[9]What?!

5K 457 2
                                    


Happy reading!

_________

Lebih baik dia ke rooftop saja, biarlah mereka merenungi kesalahannya. Syukurlah, tidak ada dari mereka maupun bodyguard yang menghalanginya karena sepertinya sedang pergantian shift. Lalu soal infus Zlo sudah dilepas sejak siang tadi makanya dia bebas. Saat diperjalanan Laszlo melihat Aaron dan Calvin berjalan berdampingan, Zlo segera bersembunyi. Aaron dengan kemeja kusut dan jas tersampir dipundak sedangkan Calvin masih memakai jas dan dasi yang sudah dilonggarkan. Rambut mereka acak-acakan ditambah dengan muka lelah.

Mungkin, jika Zlo perempuan dan bukan merupakan keluarga Gallagher dia bisa menjerit dan memvideo mereka untuk koleksi sendiri. Kasihan sekali pasti habis membereskan kasus kebakaran itu. Sebenarnya, dia tak tega karena setelah ini pasti mereka akan ikut mencarinya tapi dia masih kesal dan harus keluar dari sana untuk mendinginkan otak. Dering telpon menyandarkan Zlo, untunglah itu berasal dari ponsel Calvin.

"Apa?! bagaimana bisa?! kalian seharusnya jangan gegabah. Sudah kubilang tunggu saja, aku bisa menyelesaikan dengan cara yang lebih etis. Biarkan saja dulu jika satu jam lagi Zlo belum kembali, kita cari dia"

'Damn, ternyata Kak Calvin sama saja, dia menyesal sudah mengasihaninya'batin Zlo kesal.

Setelah memastikan mereka berdua pergi Zlo segera melanjutkan langkahnya, kali ini dia berjalan keluar rumah sakit dan menyetop taksi. Zlo berencana pergi ke apartemen Rendi. Setelah 30 menit perjalanan sampailah Zlo. Untung hari sudah malam jadi, tidak banyak yang salah fokus dengannya yang masih menggunakan baju pasien. Walaupun sebenarnya, modelnya sama dengan baju tidur. Zlo masuk ke lift kemudian ada seorang perempuan juga yang masuk, Zlo menekan angka 23 dan gadis itu hanya diam saja. Maybe umurnya sama dengan para sahabatnya dan berpenampilan bak model. Kabar buruknya adalah dia mabuk karena tidak bisa berjalan dengan benar ditambah lagi memerhatikannya dengan intens, Zlo risih tentu saja.

'Sepertinya kesialanku belum berakhir'batin Zlo bersuara.

"What's wrong?"tanya Zlo datar yang sudah tidak tahan ditatap seperti itu.

"Nothing"

Akhirnya lift sampai di lantai 23 Zlo langsung keluar tapi tangannya dicekal oleh gadis itu.

Bruk

Tubuh gadis itu oleng kearahnya Zlo menahannya. Untung saja mereka tidak jatuh.

"Tolong antarkan aku, kamar 2332"rengek gadis itu, Zlo menghela napas berat dan memapahnya. Untung saja dia gentle, kalau tidak sudah dibiarkan gadis itu terbaring di lantai semalaman.

"Passwordnya 19756*"gadis itu sudah tidak waras bagaimana bisa dia dengan mudahnya memberitahu password apartementnya pada orang asing.

"Silahkan masukkan sendiri"

"Tapi aku tidak bisa"benar-benar menguji kesabarannya, lalu Zlo memasukkan passwordnya.

Biip

Pintu terbuka, dia memapah perempuan itu masuk, langkah mereka terhenti. Zlo melihat gadis itu menutup pintu dengan badan tegak tidak seperti tadi yang seperti kapal oleng dan mengotak-ngatik password sebentar. Sebenarnya Zlo tahu kalau dia berpura-pura mabuk berat tapi tidak mendebatnya agar urusan mereka cepat selesai. Sebentar sepertinya ada yang mencurigakan, sial.

"Sebaiknya, kamu menginap disini karena pintu hanya bisa dibuka menggunakan sensor rahasia"kata perempuan itu dan benar saja saat Zlo ingin membuka pintu dengan password tadi tapi nihil tidak bisa.

"What do you want?!"Zlo menatap sengit gadis itu.

"You"

"Are you crazy? bagaimana bisa lo masukin stranger ke dalam apart lo, bahkan lo itu perempuan"kata Zlo tak habis pikir.

"No problem, FYI ini yang pertama kali. Namaku Zoey Crownwell, and you?"Oh marga Crownwell awas saja akan dicatat baik-baik oleh Zlo. Kebetulan LWZ menjalin kerjasama dengan Crownwell mungkin Zlo akan memberi sedikit hadiah agar Mr. Crownwell mengajarkan anak gadisnya untuk bersopan santun atau mungkin membuatnya meruqyah anaknya, hm terdengar lebih baik.

"I don't fucking care who you are?!, open the door now!"perintah Zlo.

"Baik, tapi beritahu aku dulu siapa namamu"

"Laszlo"kata Zlo singkat.

"Okay Laszlo aku mau tidur, kamu bisa tidur di kamar tamu atau anywhere you want, tidur denganku juga boleh. Anggap saja rumah sendiri"ucap Zoey dengan nada riangnya.

"What the fuck, sedeng nih cewek"umpat Zlo frustasi. Mana ponselnya dia tinggal di laci kamarnya. Kalau saja ada ponsel, dia pasti bisa dengan mudah keluar dari tempat sialan ini. Sebenarnya apa tujuan gadis itu, batin Zlo bertanya-tanya.

Laszlo mengotak-ngatik pintu berpassword itu. Setelah beberapa menit akhirnya pintu berhasil dibuka. Untung saja berhasil, jika tidak ia tak bisa membayangkan apa yang terjadi. Ia segera keluar dari sana.

Kebetulan disaat yang bersamaan terdengar suara pintu dibuka. Nampaklah sesosok pemuda usianya mungkin sekitar 20-an, tapi Zlo tidak peduli. Dia memanfaatkan kekagetan pria itu yang melihatnya seperti hantu juga keadaan pintu yang masih terbuka.

"Jaga pacar lo baik-baik"ucap Zlo pada pemuda itu sebelum pergi.

Akhirnya, dia dapat menghirup udara bebas. Zlo berjalan menuju unit Rendi. Memasukkan password yang sudah dia hafal di luar kepala. Keadaan apartemen nampak sepi, pasti sang pemilik masih berada di alam mimpi.

"Kakakkkk gue habis di grepe-grepe orang gilaaaa"teriak Zlo yang sudah berada di kamar dan mengguncang-guncangkan badan Rendi.

"Hah siapa yang grepe-grepe lo?"ucap Rendi yang langsung sadar sepenuhnya dari tidur.

***

11/03/2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

11/03/2021

LASZLO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang