[2]Are you crazy?

11.5K 814 23
                                    

Happy reading!
__________

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit akhirnya, merekapun sampai di rumah sakit. Lalu lintas yang padat membuat mereka lama untuk sampai ke tempat tujuan. Tak terpikir oleh mereka menggunakan ambulans karena sudah terserang panic attack. Brankar sudah tersedia di lobby rumah sakit, FYI rumah sakit ini milih keluarga Gallagher yang dikelola oleh Ferdion. 4 orang lelaki beda usia itu duduk dengan gusar menanti dokter keluar dari ruang UGD.

"Dok, bagaimana keadaan adik saya?"tanya Hansel yang melihat dokter keluar dari ruang UGD.

"Laszlo mengalami demam berdarah dan sekarang sudah dipindahkan ke ruang rawat inap,mungkin butuh waktu pemulihan selama seminggu kita lihat saja perkembangannya"jelas dokter.

"Baik dok, terima kasih"ucap Aldehid.

"Dokter bisa kita bicara sebentar?"tanya Ferdion pada dokter tersebut yang langsung diangguki lalu, mereka berjalan ke ruangan Ferdion.

Perlahan cahaya memasuki retina Laszlo. Bau khas rumah sakit tercium indranya. Langit-langit putih menyambut indra penglihatannya. Masih mengumpulkan nyawa tetapi sesaat kemudian, ia melotot dan berusaha untuk bangun. Tapi apa daya tubuhnya lemas tak berdaya.

"Prince, sudah bangun?"ucap Aaron yang duduk di samping ranjang Laszlo. Aaron yang sedang meeting tiba-tiba mendapat kabar Laszlo di rumah sakit langsung tancap gas meninggalkan meeting dengan para investor. Baginya adik kecilnya ini yang lebih penting, uang kan bisa dicari lagipula siapa sih yang tak kenal Gallagher salah satu keluarga terkaya di dunia. Banyak investor maupun perusahaan yang berlomba-lomba menanam saham karena dinilai sangat menguntungkan. Aaron dan Calvin yang memegang kendali perusahaan itu. Tentunya di bawah pengawasan Zaiden dan Aldehid. Sedangkan Bright mengikuti jejak ayahnya menjadi dokter. Sekarang Bright sudah menjadi dokter spesialis penyakit dalam.

"Nggak liat apa mataku udah kebuka gini"ketus Laszlo yang masih belum terima dirinya dirawat di rumah sakit. Aaron mengelus surai Laszlo, dia tau adiknya ini sangat anti dengan yang namanya rumah sakit, tapi mau bagaimana lagi. Kemudian Aldehid, Hansel, dan Calvin masuk ke ruang itu.

"Bagaimana keadaanmu nak?"tanya Aldehid.

"Kenapa cemberut seperti itu?"

"Ada yang sakit prince?"

Sedangkan yang ditanya hanya melengos tanpa menjawab.

"Mau pulanggg"rengek Zlo.

"Tidak"ucap mereka berempat serentak.

"Huh"

"Kamu menginap disini dulu, daddy janji kalau kamu sudah sembuh akan menuruti semua permintaan kamu"

"Berapa lama?"

"Tanya saja dokternya"

"Besok saja ya pulangnya"melas Zlo.

"Sekarang makan dulu saja"titah Aldehid.

"Sini kakak suapin"ucap Hansel yang sudah memegang piring makanan Zlo.

"Tidak lapar"Zlo langsung dihadiahi tatapan tajam dari semua yang ada di sana. Zlo langsung mengerut takut, matanya berkaca-kaca.

"Mau mommy"

"Mommy baru di jalan sayang, makan dulu ya"ucap Calvin.

"Tidak mau makanan rumah sakit tidak enak"

"Coba dulu ini pasti enak"bujuk Calvin.

"Aaaaa pesawat mau terbanggg"

"Kak Calvin aku bukan anak kecil! biasa aja dong!"protes Zlo yang dihadiahi kekehan.

~~~

Sudah seminggu Laszlo dirawat dan dia sudah sangat bosan keluarganya bergantian menjaganya. Dikarenakan tidak boleh memegang handphone sedikitpun. Bayangkan, betapa gabutnya dia. Laszlo sendiri sekarang sudah kelas 3 SMA diumurnya yang ke 14 tahun dengan mengikuti kelas akselerasi tentunya. Katanya biar bisa sekelas dengan kakak terakhirnya, Cio. Entah terbuat dari apa otak anak itu, waktu tes IQ hasil yang dia dapat adalah 171. Sebenarnya bisa saja dia sekarang kuliah tapi Zlo dengan polosnya berkata tidak mau melompati kakaknya. Suka-suka Laszlolah.

Semua itu disembunyikan dari publik, bisa bahaya kalau semua orang tau atau bahkan musuhnya akan berbondong-bondong menculik Zlo. Dan akan dijadikan robot bernyawa untuk kepentingan mereka atau di koleksi untuk di uyel-uyel.

"Ah aku bosan masa isinya sinetron semua sih, mana sinetron adzab lagi"

"Nggak papa lagi dek, seru tahu"ucap Cio yang sekarang sedang tiduran di sofa masih memakai seragam sekolahnya.

"Seru dalam mimpi!!"

Suara dering ponsel milik Cio menggema di ruangan itu yang langsung diangkat oleh empunya.

"Prince, kakak pergi sebentar ya"

"Oke"

'Huh akhirnya aman, walau butuh seminggu'

Setelah melihat Cio pergi, Zlo meraih gagang telepon untuk menghubungi seseorang.

"Halo ini Veen, bagaimana keadaan perusahaan?"

"...."

"Kamu urus semua, minta tolong Kak Rendi menggantikanku"

"...."

"Oh ya satu lagi, kirim anak buahmu untuk mengantarkan ponselku ke rumah sakit kamar Wave, VVIP No.1. Ingat gunakan penyamaran jangan sampai keluargaku tau. Kalau tidak kau akan tau akibatnya"

"...."

"Bagus"

Ceklek

Dengan segera Zlo meletakkan telpon dan merebahkan dirinya pura-pura tidur.

'Huh untung saja'batin Zlo

Zlo mengintip dengan membuka matanya sedikit. Mommy, Bunda, Mama, Kak Elle, dan Kak Easter rupanya. Para perempuan dari keluarga Gallagher minus oma tentunya karena oma dan opa Laszlo tinggal di Cambridge, UK.

"Mom, kapan Zlo bisa pulang?"tanya Easter.

"Kata papa, sebenarnya hari ini Zlo sudah bisa pulang. Tapi katanya, sebaiknya ditambah seminggu lagi"ucap Gadara sambil mengelus pipi Zlo.

'HAH?! APA MEREKA GILA!!!'batin Zlo berteriak.

"Wah, apa tidak kelamaan mom?"kata Elle.

"Kayak gak tau aja kalian betapa overnya papa, daddy dan ayah kalian belum lagi adik dan kakak kalian"imbuh Cynthia, tante Zlo yang biasa dipanggil bunda.

"Sudahlah, lagian ini demi adik kalian juga"ucap Silvia.

'Kebaikan darimananya yang ada aku mati bosan disini, belum lagi masalah perusahaan'batin Zlo

***

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
LASZLO [END]Where stories live. Discover now