[10]WTH

4.8K 461 12
                                    

Happy reading!
_________

"Perempuan gilaaa dia punya unit apart di lantai ini"

"Siape?! biar kakak bilangin ke mak bapaknya kamu diapain aja?!"Rendi membolak-balikkan badan Zlo.

"Hueee aku udah nggak perjaka lagi"kemudian Zlo menceritakan kejadian itu.

"Hahahahaha tenang kamu masih perjaka"Rendi tak habis pikir bagaimana bisa keperjakaan bisa hilang hanya karena sentuhan lawan jenis.

"Tapi kayaknya dia naksir kamu deh"kata Rendi setelahnya.

"Ih amit-amit nggak sudi dan jangan sampe aku ketemu dia lagi"Zlo bergidik ngeri.

"Udah-udah lupain sekarang kenapa kamu kesini?"

"Masa mereka jebak aku lewat ToD terus darenya nyuruh aku sekampus sama mereka. Kan kakak tau sendiri aku mau ke Cambridge terus kabur kesini deh"kata Zlo menggebu-gebu.

"Ya gimana, entah kenapa kakak yakin sih besok kamu bakal tetep sekampus sama mereka. Tahu sendirikan keluargamu kayak gimana"ucap Rendi prihatin.

"Arghh pen beli trek"

"Yaudah sono"ucap Rendi cuek.

"Jahad banget sih kak, mana belum ngantor lagi"

"Jadwalnya masih jam 10 ini baru jam 7 ye"kata Rendi.

"Aduhhh perutku perih kak"Zlo meringis memegangi perutnya.

"Ih kan kan gara-gara kamu nggak sarapan kemaren pasti, terus langsung makan richesee"Rendi bangkit dari tempat tidurnya dan mengambil obat magh. Lalu menyodorkan pada Zlo dengan segelas air putih.

"Kakak orderin sarapan deh, mau apa?"

"Gausah, masakin samyang aja"

"Heh mau cari mati ya"Rendi melotot.

"Peace kak sante dong matanya, yaudah soto betawi daging sapi aja"

"Kamu tidur aja sono ntar kalau dah dateng kakak bangunin tempatnya jauh soalnya"

"Nggak ah, mau nonton spongebob"

Satu jam kemudian pesanan mereka datang yang langsung disantap oleh keduanya.

"Akhirnya kenyang"

"Kakak ntar ada meeting mau ikut nggak? dah lama kan kamu nggak ke kantor"

"Nggak ah kak aku disini aja masih sakit perut"

"Halah tadi makan aja sampe nambah, dasar CEO abal-abal"

"Heh mau aku pecat?"

"Sans dong dek"

Jam sudah menunjuk ke angka 12 sekarang hanya ada Laszlo seorang disini, Zlo sudah mandi dia menggunakan pakaiannya sendiri yang sengaja ditinggal di apartemen Rendi. Karena lapar Zlo memutuskan untuk memesan burger dan ayam goreng di restauran cepat saji lewat aplikasi. Untung tadi dia sudah meminjam tablet Rendi. Tak lama kemudian bel berbunyi Zlo langsung membuka pintu tidak sabar memakan pesanannya karena sudah sekitar kurang lebih 3 bulan dia tak makan junk food.

"Kak Alex"Zlo terkejut Alex sendiri adalah kakak dari Rendi yang sifatnya sebelas dua belas dengan kakak-kakaknya yang berlebihan itu.

"Sudah kakak duga kamu disini"Alex bersedekap menatap Zlo tajam.

"Ha-hai kak pakabs"

"Permisi saya mau mengantar pesanan atas nama Laszlo"

'What the hell, timingnya tidak tepat sekali'Zlo mengumpat dalam hati entah ini kesialan yang keberapa dia tidak tahu.

"Buat mas saja makanannya. Terimakasih"Alex memberikan 5 lembar uang warna merah dengan mengisyaratkan pada ojol tersebut untuk pergi. Zlo menatap tidak rela ke arah mantan makanannya yang sudah raib.

Saat ini Zlo dan Alex duduk berhadapan dengan Zlo yang menunduk dalam.

"Jadi bisa dijelaskan apa yang terjadi?"

"Aku cuma mau menjernihkan pikiran ditempat yang tenang"

"Keluargamu semua sedang panik mencarimu, lagipula apa salahnya berkuliah di Gala University toh itu kampus milik keluargamu dan kamu akan aman dibawah pengawasan kami"

"Tap-"

"Pembelaannya nanti saja saat Aaron, Bright, dan Calvin kemari"potong Alex.

"Apa?!"Zlo syok padahal rencananya tadi dia akan merayu Alex agar tidak menghubungi keluarganya. Tapi semua itu hanya tinggal wacana saja. Kapan hidupnya bebas dari kesialan ini.

Sekarang yang ingin Zlo lakukan adalah menghilang dari sini. Ketiga kakak ya sudah datang dan duduk berjejer di hadapannya dan jangan lupakan Alex.

"Jadi?"tanya Bright memulai. Bright sudah diberitahu Finn tentang kejadian semalam. Sebenarnya tidak ada masalah mau dimanapun Zlo berkuliah tapi mengingat usia Zlo membuatnya harus berpikir dua kali.

"Aku ingin bebas lagi pula aku sudah dewasa dan sebentar lagi kuliah"

"Apa kamu bercanda? C'mon umurmu masih 14 tahun, dewasa katamu? bahkan sampai kabur-kaburan seperti ini"ucap Aaron sinis.

"Seharusnya dulu daddy tidak memperbolehkanmu ikut kelas akselerasi jika kejadiannya seperti ini"ujar Calvin dingin yang semakin menyudutkan Zlo.

Flashback

Saat itu Zlo duduk di kelas 3 sekolah dasar. Biasanya setelah pulang sekolah dan berganti baju Zlo menghampiri salah satu kakaknya dan mengajaknya bermain. Dia melihat pintu kamar Finn terbuka, dengan sang empunya yang duduk di meja belajar sedang mengerjakan sesuatu.

"Ayo Kak Finn main"ajak Zlo bersemangat.

"Ihhh ajak yang lain aja sana, kakak lagi ngerjain PR tau susah banget"ucap Finn frustasi.

"Matematika ya?"Zlo melihat buku Finn.

"Iya, udah sana"

"Coba sini liat"Zlo menarik buku Finn kearahnya lalu mengambil pensil dan mencoba mengerjakannya.

Dan keesokan harinya, Finn menceritakan pada kedua orang tuanya tentang PRnya yang bernilai 100 berkat Laszlo. Kemudian seisi mansion gempar dan membawa Zlo menemui psikolog untuk tes kecerdasan dan hasilnya IQ Zlo adalah 171. Lalu, Aldehid berkonsultasi pada guru di sekolah Zlo yang mengatakan bahwa sebenarnya Zlo sudah sangat bisa masuk ke SMP bahkan lebih.Tapi karena tidak mau mendahului Cio kakaknya, jadilah mereka berada di kelas yang sama. Aldehid ingat bahwa dulu Zlo bahkan sudah bisa membaca di usia 3 tahun dan di saat umurnya 5 tahun Zlo sudah sibuk membaca di perpustakaan membaca buku coding yang tidak dimengertinya sama sekali. Seharusnya, dia sadar sejak dulu bahwa putra bungsunya itu istimewa.

***

11/03/2021

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

11/03/2021

LASZLO [END]Where stories live. Discover now