SM - 77. Kecelakaan

24K 4.6K 442
                                    

“Anak-anak pada ngomongin lo, noh! Katanya, lo anak emasnya ibu kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Anak-anak pada ngomongin lo, noh! Katanya, lo anak emasnya ibu kantin. Mereka nggak terima pesanan lo selalu diduluin. Banyak yang protes dan menuntut keadilan,” ucap Charisa saat di perjalanan menuju kantin.

Seline tertawa karena dia juga sudah mendengarnya. “Biarin aja. Terserah mereka bilang apa. Yang penting gue senang jadi pembeli prioritas.”

Sehari-dua hari, tidak ada yang curiga saat setiap penjual di kantin selalu mendahulukan pesanan Seline. Mereka mengira Seline didahulukan karena sudah pesan sebelum jam istirahat.

Mereka bisa berpikir seperti itu karena biasanya juga banyak yang pesan lebih dulu lewat WA sebelum jam istirahat agar tidak perlu mengantre atau agar kebagian. Namun, yang bisa melakukannya hanya siswa yang dekat dengan penjual di kantin saja, yang pasti yang punya nomor WA-nya.

Kini sudah seminggu lebih Seline di-treat para penjual itu layaknya pembeli prioritas. Tentu saja banyak yang heran dan protes karena Seline diprioritaskan secara terang-terangan.

Mereka bertanya-tanya, kenapa pesanan Seline selalu didahulukan. Tidak hanya di satu stand, tapi di semua stand makanan.

Setiap melihat wajah Seline ada di antara antrean, para penjual itu langsung memanggilnya agar maju lalu bertanya pesanan Seline. Dengan cepat dia akan membuatkannya, mengabaikan protes dari pembeli lain.

“Lo nggak penasaran, apa, sama alasan kenapa mereka selalu duluin pesanan lo?” tanya Olive heran karena Seline tampak menikmati tanpa berniat mencari tahu alasannya.

“Penasaran, sih, sebenarnya.”

Selain menikmati perlakuan para penjual kantin itu padanya, Seline juga dibuat bertanya-tanya tentang alasan mereka bersikap seperti itu padanya. Dia merasa diuntungkan, tapi di sisi lain ada sedikit rasa sungkan pada siswa lain yang mengantre lebih dulu darinya.

“Mending lo cari tahu alasannya karena kami juga penasaran,” saran Olive yang disetujui Charisa.

“Gimana caranya?” Seline menatap kedua temannya bergantian.

“Tanya aja sama salah satu penjualnya.”

“Kalau mereka nggak ada yang mau kasih tahu?”

“Terus desak sampai mau jawab.”

Seline ragu dengan saran Charisa, tapi dia akan mencobanya. Di sekolah ini Seline hanya siswa biasa jadi cukup mengherankan kalau dia mendapat perlakuan istimewa dari penjual kantin seperti itu.

Iya kalau yang mendapat perlakuan seperti itu Garrel rasanya cukup wajar karena keluarganya pemilik sekolah ini.

Setibanya di kantin, Seline langsung menuju stand mie instan. Siang ini dia sangat ingin makan mie instan yang berkuah. Dia berniat pesan mie instan rasa soto dengan tambahan rawit dan telur.

Sejarah Mantan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang