BeyondLove 5||🌻||

2.8K 176 134
                                    

HAPPY READING🌹

Pagi nya Kimara berangkat sendiri ia memasuki kelas dengan keadaan mengantuk. Kelas masih sepi wajar jam baru menunjukan pukul 06:10 masih pagi sekali siswa untuk berangkat sekolah. Perutnya terasa perih, dari semalam Kimara belum mengisi perutnya. Mau ke kantin uang nya tinggal lima ribu mana cukup.

Sudahlah sebaiknya ia menahannya saja sampai pulang sekolah, lumayan juga uangnya buat ia simpan untuk keperluan lainnya.

Galeh masuk kedalam kelas ia membawa kantong pelastik berisi makanan lalu memberikannya ke hadapan Kimara.

"Aku nggak mau yah kamu sakit."

Kimara menerima nya dengan senang hati, pantas saja dirinya tidak bisa membenci cowok itu.

"Tauh dari mana Aku belum makan?" Ia mulai menyuapkan bubur tersebut ke dalam mulutnya.

"Sini." balasnya menunjukan bagian dadanya.

"Dada?" beo Kimara tidak maksud yang di bicarakan oleh Galeh.

"Hati goblok!"

Kimara mengerucutkan bibirnya kesal, hati nya berdegup kencang saat Galeh berbicara mengenai Hati. Ia melanjutkan makannya sampai selesai Dewa dan Bisma masuk kedalam kelas dengan membawa nasi bungkus di kantong plastik.

"Mau nggak Ra?" Tawarnya memberikan bagian satu nasi bungkus.

"Baru aja kelar makan, ehh perasaan lo pada makan pake nasi bungkus terus, Nggak bosen?"

"Enggak kan sama-sama nasi, beda cara makan nya aja." balas Bisma tersenyum.

Galeh mengambil bagian nya ia makan dengan kaki yang terangkat. Kimara mengerutkan kening nya saat Galeh ikut makan dengan mereka.

"Aku belum sarapan Ra." seakan mengerti dengan pertanyaan Kimara, Galeh terlebih dahulu menjawabnya.

"Kenapa tadi nggak mau sarapan bareng sama aku?"

"Aku nggak mau ganggu kamu."

Sungguh pagi ini Kimara seakan ingin terbang oleh kebaikan seorang Galear. Mereka menghabiskan makanan nya dengan cepat karena bel sudah berbunyi.

Pelajaran pertama Bu Naumi, Guru Ekonomi yang sangat tegas bagi kalangan murid angkatan kelas Xll ia memasuki kelas dengan membawa map berwarna cokelat. Semoga hal buruk tidak terjadi pikir Kimara yang mencoba tenang, sejujurnya ia juga takut dengan guru kiler itu.

"Selamat pagi anak-anak."

"Pagi bu." balas mereka dengan kompak.

"Pagi ini ibu akan membagikan soal yang akan kalian kerjakan, jumlah soal 30 essay tidak ada pilihan ganda!" Ujarnya membentak

Semua murid yang berada di kelas melotot tajam ke arah Bu Naumi yang sedang fokus menghitung jumlah soal. Belajar macam apa ini? Yang ada otak para siswa bisa meledak karena metode pembelajaran yang mematikan.

"Waktu sampai jam pelajaran selesai, kalau tidak ada yang mengumpulkan, satu kelas ibu hukum di lapangan bendera sampai pulang sekolah."

Semua murid mengangguk, Bu Naumi mengambil buku Ekonomi lalu keluar kelas. Tidak ada acara untuk protes, ini sudah menjadi tradisi mapel Ekonomi. Dengan malas semua murid mengerjakan soal tersebut degan ikhlas. Ikhlas sampai ubun-ubun lalu menembus pori-pori jantung. Ini tidak adil bagi murid kelas Xll ips 3

"Wa, lo bisa ngerjain nggak?" Tanya Bisma mendekatkan kursi nya untuk melihat jawaban dari Dewa.

"Ampun dah Bu Naumi nggak ngotak banget ngasih soal kaya gini, Bilangnya sih 30 essay lihat noh satu soal jawabannya lima!" Decak Dewa meremas soal tersebut lalu membuangnya lewat jendela.

"Ra, nyontek dong." Panggil Bisma menepuk pundak Kimara berulang kali sampai gadis itu menoleh.

"Nih gue udah kelar."

"Anjir cepet banget lo jawab nya, bener nggak?"

"Mau nyontek nggak? Kalau nggak mau yah udah mau gue kasih ke Bu Naumi nih."

Dengan berat hati Bisma meraih kertas yang sudah penuh dengan tulisan itu, ia dengan cepat menyalin semua jawaban Kimara untuk ia tulis di kertasnya sampai selesai.

"Makasih yah Ra, tambah cantik aja." goda Bisma mengembalikan lembar jawab tersebut. Sekarang ia sudah menyelesaikan tugas dari Bu Naumi. Masalah benar atau tidaknya itu urusan belakangan Bisma bernapas lega untuk sekarang ini.

Sedangkan Galeh ia malah sibuk bermain game di handphoennya, tidak memikirkan apa yang seharusnya ia kerjakan. Ia terlalu malas melakukan hal itu, enak saja ia di suruh-suruh oleh Bu Naumi.

"Leh, nih punya kamu."

Galeh melirik ia menghela napas saat Kimara berulang kali membantunya.

"Ra, udah berapa kali sih aku bilangin? Nggak usah di kerjain, biarin aja itu urusan aku."

"Aku nggak mau kamu di hukum sama Bu Naumi."

"Itu udah jadi resiko aku Ra, ini terakhir kali nya ya?"

"Aku nggak janji."

Setelah hampir dua jam lama nya Bu Naumi masuk ke dalam kelas lagi, ia dengan paksa merebut setiap lembar jawab yang belum selesai, alhasil murid di kelas heboh karena jawaban mereka belum lengkap.

"Istirahat kurang lima menit lagi, semua murid mengerjakan dengan baik. Pertemuan berikutnya siap-siap kalian akan mengadakan kuis. Sekian dari saya selamat siang." Setelah kepergian Bu Naumi, Kimara dan Galeh pergi ke kantin untuk makan siang bersama.

"Leh, kenapa ke kantin?" Tanya Kimara saat mereka berdua duduk di bangku kantin sekolah.

"Makan lah Ra kamu tuh pake nanya."

"Uang aku tinggal lima ribu mana cukup, aku beli air mineral aja ya." Saat Kimara bangkit Galeh mencekal tangan nya menyuruh Kimara untuk duduk kembali.

"Aku yang bayar kamu pesen apa?"

"Apa aja deh terserah nggak usah mahal-mahal ya."

Galeh memutuskan membeli nasi goreng entah kenapa siang ini ia ingin memakan makanan itu. Setelah menunggu beberapa menit akhirnya pesanan itu datang.

"Maaf yah Leh aku selalu ngerepotin kamu."

"Nggak masalah Ra."

"Aku mau nyari kerja aja kalau gitu, aku udah nggak ada uang lagi. Semenjak kejadian Ka Bayu fitnah aku, Ayah jarang kasih uang."

Galeh menghela napas ia menghapus air mata Kimara yang mengalir, sejahat itu kah keluarganya dengan Kimara, sampai gadis itu harus menahan semua beban nya.

"Aku bakal biayain kamu Ra, kamu tinggal minta aja ke aku, pasti aku kasih."

"Aku nggak mau kaya gini terus, aku nggak mau di cap cewek matre Leh karena minta uang terus sama kamu."

"Kalau gitu pulang sekolah kita cari kerjaan buat kamu bareng-bareng ya, udah jangan nangis lagi."

Mendengar ajakan dari Galeh, membuat Kimara tersenyum dan melanjutkan makanannya hingga habis.

"Emang kamu luang?"

Galeh tampak berpikir ia mengingat hari ini tidak ada acara apapun.

"Iya dong, ya kali sibuk terus."

Setelah selesai mereka kembali kekelas karena jam pelajaran sudah berbunyi.

---------🌻BeyondLove🌻--------

BeyondLove🌻[TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang