[50]End

4.3K 324 29
                                    

Happy reading!
_____

"Kemungkinan besar iya"jawab Zlo.

"Tapi itu terlalu beresiko sayang"kata Gadara.

"Kalau memang itu keputusanmu daddy akan mendukungnya"ujar Aldehid.

"Aku tidak setuju"ucap Aaron.

"Iya aku juga, sekarang saja banyak yang mengincar prince apalagi jika sudah diumumkan ke publik yang sebenarnya"ujar Calvin.

"Aku bisa menjaga diri"kata Zlo berusaha membujuk, dia rasa sudah saatnya publik mengetahuinya. Setelah dia kemarin mengumumkan pada para bawahannya.

"Mana buktinya kamu bisa menjaga diri"sarkas Aaron.

"Jangan terlalu keras pada adikmu"

"Pokoknya aku tetap akan mengatakan ke publik"kekeh Zlo.

"Sudahlah, lebih baik biarkan saja Laszlo melakukan apa yang dianggapnya benar pasti dia sudah memikirkan semua dampaknya"ucap Zaiden menengahi.

"Baiklah, aku izinkan tapi kamu harus mematuhi semua perintah kakak tanpa terkecuali"ujar Aaron. Laszlo meneguk ludahnya susah payah, firasatnya jadi tidak enak.

"Tapi kak-"Calvin ingin membantah, Aaron membisikkan sesuatu pada Calvin.

"Baiklah aku juga setuju dengan Kak Aaron kamu harus mematuhi perintah kami"lanjut Calvin dengan smirknya. Dengan berat hati Laszlo mengangguk, apa boleh buat.

***

"Ada yang mau aku omongin sama kalian"ucap Zlo.

"Apa? kok mukanya tegang amat sih, santai kali bro"ucap Tara.

"Tapi sebelumnya kita harus ke suatu tempat dulu"

"Yaudah ayo"

Mobil yang mereka berempat tumpangi sudah sampai di LWZ Company. Onyx, Gail, Tara, dan Gorion sampai terheran-heran dibuatnya.

"Ayo masuk"ajak Zlo, mereka mengikuti dengan diam.

Ting

Laszlo memimpin mereka berjalan ke ruangannya. Zlo membuka pintu dengan sensor sidik jarinya. Dia duduk di kursi kebesarannya, di meja itu ada papan nama dari kayu yang diukir dengan nama Laszlo.

"Terus apa yang mau lo bilang?"tanya Tara.

"Hadeh susah ya kalo punya temen yang lemot, urusan cewek aja nomer satu"decak Zlo.

"Sejak kapan?"tanya Gail.

Lalu mengalirlah cerita yang sangat panjang. Mungkin jika dibuat buku sudah setebal buku Sejarah Indonesia. Tara dan Gorion yang mendengarnya ternganga takjub. Sedangkan Gail dan Onyx masih dengan ekspresi mereka yang datar, jujur saja mereka juga tidak menyangka. Tara mendekat ke arah Zlo, dia mengguncang-guncangkan badan Zlo.

"Heh apasih"

"Lo manusia kan? apa arwahnya Einstein? Kalo arwah gue mau sungkem"tanya Tara heboh.

"Bukan dua-duanya, gue malaikat pencabut nyawa yang bentar lagi nyabut nyawa lo kalo lo masih deket-deket ama gue"jawab Zlo datar sontak Tara langsung menjauh, bisa ngeri juga ternyata.

"Abang bangga sama kamu, ternyata kamu udah besar"ucap Gorion dramatis. Salah apa Laszlo punya temen yang modelannya kayak gini, ada yang minat nggak? seribu dapet dua.

"Kita semua bangga sama kamu"ucap Onyx tersenyum tipis, dia mengusap-usap kepala Zlo.

Gail sedari tadi hanya diam saja, membuat yang lain bingung. Tiba-tiba Gail berdiri dia keluar dari ruangan itu tanpa mengucap sepatah katapun. Mereka berempat saling berpandangan bingung.

LASZLO [END]Where stories live. Discover now