SM - 61. Untuk Kedua Kalinya

24.6K 5.5K 1.6K
                                    

Hingga pukul setengah 11 malam Garrel belum juga datang, membuat Seline mulai resah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hingga pukul setengah 11 malam Garrel belum juga datang, membuat Seline mulai resah. Apalagi pesan dan teleponnya tidak direspon oleh cowok itu.

Seline takut Garrel kenapa-kenapa di perjalanan. Namun, ternyata tidak hanya Garrel yang tidak bisa dihubungi, tapi teman-temannya pun juga.

Seline mondar-mandir dengan gelisah. Hampir setiap detik matanya melirik layar ponsel. Mungkin sudah puluhan kali juga Seline menghubungi Garrel, tapi panggilannya tidak ada yang diangkat.

“Lo kemana, sih, Rel?” gumam Seline dengan memperhatikan layar ponselnya.

Dalam situasi ini dia sedikit bersyukur karena Rega sudah tidur duluan dikarenakan kecapekan setelah perjalanan jauh jadi tidak ada yang menggodanya atau bertanya Seline akan pergi kemana malam-malam begini.

Seline yang hampir ketiduran seketika membuka matanya saat mendengar ponselnya berdering. Sebuah pesan masuk ke ponsel dan itu dari Garrel. Dengan cepat Seline membukanya. Tubuhnya langsung lemas setelah membaca pesan Garrel.

Sorry Sel baru hubungin lo. Makan malamnya diganti lain waktu nggak apa-apa kan? Gue ada urusan sekarang.

Begitulah pesan yang Garrel kirim.

Seline segera membalasnya karena dia penasaran dengan alasan yang membuat Garrel tiba-tiba membatalkan acara makan malamnya.

Urusan apa?

Selang beberapa menit, balasan dari Garrel muncul.

Fajar tawuran sama Bara. Senja minta gue nge-backing Black Eagle kalau Bara udah kelewatan.

Balasan Garrel menambah kekecewaan di hati Seline. Hatinya sangat sakit hingga dia tidak kuat lagi menahan air mata yang berlomba ingin menerobos keluar.

Seline terisak menahan nyeri di hatinya. Ruang tengah yang hanya diterangi lampu kecil seolah semakin mendukung suasana sedih yang saat ini Seline rasakan.

Rasa sakit yang Seline rasakan tidak sepenuhnya salah Garrel, tapi salah Seline juga. Andai Seline tidak berharap pada Garrel lagi pasti hal ini tidak akan terjadi. Hatinya tidak akan patah untuk ke sekian kalinya.

Seline sadar dirinya bodoh. Sudah tahu Garrel menyukai Senja bisa-bisanya dia masih mengharapkan Garrel. Pasti tidak mudah untuk Garrel melupakan Senja. Buktinya cowok itu sampai membatalkan janji hanya karena Senja membutuhkannya.

Namun Seline di sini hanya seorang manusia yang tidak bisa mengendalikan perasaannya sendiri. Mendapat perlakuan manis Garrel, respon cemburu Garrel setiap Seline dekat dengan cowok lain, dan ucapan-ucapan manisnya yang tanpa sadar membuat Seline terlalu percaya diri jika Garrel masih menyukainya.

Mungkin Seline memang terlalu lemah hingga tidak bisa melindungi hatinya sendiri dari Garrel. Usaha move on-nya selama satu tahun langsung gagal hanya karena sikap manis Garrel yang berlangsung beberapa hari.

Sejarah Mantan (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang