Part. 33

243 52 9
                                    

Happy reading
~~~~

Hari terakhir ujian adalah salah satu hal yang paling membahagiakan bagi semua mahasiswa ataupun mahasiswi, karena masa liburan akan segera tiba.

"Akhirnya selesai ujian," ucap Eja dengan penuh semangat.

"Semangat banget nih anak kalau udah selesai ujian," cibir Hasan.

"Iya dong, kan kita mau liburan. Awas ya kalau enggak jadi," sahut Eja sembari merangkul Hasan.

"Kita mau kumpul di mana nih?" tanya Rea.

"Rumah Abi aja kalik ya kan enak tuh di bawah pohon," saran Caca.

"Yuk, tunggu apa lagi. Mari kita pergi," ucap Eja tanpa menunggu persetujuan Abi terlebih dahulu.

"Bentar-bentar, gue lupa ... gue harus ketemu Pak Adnan buat nyerahin tugas," ucap Ayna.

Eja memutar bola matanya jengah. "Pak Adnan terus deh yang lo urusin. Nih ya saran gue, tugasnya lo kumpulin di atas mejanya aja. Selesai kan?"

"Bener tuh, sekali-sekali jangan ngurusin dosen terus," timpal Abi.

Jika dipikir-pikir, apa yang dikatakan Eja ada benarnya. Memang sebaiknya Ayna meletakkan tugasnya langsung di atas meja Adnan.

"Ya udah deh," ucap Ayna setuju.

Tak butuh waktu lama untuk Ayna meletakkan tugasnya di ruangan Adnan dan mereka pun segera pergi menuju rumah Abi dengan menggunakan mobil Hasan.

Ketika mereka keluar dari area kampus, belasan pasang mata sedang mengawasi mereka dan itu disadari oleh Hasan.

"Kayaknya ada yang ngikutin kita deh."

~~~

Kantor Adnan

Hari ini cuaca Jakarta cukup panas, bahkan di ruangan Adnan yang sudah dilengkapi dengan AC ... tetap saja terasa panas.

"Ini AC udah enggak berfungsi kayaknya," gumam Adnan yang bersandar pada kursi kebanggaannya.

Adnan merasa lelah sekali setelah melakukan meeting yang cukup panjang dan ditambah lagi ada beberapa masalah, tetapi tidak perlu khawatir ... bukan Adnan namanya jika tidak bisa mengatasi masalah perusahaan.

"Kenapa Sera belum laporan apa pun tentang Ayna," gumam Adnan sembari menatap benda pipih yang ada di meja kerjanya itu.

Baru saja Adnan menyebutkan namanya, tiba-tiba orangnya sudah di depan mata Adnan.

"Kamu lupa sopan santun Sera? Ketuk pintu," ucap Adnan pada orang kepercayaannya itu.

"Maaf Tuan jika saya sudah tidak sopan. Tapi saya ingin menyampaikan sesuatu yang sangat penting," ucap Sera.

"Hal apa? Jangan bilang soal perusahaan karena itu sama sekali tidak penting untukku Sera," ujar Adnan.

"Bukan Tuan, ini soal Nona Keysha."

"Apa? Kenapa dengan perempuan itu?" tanya Adnan yang mulai tertarik dengan topik yang dibahas oleh Sera.

"Saya baru mendapatkan info jika Nona Keysha mempunyai seorang kakak laki-laki," jelas Sera.

"Hah? Kakak? Kenapa saya baru tau hal ini?" tanya Adnan yang terlihat bingung.

"Iya Tuan, kakak dari Nona Keysha selalu disembunyikan kebaradaannya."

"Kenapa? Bukankah ayahnya adalah orang yang terpandang, tidak mungkin mempunyai seorang anak laki-laki tetapi tidak dipublikasikan."

Anak lekaki bagi seorang pengusaha besar dan terkenal adalah sebuah anugerah, karena dianggap bisa meneruskan perusahaan yang ada.

Call My NameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang