[3]Unbelievable

8.8K 708 9
                                    

Happy reading!
_________

For your information, Laszlo sudah mempunyai perusahaan sendiri. Tidak ada yang tau baik dari keluarga, sahabat, maupun temannya. LWZ Company, itulah nama perusahaan Zlo yang diambil dari namanya sendiri. Perusahaan itu sudah hampir 4 tahun berdiri dan menjadi perusahaan terbesar di Eropa dan Asia bahkan setara Gallagher Group.

Berawal dari keisengannya menghack website perusahaan, Zlo belajar segalanya dari sana. Dengan IQnya yang tidak perlu diragukan lagi, dia dengan cepat memahami itu semua diusianya yang masih 10 tahun. Suatu ketika, ada perusahaan yang di hack Zlo terancam gulung tikar. Lalu, Zlo berinisiatif membeli perusahaan tersebut dengan semua uang tabungannya. Jangan tanya berapa jumlah uang tabungan Zlo.

Sewaktu umurnya 3 tahun, dia melihat TV yang sedang mewawancarai Bill Gates. Zlo kagum dan ingin jadi seperti beliau. Sejak umur 4 tahun dia sudah menyisihkan uang jajannya di rekening tabungannya sendiri, jadilah saat umur 10 tahun ia bisa membeli perusahaan itu dengan melakukan penawaran tentunya. Melalui bantuan Rendi, asisten yang dipercaya sang daddy untuknya yang sudah sangat dekat dengan Zlo, tentunya ia meminta Rendi untuk merahasiakan semua ini.

Flashback

Waktu pertemuan yang telah disepakati tiba. Bertempat di sebuah restaurant di bilangan Jakarta Pusat, seorang pria paruh baya, pemuda, dan pengacaranya sedang duduk menunggu sang pembeli perusahaannya untuk melakukan serah terima. Tak lama kemudian, masuklah Rendi dan Laszlo yang langsung disambut baik oleh Gautama, Vino dan Hardi sang pengacara.

"Ini adiknya ya? lucu sekali"Gautama memegang puncak kepala Zlo yang dibalas cengiran oleh anak itu.

"Saatnya serah terima perusahaan Arizona corp atas nama Bapak Gautama Arizona dengan Laszlo Wayveen Zine Gallagher yang menjadi LWZ company. Silahkan ditandatangani di atas materai disini dan disini"Hardi membuka map di atas meja dan menunjuk bagian-bagian yang harus ditandatangani kedua belah pihak.

Gautama menorehkan tanda tangannya.

"Silahkan Laszlo"

Saat Zlo mengambil pena, 3 orang tersebut memandang Laszlo dengan pandangan terkejut.

"Jadi begini saya asisten pribadi Laszlo....." Rendi menjelaskan semua dari A-Z.

"........memang semua ini kurang bisa dipercaya, tapi inilah kenyataannya anak umur 10 tahun inilah yang membeli perusahaan Anda. Dengan IQ setara Albert Einstein bukan tidak mungkin Zlo bisa melakukan itu semua. Awalnya, saya juga terkejut tapi melihat kecerdasan Zlo. Saya pikir sangat mungkin," Rendi mengakhiri penjelasannya.

"Kakak benar-benar kagum padamu," Vino memandang takjub Zlo.

"Benar-benar keturunan keluarga Gallagher sekali"kata Gautama.

"Tapi om, kak saya mohon jangan sampai ada yang tahu selain kita yang ada disini, ini hanya rahasia kita"Zlo mengisyaratkan Rendi untuk mengeluarkan surat perjanjian agar merahasiakan ini semua.

Laszlo akhirnya membuka matanya.

"Mommy, mau pulang"

"Tunggu dokternya ngebolehin ya sayang"bujuk Gadara.

"Mau sekarang, tanganku kebas gara-gara jarum jelek ini" Zlo menunjuk tangan kirinya yang di infus, tangan Zlo yang satunya terarah ingin melepas jarum itu. Untunglah belum terealisasikan karena ditahan oleh  Easter.

"Jangan aneh-aneh Prince"

'Pokoknya aku harus keluar dari rumah sakit laknat ini'ucap Zlo dalam hati.

"Yasudah, aku mau jalan-jalan saja"Zlo beranjak dari ranjang dengan membawa infusannya.

"Sayang-"

"Bye"potong Zlo.

"Kak Easter dan Kak Elle temani"kata Elle.

"Nggak usah"tolak Zlo.

"Sudah biarkan saja"ucap Cynthia.

Zlo sekarang sudah keluar dari ruangan membosankan itu. Melihat ke sekitar banyak orang ternyata, ya iyalah. Zlo berjalan ke toilet.

"Tampan sekali aku"puji Zlo pada dirinya sendiri. Ia melihat pantulan dirinya di kaca remaja dengan baju rumah sakit dan jangan lupakan infusnya.

"Ah menyusahkan"gerutu Zlo dia lalu mencabut jarum infus yang menyebabkan tangannya berdarah, ia membasuhnya dengan air dan membuang infus tersebut ke tempat sampah. Zlo keluar kamar mandi dengan wajah sumringahnya, sekarang ia hendak menuju rooftop rumah sakit.

Bruk

"Maaf saya tidak sengaja"maaf Zlo pada dokter yang dia tabrak.

"Tuan Veen"ucap orang itu.

"Siapa?"

"Saya yang ditugaskan untuk memberikan ponsel ini kepada tuan"langsung memberikan ponsel yang diminta, dia melihat pin yang memang dipakai sebagai tanda pengenal untuk menghindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan, oh ternyata anak buahnya.

"Oke terima kasih" Zlo kembali melanjutkan perjalanan.

"Ah segarnya udara pagi" Laszlo merentangkan tangannya. Menatap ke bawah tepatnya parkiran rumah sakit.

'Kenapa banyak orang berpakaian hitam-hitam sih?'batinnya. Sinyal bahaya muncul di otaknya.

'Pasti kerjaan daddynya, bagaimana ini? kabur atau tidak?'

"Persetan, kabur sajalah, lagipula aku lelah terus-terusan menurut" Zlo bertekad kabur sekaligus menyelesaikan masalah perusahaan, berfaedah bukan. Dia segera turun melalui tangga darurat, sesampainya di bawah ia dihadang 4 bodyguard.

"Minggir"perintah Zlo.

"Tuan muda bisa ikut dengan kami, ini perintah tuan muda Aaron"

"Saya tidak kenal kalian"Zlo berusaha menerobos keempat bodyguard itu.

"Maaf tuan muda, jika tuan menolak terpaksa kami menggunakan cara kasar"

"Baiklah, akan aku ladeni kalian"

Perkelahian pun tak terhindarkan, Laszlo harus melawan 4 bodyguard sekaligus. Sebenarnya hanya Laszlo yang menyerang sedangkan para bodyguard itu hanya menghindar dan berusaha mengunci pergerakan Laszlo.

"Prince berhenti!"teriak Aaron yang entah datang darimana.

'Wah gawat bagaimana ini jangan sampai Kak Aaron tau aku bisa beladiri'

Memang selama ini yang diketahui oleh keluarganya hanya Laszlo yang manja dan kekanakan, pernah dulu saat dia umur 9 tahun meminta daddynya untuk mengajarinya ilmu beladiri langsung ditolak mentah-mentah. Alasannya karena dia masih kecil sedangkan kakak-kakaknya umur 8 tahun sudah dibekali ilmu dasar beladiri. Pilih kasih sekali, mentang-mentang dia anak bungsu dan paling muda diantara yang lain.

Zlo pun memutuskan untuk mengalah, setidaknya untuk saat ini saja. Aaron mendekat ke arah Zlo dan menggendongnya di depan seperti koala tanpa mengucap sepatah katapun.

***

Jangan lupa vote yaa, thankss

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Jangan lupa vote yaa, thankss

25/02/2021

LASZLO [END]Where stories live. Discover now