SM - 42. Perasaan Garrel

27K 4.9K 602
                                    

Dicky terlihat menahan tawanya mendengar jawaban Garrel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dicky terlihat menahan tawanya mendengar jawaban Garrel. Hal berbeda terjadi pada Seline. Alih-alih ingin tertawa, dia malah gemas pada Garrel.

“Terus, lo biarin dia pergi sama Fajar gitu aja?!”

“Ya mau gimana lagi.” Dari suara dan ekspresinya Garrel tampak sudah pasrah dengan nasibnya.

Seline geleng-geleng kepala, tidak habis pikir dengan Garrel. “Mana usaha lo?! Masa lo pasrah gitu aja Senja dibawa pergi sama Fajar? Gimana nggak kalah dari Fajar kalau lo aja kayak gini. Usaha lo masih minim. Dapetin cewek itu butuh usaha ekstra. Lo nggak lebih dari cowok cemen yang ditolak dikit aja langsung nyerah!”

“Emang apa yang bisa gue lakuin kalau dia jelas-jelas lebih milih pergi sama Fajar?! Nggak ada, Sel! Gue bakal jadi cowok bloon kalau maksa Senja buat tetap sama gue saat hatinya milih cowok lain. Gue nggak semenyedihkan itu.”

Suara keras Seline dan Garrel yang bersahut-sahutan membuat Dicky ngeri. Dengan pelan dia menggeser duduknya menjauhi kedua orang itu. Sepertinya menonton Andra dan Elgar bermain billiard lebih aman dari pada menonton perdebatan antar mantan.

“Seenggaknya lo bisa tahan dia biar dia tahu kalau lo juga lagi berjuang buat dapetin dia. Kalau lo biarin dia pergi gitu aja bisa jadi dia bakal mikir lo nggak serius perjuangin dia.”

“Lo nggak ngerti. Ada sesuatu yang nahan gue buat ngejar dia,” ucap Garrel. Kali ini matanya menatap ke arah lain. Entah apa yang membuatnya enggan membalas tatapan Seline.

“Apa?

“Perasaan gue. Kayaknya perasaan gue nggak cuma buat Senja--”

“Astaga, Garrel! Lo Senja aja nggak dapet, sekarang udah suka sama cewek lain? Maruk banget, sih, lo!” sela Seline kesal. Dia sudah geregetan melihat tingkah Garrel saat ini. Sepertinya cowok itu juga sedang bingung dengan perasaannya sendiri.

“Emang lo mau gue perjuangin Senja?” Garrel kembali menatap Seline. Tatapannya lurus menatap tepat di bola mata Seline.

Seketika Seline mengalihkan pandangan. Dia gugup. Matanya menatap ke arah lain. Mulutnya tiba-tiba saja terkunci rapat. Dia tidak mampu menjawab pertanyaan Garrel.

“G-gue mau ke toilet dulu,” ucap Seline sebelum melarikan diri. Dia harus menenangkan dirinya sendiri. Jantungnya rasanya berdetak sangat kencang saat ini. Jangan sampai misinya untuk move on gagal hanya karena hal sepele.

Terasa sangat memalukan jika hanya karena pertanyaan seperti itu saja membuat Seline gagal move on. Namun, tidak bisa dia pungkiri jika pertanyaan Garrel barusan terasa berkesan untuknya. Garrel seolah meminta izin untuk memperjuangkan cewek lain.

Jika saja Seline tidak dalam misi untuk move on darinya pasti dengan lantang dia akan melarang Garrel untuk berjuang. Sayangnya, Seline sekarang memilih untuk move on dari pada harus merasakan sakit setiap melihat Garrel dengan cewek lain.

Sejarah Mantan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang