SM - 41. Kencan Yang Gagal

24.3K 4.7K 465
                                    

Wajah Garrel nampak semringah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wajah Garrel nampak semringah. Senyumnya terus melebar hingga dirinya memasuki sebuah kafe yang terlihat sangat ramai karena malam minggu.

Tentu ada alasan di balik kebahagiaannya malam ini. Dia bukan orang gila yang akan senyum-senyum sendiri tanpa alasan. Dan alasan kebahagiaannya adalah seseorang yang sekarang sedang berjalan di sampingnya. Senja, nama yang cantik persis seperti orangnya.

Namun, di samping rasa bahagianya, dia juga merasakan perasaan aneh. Dia merasa tidak seharusnya dia melakukan ini. Tanpa alasan yang jelas, sebelum berangkat tadi bahkan dia sempat memikirkan seseorang yang seharusnya tidak dia pikirkan. Seline.

"Rame banget, ya? Duduk di mana enaknya?" tanya Senja dengan mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan. Meja-meja hampir terisi penuh. Apalagi di tempat yang menurutnya nyaman seperti di pojok ruangan atau di pinggir jendela.

Mendengar pertanyaan Senja, Garrel pun ikut mengedarkan pandangan. Mencari meja yang kosong untuk acara dinner-nya dengan Senja.

"Di sana aja," tunjuk Garrel pada sebuah meja yang masih kosong. Hanya di sana meja yang masih bersih dari gelas dan piring kotor.

Senja mengangguk setuju. Dia mengikuti Garrel menuju meja yang dimaksud.

Sebenarnya Garrel ingin menggandeng tangan Senja karena Senja beberapa kali terpisah cukup jauh darinya, tapi dia takut membuat Senja merasa tidak nyaman. Dia tidak ingin merusak suasana makan malam yang sudah lama dia tunggu-tunggu.

Ya, Garrel memang menganggapnya sebagai makan malam. Terdengar cukup romantis padahal Senja hanya menganggap ini sebagai nongkrong biasa.

Belum sempat Garrel dan Senja mendudukkan diri, kedatangan seseorang yang sangat tidak diharapkan membuat Garrel memutar bola matanya jengah. Entah datang dari mana orang itu yang pasti dia sekarang sudah berdiri di belakang Senja dan mencekal tangan Senja.

"Fajar? Lo ngapain disini?" tanya Senja bingung.

"Seharusnya gue yang tanya, kenapa lo bisa ada disini sama dia?" Fajar menatap Garrel tajam.

Garrel maju dan berdiri di samping Senja. Dia mencoba melepaskan pegangan tangan Fajar pada Senja.

"Lepasin tangan Senja! Lo bisa nyakitin dia," perintah Garrel tegas.

Fajar tidak menjawab. Dia tetap menatap mata Senja dengan tatapan tajamnya. Nafasnya memburu. Ingin dia melampiaskannya, tapi dia tahan karena dia tidak ingin membuat keributan.

"Ikut gue pulang!" Fajar menarik tangan Senja sampai membuat Senja kesakitan karena cengkramannya. Apa yang terjadi itu membuat banyak pengunjung memperhatikan mereka.

"Lepasin! Dia bakal pulang sama gue." Garrel mencoba menahan tangan Senja yang ditarik Fajar.

Tatapan Fajar semakin menajam. Garrel bisa melihat sorot ketakutan di mata Senja karena tatapan itu.

Sejarah Mantan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang