[28]Be held

2.7K 321 12
                                    

Happy reading!
______

Akhirnya hari yang ditunggu Zlo telah tiba. Hari pelaksanaan misinya yang sudah disusun sedemikian rupa, doain ya semoga berhasil. Saat ini Zlo berada di mobil dengan Aaron yang mengemudi, selang beberapa menit mereka berdua sampai.

"Nanti kakak jemput, tunggu di kelas saja"

"Iya"

Saat Laszlo ingin membuka pintu mobil tangannya ditahan Aaron, dia menghela napas.

"Kenapa?"

"Cium" Aaron menunjuk kedua pipinya. Zlo yang melihatnya bergidik ngeri, dia memegang jidat kakaknya hm tidak panas.

"Kakak kesambet ya?"

"Cepat atau kamu tidak kakak ijinkan keluar"

Sumpah demi apapun, kenapa kakaknya mendadak jadi menggelikan seperti ini. Jangan-jangan jiwa kakaknya tertukar dengan yang lain. Lalu dia teringat akan misi pentingnya lebih baik turuti sajalah. Dengan secepat kilat dan gledek Zlo mencium kedua pipi Aaron yang dibalas pelukan.

"Ih udah ah"ucap Zlo melerai pelukan mereka, saat tau pintu mobil sudah dibuka oleh Aaron dia langsung ngacir pergi. Dia melap bibirnya, pagi-pagi bibirnya sudah ternodai oleh kuman es batu. Ingatkan dia untuk meruqyah kakaknya yang satu itu.

Saat melihat kebelakang mobil Aaron sudah pergi, saatnya menjalankan rencana. Jangan lupakan juga ada dua bodyguard yang setia mengikutinya saat berada di luar. Laszlo berjalan ke kamar mandi.

"Argh perutku sakit kayaknya mau BAB deh tapi nggak ada sabun disini, beliin dong"ringis Zlo membuat kedua bodyguardnya kaget.

"Baik tuan muda"jawab salah satunya dan langsung ngacir pergi.

"Lah lo ngapain masih disini"ucap Zlo pada bodyguard satunya lagi.

"Udah sana cepetan biar cepet ketemu kalian beli di tempat yang beda kalo yang nyari 2 orang kan lebih efektif"perintah Zlo, sangat tidak elit sekali. Tapi yasudahlah dia sudah menyuruh minimarket atau warung terdekat untuk tutup dulu pagi ini, agar dapat mengulur waktu lebih lama.

"Bodoh sekali"

Laszlo segera keluar dari kamar mandi dan pergi ke taman sekolah, sebisa mungkin dia menghindari CCTV yang ada. Sampailah dia disana, dengan sigap dia langsung memanjat tembok pembatas setinggi 2 meter itu. Dia memilih tempat ini karena disinilah tembok yang paling pendek.

"Akhirnya huh huh"

Zlo melepas jam tangan dan membuang ponselnya karena ia tau kedua benda itu telah terpasang pelacak. Sebuah mobil seri Maserati GranTurismo berhenti di depannya. Kemudian, seseorang turun dari mobil itu.

"Ini kuncinya tuan"ucap orang itu yang ternyata adalah orang suruhan Zlo.

"Thanks"ucap Zlo singkat, dia langsung masuk dan mengendarai mobil itu ke mall terdekat. Oh ya for your information sebenarnya Zlo sudah bisa mengendarai mobil sejak setahun yang lalu, dia diajari oleh Rendi.

***

Zlo membeli setelan dari atas hingga kepala jangan lupakan topi, kacamata hitam dan masker. Kemudian dia berjalan ke arah kasir hendak membayar. Seorang kasir wanita yang melihatnya akan protes karena ada anak SMA tapi terlihat seperti bocah SMP berkeliaran di jam sekolah seperti ini, apalagi kalau bukan bolos. Tapi, melihat kartu black card yang dikeluarkan Zlo dia menjadi bungkam, tentunya kartu kredit yang digunakan adalah milik Zlo pribadi karena jika tidak pastinya dia akan cepat terlacak dan tertangkap. Masih sayang dengan pekerjaannya yang sekarang memproses pembelian Zlo.

Sekarang Laszlo sudah memakai setelan barunya dan kembali ke mobil. Menyalakan mesin mobil dan melaju dengan kecepatan tinggi ke kantor pusat LWZ Company.

20 menit kemudian dia sampai dan parkir di parkiran khusus untuknya seorang, yang sebelumnya harus melewati sensor plat nomor jika tidak sesuai tentunya tidak akan bisa masuk dan parkir disini.

Biasanya dia masuk langsung dari lift yang ada di parkiran khusus miliknya ini tapi dia bosan dan ingin mencoba iseng-iseng melewati pintu utama ya walaupun harus memutar jalan sedikit. Tak lupa sebelumnya dia memakai masker dan kacamata hitam agar identitasnya tidak terbongkar serta membawa satu berkas yang dibutuhkannya. Dia berjalan santai masuk ke dalam gedung.

"Dek dek mau kemana?"tanya seorang resepsionis.

"Mau masuk"jawab Zlo. Resepsionis itu melihat Zlo dari atas hingga bawah, kenapa bocah ini menggunakan kacamata hitam, masker dan topi, aneh sekali.

"Ada keperluan apa disini?"tanyanya lagi.

"Mau nganter berkas"ucap Zlo mengangkat map yang ada di tangannya.

"Untuk siapa?"

"Kak Rendi"

Resepsionis yang mendengarnya kaget dan langsung memastikan dan menghubungi sekretaris Rendi. Sesaat kemudian resepsionis itu akhirnya mempersilahkan Zlo masuk. Zlo masuk ke dalam lift dan memencet angka 50 selama itu juga banyak pegawai yang keluar dan masuk, sampai dia jengah sendiri. Menyesal sudah ia masuk di lift ini, banyak juga karyawan yang melihatnya heran tapi hanya dia hiraukan. Sekarang dia bersama 2 karyawan perempuan jika dilihat-lihat mereka belum lama bekerja disini anggap saja mawar dab melati.

"Eh lo penasaran nggak sih siapa sebenarnya CEO kita?"tanya Mawar.

"Iyalah, seluruh gedung ini juga penarasan kali, bahkan sampe internasional pengen tahu siapa dia. Tapi kan nggak pernah ada yang berhasil menemukan datanya"ucap Melati.

"Iyasih, jangan-jangan CEO nya buruk rupa, tua terus gendut lagi makannya dia malu banget buat nge-expose" ?ucapan Mawar membuat mereka tertawa. Laszlo yang berada di sebelah mereka merasa emosi.

'Tahan-tahan jangan ngehantam orang disini, dosa'batin Zlo mencoba bersabar.

"Halo adek ngapain disini?"

"Nganterin berkas, emang bener ya mbak CEO disini kayak gitu?"

"Iya dek sok rahasia-rahasiaan, belum pernah muncul sama sekali"

"Ohh gitu"Laszlo mengangguk-angguk.

"Kamu mau ke lantai berapa?"tanya mbak yang satunya lagi, Zlo menunjuk angka 50. Seketika kedua karyawan wanita itu terdiam dan saling berpandangan karena lantai itu khusus untuk petinggi perusahaan, lift berhenti di lantai tujuan mereka lantai 30 dan mereka langsung keluar tanpa mengucap sepatah katapun.

"Hahahaha sukurin lo"

Laszlo keluar dari lift dan langsung menuju ruangan Rendi. Tapi, saat akan kesana dari jauh dia melihat Rendi sedang berbincang-bincang dengan sesosok yang sepertinya Zlo kenal. Perbincangan mereka berhenti ketika sosok itu menerima telpon dan rahangnya terlihat mengeras. Terlihat dia berpamitan dengan Rendi dan berjalan ke arah Zlo.

"Shit kak Calvin, mampus gue"

Zlo harus bersembunyi tapi dimana?

Tolong sembunyikan dia sekarang juga!

Tolong sembunyikan dia sekarang juga!

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

***

Akhirnya si Laszlo kabur jugaaa hoho

Kaburnya versi crazy rich 🤣

Vomment skuyy 🌚

Gracias👐

Bye bye👋

LASZLO [END]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu