"

"Udah, Bunda percaya kok sama Adek kamu," jelas bunda.

Call My NameDove le storie prendono vita. Scoprilo ora