[7]Disaster

5.6K 495 8
                                    

Happy reading!
________

"Jadi, ini penyebab mereka sibuk, tapi kenapa mereka tidak memberitahuku" Zlo bermonolog.

"Permisi, ini makan siang anda tuan muda"

Seorang suster masuk dengan membawa nampan berisi makanan yang tentunya sangat tidak disukai Zlo. Sebenarnya, makanan tersebut rasanya tidak kalah dengan restaurant bintang lima karena dimasak langsung oleh koki, tapi yang namanya sakit kerja indra perasanya juga terganggu, jadi ya sama saja.

"Oke, terima kasih"ucap Zlo kemudian suster tersebut keluar setelah memeriksa infus Zlo.

Ekhem

"Ngelamun ae bro"ucap Rendi memecah lamunan Zlo kemudian mereka bertos ala cowok.

"Lama amat sih"Rendi mendengus.

"Dasar bocil gatau diri, lo pikir richesee punya bapak lo apa bisa langsung pesen tanpa antri"sarkas Rendi.

"Hehe ya maap, mana my belove rich*see"ucap Zlo sambil menengadahkan tangannya.

"Level lima kan?"

"Iye"

"Ih sayang deh sama kakak, emang terbaik deh"

"Udah sarapan belum dek?"tanya Rendi.

"Udah kok" Zlo mengalihkan pandangan agar menghindari kontak mata dengan Rendi.

"Jangan bohong elah, kalo mau makan rich*see harusnya tadi sarapan dulu dong. Ntar perutnya kaget"

"Halah nggak papa biasanya juga gitu, entar keburu pada dateng"

"Hah!! biasanya?!"

Rendi terkejut menatap si pelaku yang tanpa rasa bersalah membuka ayamnya dan melahap seperti orang tidak pernah makan seminggu.

"Awas aja ya kalo sakit, ntar tanggung sendiri"peringat Rendi yang dibalas anggukan tak acuh oleh Zlo.

"Btw kak, tau kan berita cabang Gallagher yang kebakar?"

"Taulah, beritanya udah kemana-mana"

"Tapi kenapa mereka nggak ngasih tau aku ya?"tanya Zlo dengan wajah sedih tapi tetap memakan ayamnya.

"Mungkin mereka nggak mau lo kepikiran"jawab Rendi menaikkan bahunya.

"Bisa juga sih"

Zlo mengangguk-ngangguk toh pasti kakak-kakaknya bisa mengatasi itu semua. Dia akan berterimakasih pada si pelaku, jadi dia bisa bebas seharian ini. Kalau ada penghargaan adik terdurhaka, Laszlo pasti akan menang. Lebih baik dia berterimakasih sekarang dengan 'hadiah' maybe.

"Oiya Kak, tolong ambilin Hp gue dong, tangan gue kotor semua ini"

"Nih"

"Telponin Franz dong hehe"kata Zlo.

"Huh sabar, orang sabar banyak duitnya"

Rendi berucap sambil mengelus dadanya. Nasib gini amat jadi babunya bocil, eh tapi nggak papa deng untung duitnya banyak, batin Rendi.

"Halo Mr. Veen"

"Bereskan kasus kebakaran Gallagher cabang 1 Jaksel, temukan motif dan pelakunya segera"

"Baik tuan"

"Kau tau kan apa 'hadiahnya' "ucap Zlo dengan smirk andalannya, membuat Rendi yang duduk di sebelahnya merinding. Padahal Rendi sudah terbiasa tapi tetap saja rasa merinding itu ada. Jiwa-jiwa psychopath Zlo sedang muncul rupanya.

"Mengerti tuan, akan saya selesaikan secepatnya"

"Koordinasikan juga dengan pihak Gallagher"

"Siap laksanakan tuan" Laszlo menutup sambungan teleponnya.

"Eh kak, makan dong itu"Zlo mengarahkan pandangannya ke makanan yang diantar suster tadi.

"Ogah"

"Ayolah kak nanti gaji kakak Zlo tambahin deh"Wajah Rendi langsung berseri-seri.

"Tapi cuma 100 ribu aja ya hehe"sambung Zlo membuat wajah Rendi langsung berubah kecut.

"Ntar aku kasih nomernya Kak Renata yang jadi barista depan kantor pusat deh, aku tau kakak naksir dia"

"Heh, lo ya masih kecil belum boleh mikir gituan"

"Yaudah kalo nggak mau"

"Oke, deal"

Untung saja Zlo ingat, kalau tidak bisa habis dia diceramahi dari A sampa A lagi. Jemungkinan terburuknya dia tidak bisa pulang dari rumah sakit laknat ini. Zlo kan sudah rindu meng-hack akun orang atau perusahaan lain. Bukan maksud apa-apa dia hanya kepo sekalian mencoba peruntungan mencari kelemahan perusahaan musuh. Itu kerjaannya di rumah kalau sedang gabut a.k.a menjalani masa hukuman karena usahanya kabur. Bayangkan seorang laki-laki dewasa, ralat remaja sepertinya tidak boleh keluar rumah tanpa bodyguard. Mungkin, jika dia berjenis kelamin perempuan dia masih terima, perempuankan memang harus dilindungi sedangkan lelaki tugasnya melindungi. Memang sial sekali nasibnya.

Tapi dia lebih suka meng-hack akun orang daripada perusahaan sudah jelas alasannya karena dilengkapi sistem keamanan yang tinggi dan perlu waktu lama untuk membobolnya sedangkan akun seseorang akan sangat mudah. Pernah saat dia meng-hack akun Instagram bocah laki-laki kelas 2 SMP. Bocah itu menggombal ke pacarnya seperti ini"Mi, pipi jadi inget mi lidi yang aku beli di kantin deh, gak sehat tapi bikin nagih sama kayak mimi gak sehat buat jantung pipi karena berdebar-debar terus kalau dekat mami dan pipi selalu nagih pengen ketemu mimi".

Setelah Zlo membaca pesan itu sungguh dia tidak terima. Bagaimana bisa bocil seperti itu, dia kan jadi tersaingi sekaligus jijik juga sih, jijik pake banget malah sampai ingin muntah, Mimi dan Pipi huh?! seperti tidak ada panggilan yang lebih kreatif saja. Dia saja seumur-umur belum pernah menggombal di chat seperti itu. Karena ponselnya sudah disadap oleh kakak-kakak laknatnya itu. Pokoknya, kalau sudah kuliah dia akan cari pacar, tidak mencari sih tapi mengiyakan gadis-gadis yang mengajaknya berpacaran. Selagi muda lebih baik Lazlo membuat cerita yang menarik untuk anak cucunya nanti. Tapi, satu hal yang Laszlo lupakan yaitu selisih umurnya dengan bocah SMP itu mungkin hanya satu tahun. Laszlo juga mengatainya bocil berarti sama saja mengatai diri sendiri, dasar memang.

 Laszlo juga mengatainya bocil berarti sama saja mengatai diri sendiri, dasar memang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


04/03/2021

LASZLO [END]Where stories live. Discover now