SM - 49. Garrel (Masih) Dikarantina

27.8K 5.2K 472
                                    

Tidak lama setelah bel pulang berbunyi, Seline dan kedua temannya keluar kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak lama setelah bel pulang berbunyi, Seline dan kedua temannya keluar kelas. Mereka memutuskan untuk duduk di depan kelas sebentar sebelum ke parkiran untuk mengambil mobil.

“Ngafe, yuk. Kak Rega sore ini manggung di Sky High cafe,” ajak Charisa setelah cukup lama sibuk dengan ponselnya.

Seline yang sedang mencari ide menu makan siang untuk Garrel seketika mendongak. “Kok gue nggak tahu?”

Charisa mengangkat bahu. “Gue juga baru tahu tadi pagi. Gue pikir lo udah tahu. Dari info kafenya, sih, yang hari ini manggung sebenarnya The Charmer, tapi mungkin karena Garrel-nya nggak bisa jadi diganti 4Vogels,” jelas Charisa.

Seline manggut-manggut. Sebenarnya dia kesal karena tidak ada yang memberitahunya, baik Rega maupun Garrel. Namun, jika dipikir-pikir untuk apa juga mereka memberitahu Seline karena Seline pastinya juga tidak akan datang.

“Gimana, Sel? Udah lama juga kita nggak nongkrong,” tanya Charisa yang terlihat sangat ingin menonton penampilan Rega.

Sorry, tapi gue nggak bisa kalau habis ini. Gue harus ke rumah Garrel. Kayak yang gue bilang tadi, Garrel nggak mau makan akhir-akhir ini. Kalau gue nggak ke sana bisa-bisa dia seharian penuh nggak makan sama sekali.”

Charisa terlihat kecewa. Pandangannya beralih pada Olive yang sedari tadi sibuk bermain game.

“Kalau lo, bisa nggak, Live?”

“Lo kenapa ngebet banget dah? Adiknya aja nggak peduli kakaknya mau manggung.” Olive melirik Charisa sekilas lalu kembali memainkan ponselnya.

Kali ini dia sudah tidak bermain game lagi, tapi sedang men-download game rekomendasi dari teman-temannya yang akan dia mainkan nanti saat di rumah. Dia stres sekarang. Besok harus presentasi, sedangkan anggota kelompoknya tidak ada yang bisa diandalkan.

“Gue sama Seline sebenarnya itu sama. Kita sama-sama lagi memperjuangkan masa depan.”

“Dih! Itu lo kali. Gue mah nggak ada niat memperjuangkan Garrel. Buat apa juga gue memperjuangkan cowok yang lagi perjuangin cewek lain,” balas Seline tidak terima. Dia berdiri lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku kemeja.

“Gue duluan. Peliharaan gue udah nungguin minta dikasih makan,” pamitnya sebelum melangkah menuju parkiran.

“Seline!”

Panggilan seseorang di belakangnya membuat Seline refleks memutar tubuhnya. Senyumnya seketika mengembang saat mengetahui yang memanggilnya ternyata Agam.

Oh hi, Gammy!” balas Seline dengan melambaikan tangan. Bibirnya membentuk senyuman manis menyambut Agam yang saat ini berjalan mendekat.

“Udah mau pulang?” tanya Agam saat sudah berada tepat di depan Seline.

“Iya. Emang kenapa?”

“Di taman kota ada bazar buku sekarang. Aku mau ke sana. Kali aja kamu mau ikut juga,” ajak Agam karena teringat ucapan Seline yang pernah memintanya untuk mengajak cewek itu saat mencari buku lagi.

Sejarah Mantan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang