SM - 70. Klarifikasi

24.2K 5.2K 1.1K
                                    

“Gimana hubungan lo sama Garrel?” tanya Fajar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Gimana hubungan lo sama Garrel?” tanya Fajar. Dia sudah tahu kalau Seline sudah putus dengan Garrel satu tahun yang lalu.

Seline menjauhkan sedotan dari bibirnya lalu memfokuskan perhatiannya pada Fajar.

“Lo berharapnya gimana?” tanya Seline balik.

Fajar terkekeh. “Gue, sih, berharap lo balikan sama dia biar dia nggak gangguin hubungan gue sama Senja lagi, tapi gue juga nggak setega itu lah numbalin lo demi ketentraman hubungan gue.”

Mendengar jawaban Fajar, Seline malah menghela nafas. “Dia kemarin ngajak gue balikan"

"Terus, lo terima?"

"Nggak."

"Kenapa?"

Raut tengil Fajar berubah serius. Dia menatap Seline lurus. Walaupun mereka jarang bertemu, tapi itu bukan berarti Fajar tidak tahu tentang masalah Garrel dan Seline satu tahun yang lalu. Bahkan dia yang mengantar Seline pulang saat cewek itu disindir habis-habisan di depan sekolah oleh cewek-cewek penggemar Garrel dengan kata-kata menyakitkan selama menunggu kakaknya yang tidak kunjung menjemput. Dari situ Fajar tahu kalau Seline dan Garrel sudah putus dengan cara yang tidak baik.

"Gue masih sakit hati sama dia. Gue takut dia bakal nyakitin gue lagi kalau kami balikan. Gue juga masih kesal gara-gara beberapa bulan ini dia memperlakukan gue kayak babu padahal niat gue baik."

"Emang kenapa, kok, Garrel sampai memperlakukan lo kayak gitu?" tanya Fajar penasaran.

“Gue kalah taruhan sama dia, jadi dia jadiin gue babu. Dia nyuruh-nyuruh gue sampai kadang bikin gue termotivasi buat santet dia,” jawab Seline dengan nada kesal.

Fajar tertawa keras mendengar keluhan Seline atas sikap Garrel. "Lo taruhan apaan sama Garrel?” tanya Fajar setelah menyedot minumannya.

“Jadi, kalau dia menang tawuran dari lo, gue bakal jadi babu dia selama satu semester, sedangkan kalau dia kalah dari lo dia janji bakal berhenti tawuran. Lo juga, sih, kenapa bisa kalah coba.” Seline melempar tatapan kesal pada Fajar. Andai Fajar waktu itu tidak kalah pasti nasib Seline tidak akan seperti ini.

Dahi Fajar berkerut mendengar ucapan Seline. “Kapan gue kalah dari Garrel?” tanyanya dengan mencoba mengingat-ingat.

Pertanyaan Fajar malah membuat Seline ikut bingung. Dia melupakan niatnya untuk mengomeli Fajar karena sudah kalah dari Garrel.

“Hari sebelum lo lihat gue di depan sekolah lo. Itu gue lagi sama Garrel. Dia nunjukin muka bonyok lo. Katanya, lo sama dia habis tawuran dan dia menang,” jelas Seline membantu Fajar mengingat-ingat.

Bukannya mendapat pencerahan, Fajar malah menggaruk kepalanya bingung. Tidak lama kemudian otaknya berhasil connect dengan ucapan Seline.

“Yang waktu dia nyerang gue di jalanan sepi setelah gue minum susu di rumah Senja?” tanya Fajar setelah berhasil mengingat kejadian yang dimaksud Seline.

Sejarah Mantan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang