Mengaum di depan orang lain, tapi mengeong di depan pacarnya.
Begitulah Garrel Zarvian Arkadiksa. Dia memperlakukan pacarnya, Jaseline Tamara, layaknya ratu. Dia memastikan Seline selalu bahagia dan mendapatkan apapun yang dia inginkan selama di sis...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada banyak rasa yang tengah Garrel rasakan saat ini. Sakit hati, kecewa, lega, sampai bahagia. Pikirannya terus berkelana pada kejadian beberapa saat lalu, saat tidak sengaja dia bertemu dengan Senja di minimarket.
Hingga sekarang Garrel sudah dalam perjalanan pulang pikirannya masih dipenuhi wajah Senja dan jawaban-jawaban Senja yang membuat perasaannya kacau seperti ini.
Garrel tidak menyangka keinginannya untuk membeli rokok dan cemilan di minimarket bisa membuatnya bertemu dengan Senja. Namun jika mengingat letak minimarket yang memang dekat dengan kompleks perumahan Senja, itu bisa saja terjadi.
Pertemuan pertama mereka setelah lost contact selama lebih dari seminggu membuat terciptanya rasa canggung antara Garrel dan Senja. Senja tidak sehangat saat pertama kali mereka bertemu, begitupun Garrel yang lebih dingin padanya. Dan ini semua karena Fajar.
Sedari tadi tiada henti-hentinya Garrel mengumpatinya dalam hati. Jika saja Fajar tidak menyuruh Senja menjauhi Garrel pasti hubungan Garrel dengan Senja tidak akan seperti ini.
Garrel kecewa, hatinya sangat sakit saat mendengar dari mulut Senja sendiri jika cewek itu memang sengaja tidak membalas pesan Garrel karena ingin menjauhi Garrel, bukan karena dia sibuk. Sakit hati Garrel berlipat-lipat saat Senja mengatakan jika dia menjauhi Garrel karena menuruti ucapan Fajar.
Hingga saat ini Garrel mencoba meyakinkan dirinya sendiri jika hubungan yang terjalin antara Fajar dan Senja adalah hubungan pertemanan biasa. Mereka dekat karena mereka bertetangga sekaligus teman sekelas saja.
Namun, sekuat apapun Garrel meyakinkan dirinya sendiri tentang itu, selalu saja ada sesuatu yang membuat keraguannya kembali timbul. Walaupun enggan percaya, tapi Garrel yakin hubungan Fajar dan Senja tidak hanya sebatas teman dan tetangga saja. Mereka lebih dari itu.
Untuk saat ini Garrel belum ingin menyerah. Apalagi saat Senja memberikan kesempatan untuknya bisa dekat dengan cewek itu lagi walau masih dalam status teman. Setidaknya Garrel punya jalan untuk mendekati Senja lagi.
Hubungan Senja dan Fajar yang terlihat sedang tidak baik itu akan Garrel manfaatkan sebaik mungkin untuk merebut hati Senja.
Walaupun pertemuan tadi meninggalkan rasa kecewa dan sakit hati saat harus menerima kenyataan bahwa Senja sengaja menjauhinya, tapi pertemuan itu juga membuat Garrel merasa lega dan bahagia. Hubungannya dengan Senja sekarang kembali membaik.
( Flashback )
“Bener lo jauhin gue karena Fajar?” tanya Garrel to the point.
Merasa tidak ada yang harus ditutupi, Senja pun mengangguk. Jadi, kalau Garrel mau marah biar dia marah saja pada Fajar.
Garrel menghembuskan nafas kasar. Rasanya lebih sakit saat mendengar kejujuran itu langsung dari mulut Senja. Kekecewaannya bertambah berkali-kali lipat dari pada saat Fajar yang mengatakannya.
