BeyondLove🌻[TAMAT]

BeyondLove 10||🌻||

HAPPY READING🌹

Galeh menaiki montornya, ia menyuruh Kimara untuk naik ke montornya gadis itu tampak tidak bersemangat. Mereka akhirnya meninggalkan pekarangan tokoh kue, dalam perjalanan Kimara tersenyum ia sebenarnya sudah melupakan kejadian dirumah Galeh. Namun, dirinya ingin sekali memberi pelajaran pada cowok itu.

Galeh menarik tangan Kimara untuk memeluknya, Kimara mendekat ia menyenderkan wajahnya di pundak Galeh. Angin malam membuat rambutnya berterbangan, Kimara menutup mata menikmati momen malam ini dengan Galeh.

Rasa suka ini semakin tumbuh setiap harinya

"Makasih ganteng." Ujar Kimara turun dari montor Galeh, mereka berdua telah sampai di rumah Kimara.

"Aku duluan yah Ra, maaf buat hari ini. Besok kamu berangkat sendiri nggak pa-pa kan?"

Kimara mengernyit bingung, ada apa dengan Galeh tidak seperti biasanya.

"Kenapa nggak sama kamu?"

"Aku ada urusan."

"Iyah."

Galeh meminta izin untuk segera pulang karena hari sudah malam, Kimara masuk ke dalam rumah ketika Galeh sudah pergi dari rumahnya.

"Assalamualaikum."

Ia masuk ke dalam rumahnya, matanya menangkap jelas keluarganya sedang makan malam bersama dengan seorang perempuan yang Kimara tidak kenal? Dan pemuda yang duduk di samping perempuan itu Siapa mereka?

"Maaf Yah Kimara baru pulang." Kimara menunduk ia takut jika Ayahnya memarahi ketika ada orang asing.

Gerladi bangkit dari duduk nya, ia menyuruh Kimara ikut duduk makan malam bersama. Sedangkan Clara menatap sinis ke arah Kimara yang baru saja pulang bermain, atau ke hotel? Entahlah Clara malas memikirkan hal itu. Lebih baik ia memikirkan cara bagaimana agar Gerladi ayahnya membenci Kimara, ia masih memikirkan hal itu sampai kapanpun.

"Kenalin saya Rere, calon istrih Ayah kamu." Ujar perempuan yang terlihat mudah itu mengenalkan dirinya

Kimara melihat uluran tangan itu tanpa ingin menjabatnya, sungguh wanita ini tidak malu pikirnya.

"Kimara," balasnya dengan cuek.

"Kimara!" Bentak Gerladi dengan tegas, Kimara terlonjak ia mengerjap beberapa kali saat jantungnya berdegup kencang karena bentakan dari sang Ayah.

Sedangkan pemuda yang sedari tadi menyaksikan perdebatan ini hanya diam, ia tidak ingin mencampuri urusan keluarga mereka.

"Apa salah aku Yah?"

"Kamu tanya salah kamu apa?! Kamu tidak sopan dengan Tante Rere, dia itu sebentar lagi akan menjadi ibu kamu, ingat itu!"

"Aku nggak sudi punya ibu lagi, ibu aku cuma Karina, dia satu-satunya ibu kandung aku. Tante Rere? Nggak akan bisa gantiin posisi ibu!" Kimara berbicara dengan lantang di depan Rere secara terus terang.

Plak!

"Jaga ucapan kamu! Ingat juga kalau Karina udah meninggal, dia nggak bakal bisa hidup lagi Kimara!"

"Aku nggak peduli Yah, aku tegasin sekali lagi aku nggak sudi punya ibu lagi!"

"Ouh jadi gini balasan kamu sekarang, kamu ingat nggak yang ngerawat kamu dari kecil sampai dewasa, Siapa lagi kalau bukan Ayah?"

"Inget kok, aku nggak bakal lupain jasa Ayah yang begitu besar. Ayah mau nikah? Silahkan itu hak Ayah bukan aku. Tapi aku nggak nerima kalau tante Rere jadi ibu aku."