SM - 10. Nyari Perkara

29.5K 5K 314
                                    

Seline memasuki kelas dengan senyum tipis mengembang di bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seline memasuki kelas dengan senyum tipis mengembang di bibirnya. Setelah 3 hari tidak masuk karena harus ke Surabaya untuk menghadiri pernikahan tantenya, sekarang dia kembali bersekolah.

3 hari cukup untuk menghilangkan rasa jenuh Seline yang mulai timbul saat dia sudah menginjak kelas 11 ini. Bohong jika dia tidak bosan menatap papan dan buku setiap harinya, jadi dia memanfaatkan waktu 3 hari itu untuk lari dari rutinitasnya sebagai pelajar walaupun tugas masih saja suka menerornya di tengah liburan berkedok kondangannya itu.

“Gimana liburan lo?” tanya Olive saat Seline sudah sampai di bangkunya. Dia bertanya seperti itu karena dia tahu selain kondangan, Seline juga ke Surabaya untuk liburan walaupun hanya 1 hari.

Nothing special. Kayak yang lo lihat di instastory gue kemarin, Kak Rega ngajak gue ke kebun binatang buat nyari kembarannya,” jawab Seline malas saat teringat kakaknya malah mengajaknya ke kebun binatang alih-alih ke taman hiburan. Sungguh membosankan.

Charisa dan Olive tertawa melihat wajah kesal Seline. “Kak Rega ganteng gitu nyari kembarannya di kebun binatang, mana ketemu,” komentar Charisa, pengagum terang-terangannya Rega.

Seline memutar bola matanya jengah. Di mata Charisa Rega memang sempurna, seperti seorang pangeran tanpa kuda putih. Hal itu membuat Seline terlihat seperti nenek sihir setiap membicarakan Rega di depan Charisa.

Di mata Charisa, Seline terlihat seperti adik durhaka yang menjelek-jelekkan kakaknya sendiri padahal tanpa dijelek-jelekkan juga Rega sudah jelek. Charisa memang sudah dibutakan oleh pesona Regantara Melvano.

“Kantin, yuk! Laper gue,” ajak Seline setelah meletakkan tasnya di atas meja.

“Lo nggak sarapan?”

Seline menggeleng membalas pertanyaan Olive.

“Gue bangun kesiangan. Semalam habis diperbudak sama Rega disuruh bantuin ngetik tugasnya.”

“Kenapa Kak Rega nggak minta bantuan gue aja?” gumam Charisa menyayangkan.

Seline melirik Charisa jengah. “Lo aja kalau ngetik suka typo.”

Charisa meringis malu. Mau tidak mau ingatan tentang salah satu kejadian konyol di hidupnya mulai berputar di kepalanya. Karena kebiasaan typo-nya itu Charisa pernah dikira menghina Rega.

Charisa yang berniat mengomentari instastory Rega dengan kata “ganteng” untuk foto Rega yang sedang bermain drum malah harus mendapat ceramah dari Rega saat jarinya tergelincir dan malah mengetik kata “gendeng” yang artinya gila dalam bahasa Jawa.

Seperti biasa, dengan percaya diri Charisa langsung mengirim pesan itu tanpa membacanya ulang. Keberuntungan saat itu tidak berpihak padanya karena Rega langsung membuka pesannya sebelum pesan itu sempat Charisa tarik. Tidak lama setelah itu muncul rentetan pesan dari Rega yang intinya meminta Charisa agar lebih sopan dalam mengetik agar tidak menyinggung orang lain.

Sejarah Mantan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang