[31]Enjoy

2.6K 310 16
                                    

Happy reading!
______

Rawi mulai menampakkan sinarnya dari ufuk timur, membangunkan sesosok remaja yang tadinya masih asik menjelajahi mimpinya.

"Cepet amat paginya"

Laszlo merentangkan kedua tangannya, dia melakukan peregangan dengan sesekali menguap. Tadi malam karena sudah larut malam Laszlo memilih untuk tidak kembali ke penthousenya karena kepalanya yang masih agak sakit dan hari yang sudah larut malam. Dia tidur di sebuah kamar yang berada dalam ruangannya yang memang sudah diatur untuk berjaga-jaga kalau-kalau ada pekerjaan yang mendesak dan dia tidak sempat untuk pulang ke rumah. Omong-omong soal rumah bagaimana kabar keluarganya, apakah mereka sedih? semoga saja tidak. Hari ini dia memutuskan bolos sekolah lagi karena jika berangkat ke sekolah sama saja dengan bunuh diri pastinya ia akan langsung tertangkap, sudah seperti buronan saja. Padahal baru sebentar dia bebas.

Tok tok tok

"Siapa tuh?"ucap Laszlo.

Seingatnya tidak ada yang berani masuk ke dalam sini, kecuali Kak Rendi. Untuk memastikan dia melihat ke arah TV kecil yang berada di mejanya, dari situ ia bisa memantau siapa yang ada di depan ruangan serta rekaman seluruh CCTV yang ada di kantor ini, namanya juga perusahan IT kan tentunya harus canggih. Ternyata memang Rendi yang ada di luar bahaya kan kalau karyawan atau OB yang ada identitasnya selama ini bisa terbongkar. Laszlo memencet tombol untuk membuka pintu secara otomatis dan masuklah Rendi setelahnya pintu itu langsung terkunci kembali.

"Tumben nggak pulang"kata Rendi.

"Bunuh diri namanya kak"

"Maksudnya pulang ke penthouse elah, sensi amat"

"Oh mager, kakak ngapain kesini?"

"Nggak papa biar ada temennya, lagipula belum jam masuk kantor"

"Terus kenapa udah dateng?"

"Firasat aja, eh ternyata bener ada kamu disini"

"Oh ya mumpung kamu ada disini mending kita meeting dadakan, udah lama kan nggak pernah ikut meeting"ajak Rendi.

"Ah nggak mau belum mandi"tolak Zlo dia masih mau rebahan.

"Mager teros, kakak telponin orang tuamu nih"ancam Rendi.

"Iya-iya"

Laszlo sudah segar dia sudah mandi kembang tujuh rupa. Memakai celana jeans, kemeja dengan jas yang melekat di tubuhnya. Padahal rencananya hari ini adalah jalan-jalan eh malah disuruh ikutan meeting.

Semua sudah berkumpul di ruangan meeting. Meeting kali ini adalah meeting para petinggi perusahaan dan tentunya mereka sudah mengetahui siapa CEO LWZ Company yang sebenarnya. Ya, walaupun awalnya mereka tidak percaya tapi akhirnya Laszlo bisa meyakinkan mereka hingga jadi seperti sekarang ini.

"......anggaran yang dikeluarkan untuk proyek di Jerman kali ini cukup besar, naik 20% dari tahun kemarin. Termasuk untuk membangun cabang-cabang perusahaan kita yang baru....."jelas komisaris keuangan penjang kali lebar kali tinggi. Laszlo yang mendengarnya menjadi ngantuk, sudah seperti dongeng saja.

"Apa ada tambahan lain? atau usulan?"tanya Rendi kepada semua orang yang ada di ruangan itu.

"Bagaimana jika kita memperluas cabang di negara yang baru alih-alih menambah yang sudah ada, tidak ada salahnya kan membuka peluang baru. Yang saya lihat selama ini kita lebih fokus di pasar Eropa dan Amerika. Padahal saya rasa pasar Asia juga sama menjanjikannya misalnya seperti China, Jepang, dan Korea. Disana teknologi sudah sangat maju dan tentunya lebih mudah bagi mereka untuk menerima teknologi dari kita, singkatnya mereka sudah lebih familiar. Tentunya kita akan tetap melanjutkan proyek-proyek yang sudah ada"ucap Zlo tiba-tiba entah ide dari mana, tadi waktu dia tidur ayam dia berpikir idenya itu sangat bagus dan patut untuk dicoba.

LASZLO [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang